Berikut kutipan LKS Penuh Kumis kelas VII Semester I yang berjudul “Surat An-Naas” halaman 40-41

41. Berikut kutipan LKS Penuh Kumis kelas VII Semester I yang berjudul “Surat An-Naas” halaman 40-41

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhannya. Disadari atau tidak, manusia sering menghadapi kesulitan dalam bersosialisasi. Hal ini disebabkan berbagai macam sifat dan watak yang dimiliki manusia.

Surat an-Naas ayat 1-2 dijelaskan tentang bentuk tauhid rububiyah. Ayat 1 memberi petunjuk kepada manusia agar mengakui kelemahannya dan mengakui kebesaran Alloh swt. Yang mengatur segala segalanya. Oleh karena itu, manusia hendaknya selalu berlindung kepada Alloh swt sebagai pencipta, pemelihara dan penguasanya.

Pada ayat 2, Alloh swt menjelaskan bahwa Dia adalah Raja manusia. Dia yang berkuasa mengatur manusia. Manusia haruus mengakui kebesaran dan kekuasaan Alloh swt atas segala sesuatu.

Ayat 3 menjelaskan tentang ajaran tauhid uluhiyah. Lafal “Ilaahum” mempunyai arti sesuatu yang dikagumi, dipuja, ditaati, dan akhirnya disembah.

Islam menegaskan bahwa Alloh-lah satu-satunya sembahan yang hak (benar). Hal ini yang menjadi seruan para nabi dan rasul Alloh swt, sebagaimana dijelaskan dalam firman Alloh swt berikut ini

Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), Aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat) . (Q.S Al-A'raf/7:59)

Ayat 4-6 menjelaskan bentuk-bentuk kejahatan yang sering dihadapi manusia. Kejahatan itu berasal dari jin dan manusia. Kedua makhluk itu dibawah kekuasaan Alloh swt, sehingga sangat tepat jika manusia mohon perlindungan dari-Nya.

Berikut kutipan materi yang berjudul “Surat An-Naas” yang terdapat dalam dalam buku “Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis 1” halaman 41-42.

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Disadari atau tidak, manusia sering menghadapi kesulitan dalam bermasyarakat. Hal itu disebabkan berbagai macam sifat dan watak yang dimiliki manusia.

Surat an-Naas ayat 1-2 menjelaskan tentang bentuk tauhid rububiyah. Ayat 1 memberi petunjuk kepada manusia agar mengakui kelemahannya dan mengakui kebesaran Alloh swt. Yang mengatur segala segalanya. Oleh karena itu, manusia hendaknya selalu berlindung kepada Alloh swt sebagai pencipta, pemelihara dan penguasanya.

Pada ayat 2, Alloh swt menjelaskan bahwa Dia adalah Raja manusia. Dia yang berkuasa mengatur manusia. Manusia haruus mengakui kebesaran dan kekuasaan Alloh swt atas segala sesuatu. Alloh swt berfirman sebagai berikut.

Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu . (Q.S Ali-Imran/3:26)

Ayat 3 merupakan ajaran tauhid uluhiyah. Lafal pada ayat ini mempunyai arti

sesuatu yang dikagumi, dipuja, ditaati, dan akhirnya disembah. Orang yang senantiasa mengikuti keinginannya dikatakan

(mempertuhankan hawa nafsunya) Islam menegaskan bahwa Alloh-lah satu-satunya sembahan yang hak (benar). Hal

ini yang menjadi seruan para nabi dan rasul Alloh swt, sebagaimana dijelaskan dalam firman Alloh swt berikut ini

Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), Aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat) . (Q.S Al-A'raf/7:59)

Setelah mengakui Alloh swt sebagai pencipta, pemerlihara, penguasa, dan sesembahan manusia, sudah semestinya ia meminta perlindungan kepada-Nya. Ayat 4-6 menjelaskan bentuk-bentuk kejahatan yang sering dihadapi manusia. Kejahatan itu berasal dari jin dan manusia. Kedua makhluk itu dibawah kekuasaan Alloh swt, sehingga sangat tepat jika manusia mohon perlindungan dari-Nya.

Catatan : Pada bagian ini, tingkat kemiripan hampir 100%, hanya ada sedikit penambahan dan pengurangan kata oleh pihak penyusun.

Keenam, materi dalam buku “Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis 1”, halaman 42-43 dengan materi LKS Penuh Kumis Kelas VII semester I, tahun ajaran 2013/2014 halaman 41-

Dokumen yang terkait

Kajian Karakteristik Fisik, Kimia dan Mikrobiologis Edible Film dari Tiga Jenis Pati (Kimpul, Ubi Jalar Putih dan Singkong) dengan Penambahan Filtrat Kunyit (Curcuma longa Linn.) Sebagai Penghambat Bakteri Salmonella.

16 119 21

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Jumlah Sel Leydig Tikus Putih (Rattus norvegicus strain Wistar ) Jantan yang Di Induksi Alkohol

3 52 21

Pengaruh Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu Linn.) Terhadap Ketebalan Tunika Intima Media Arcus Aorta Tikus Putih Model Aterosklerotik

0 18 23

Pengaruh Konsentrasi Putih Telur Terhadap Kualitas Fisik Dan Kimia Susu Bubuk Metode Foaming Drying

4 53 1

Integrasi Pasar Beras Dunia Terhadap Ketersediaan Pasar Beras Indonesia

1 35 16

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Diplomasi Publik Afrika Selatan Dalam Meningkatkan Pariwisata Afrika Selatan Pada Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2010

1 16 1

Hitam Putih Dunia Plagiasi pdