Spring Bed Penentuan Jumlah Sampel Kuesioner

a. Apakah perbedaan tampilan produk diperlukan? b. Seberapa penting kebanggaan kepemilikan, kesan, dan model? c. Akankah estetika produk memotivasi tim?

3.2. Spring Bed

Spring bed merupakan tempat tidur yang paling banyak digunakan saat ini dibandingkan dengan produk lain seperti kasur, matras, tilam, karpet dan lain sebagainya. Spring bed biasanya terdiri dari matras biasanya terdiri dari busa, kain, dan pegas, sandaran, dan divan. Matras merupakan bagian utama dari spring bed akan tetapi sandaran dan divan juga berkontribusi dalam pilihan akhir konsumen. Gambar matras, komponen matras, sandaran, dan divan spring bed dapat dilihat pada Gambar 3.1., Gambar 3.2, dan Gambar 3.3. Gambar 3.4. 2 Gambar 3.1. Matras Spring Bed 2 “Beds And Bedroom Furniture”, Tauton Press, 1997, h: 9 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2. Komponen Matras Gambar 3.3. Sandaran Spring Bed Gambar 3.4. Divan Spring Bed

3.3. Metode

Sampling 3 Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena memanfaatkannya yang demikian besar dalam penghematan sumberdaya waktu 3 Sukaria Sinulingga, Metodologi Penelitian. Edisi 1. Medan: USU Press, 2011, h: 181-182 Universitas Sumatera Utara dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data. Sampling sering dilawankan dengan sensus yaitu metode pengumpulan data secara menyeluruh yaitu seluruh sumber data ditelusuri dan setiap elemen data yang dibutuhkan diambil. Metode sensus memang menghasilkan data lebih lengkap tetapi tidak sedikit kendala yang dihadapi dengan menggunakan metode ini.

3.3.1 Populasi, Elemen dan Sampel

Objek penelitian dapat bermacam-macam baik berbentuk fisik seperti manusia secara keseluruhan, manusia dalam kelomok tertentu, perusahaan pelanggan, tanaman, dan lain-lain maupun non-fisik seperti perilaku, kepemimpinan, peristiwa dan lain-lain. Karena penelitian harus mengungkap masalah yang dihadapi oleh objek tersebut maka perlu diketahui batasan boundary dari objek tersebut. Objek penelitian adalah sebuah perusahaan yang sedang bermasalah dalam hal produktivitas karyawannya dan boundary dari objek penelitian tersebut adalah keseluruhan karyawan yang terkena masalah produktivitas. Boundary dari objek ini disebut populasi. Populasi ialah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti. Elemen adalah setiap anggota dari populasi dimana seluruh elemen yang membentuk satu kesatuan karakteristik adalah populasi dan setiap unit dari populasi tersebut adalah elemen dari populasi. Sampel adalah sebuah subset dari populasi. Subset terdiri dari sejumlah elemen dari populasi ditarik sebagai sampel melalui mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu. Elemen yang ditarik dari Universitas Sumatera Utara populasi disebut sebagai sebuah sampel apabila karakteristik yang dimiliki oleh gabungan dari seluruh elemen-elemen yang ditarik tersebut merepresentasikan karakteristik dari populasi. Sampling ialah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui dan didekati. Kata mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik mapun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar sampel yang diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik populasi dari mana sampel tersebut diambil atau ditarik.

3.3.2 Probability Sampling

4 Probability sampling adalah metode pengambilan sampel dimana setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang untuk ditarik menjadi anggota dari sampel. Rancangan atau metode propability sampling ini digunakan apabila faktor keterwakilan representiveness oleh sampel terhadap populasi sangant dibutuhkan dalam penelitian antara lain agar hasil penelitian dapat digeneralisasi secara lebih luas. Pemilihan atas lima metode penarikan samel yang telah disebutkan di atas tergantung pada banyak faktor, antara lain yang utama ialah luasnya cakupan generalisasi yang diinginkan, ketersediaan waktu, maksud dan tujuan penelitian tipe masalah yang ingin dicari jawabannya. 4 Ibid, h: 184-193 Universitas Sumatera Utara Teknik sampling yang berada dalam lingkup probabilistik sampling adalah sebagai berikut: 1. Simple Random Sampling Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability sampling, setiap elemen dari populasi memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Simple random sampling dikatakan tidak terbatas unrestricted karena semua elemen diperlakukan sama dalam arti semuanya mempunyai kesempatan terpilih yang sama walaupun karakteristik masing-masing anggota mungkin tidak sama. Simple random sampling memiliki bias yang relatif kecil dan memberikan kemampuan generalisasi yang tinggi. Penggunaan metode ini terbatas pada kondisi populasi yang memiliki elemen dengan karakteristik atau property yang tidak berfluktuasi besar. 2. Systematic Sampling Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke-n dari populasi mulai dari urutan yang dipilih secara acak diantara nomor 1 hingga n. Metode Systematic sampling pada umumnya digunakan dalam pemeriksaan mutu proses atau produk dalam industri manufaktur yang bersifat continue dan flow process seperti industri penyulingan minyak, industri semen, pupuk dan lain-lain sejenisnya. 3. Stratified Random Sampling Penarikan sampel menurut metode stratified random sampling merupakan perluasan sekaligus mengatasi kelemahan dari metode simple random Universitas Sumatera Utara sampling. Strata elemen dalam populasi mendapat perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada. Strata dalam populasi dibagi sesuai dengan sasaran penelitian. 4. Cluster Sampling Populasi pada kebanyakan kasus berada dalam keadaan seperti terkotak-kotak menunjukkan karakteristik yang berbeda. Misalnya suatu wilayah dihuni oleh penduduk yang bersifat multi-kultur. 5. Area Sampling Area sampling sangat mirip bahkan sering digabung dalam cluster sampling. Area sampling memiliki perbedaan dengan cluster sampling yaitu cluster dari populasi adalah perbedaan lokasi geografis dari populasi.

3.3.3 Non-Probability Sampling

5 Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Model dari metode sampling yang non- probabilistik ini adalah convinience sampling dan purposive sampling. 1. Convinience Sampling Convinience sampling adalah suatu metode sampling dimana para respondennya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri conviniencely avaiable dengan alasan masing-masing. 5 Ibid, h: 193-195 Universitas Sumatera Utara 2. Purposive Sampling Purposive sampling adalah metode sampling non-probability yang menggunakan orang-orang tertentu specific target-group sebagai sumber datainformasi. Orang-orang tertentu yang dimaksud disini adalah individu atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain yang dimilikinya menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan sumber informasi. Individu atau kelompok khusus ini langsung dicatat namanya sebagai reponden tanpa melalui proses seleksi secara random. Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah tipe pertama dari purposive sampling, responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu misalnya karena kemampuannya atau kelebihannya diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti. Quota Sampling adalah tipe kedua purposive sampling dimana kelompok- kelompok tertentu dijadikan reponden sumber datainformasi untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara

3.4. Penentuan Jumlah Sampel

6 Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan estimasi proporsi digunakan dengan cara menentukan tingkat kepercayaan dan ketelitian yang diinginkan dengan rumus: � ≥ � �2 2 � 2 Di mana: n = ukuran sampel e = tingkat ketelitian Z α2 = nilai distribusi normal pada tingkat kepercayaan p = perkiraan proporsi populasi yang diterima q = proporsi yang tidak sahditolak = 1-p Nilai proporsi ditentukan melalui studi pendahuluan ataupun penilaian peneliti. Nilai proporsi adalah 0,5 apabila tidak dilakukan studi pendahuluan. Asumsi penggunaan rumus ini adalah jumlah populasi tidak diketahui atau tidak terdapat suatu kerangka sampel yang dapat menentukan jumlah populasi.

3.5. Kuesioner

7 Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dirancanga dengan tujuan untuk memperoleh 6 C.R. Kothari, Research Methodology: Methods and Techniques, New Delhi: New Age International, 2004, h 178-179 7 Rosnani Ginting, Perancangan Produk. Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 68-72 Universitas Sumatera Utara informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Syarat utama pengisian kuesioner adalah pertanyaan yang jelas dan mengarah ke tujuan. Empat komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu: 1. Kuesioner memiliki subjek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian. 2. Kuesioner memiliki ajakan, yaitu permohonan dari peneliti untuk turut serta mengisi secara aktif dan objektif pertayaan maupun pernyataan yang tersedia. 3. Kuesioner memiliki petunjuk pengiisian kuesioner, dimana petunjuk yang tersedia harus mudah dimengerti. 4. Kuesioner memiliki pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat pengisian jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup, maupun terbuka. 8 Perancangan kuesioner yang baik perlu dipahami prinsip-prinsip yang terkait dengan cara penulisan pertanyaan wording of quetions, cara pengukuran yaitu mengkatagorikan, membuat skala dan mengkodekan catagorized, scaled and coded jawaban dari responden dan kerapian general appearance kuesioner tersebut.

3.6. Validitas Data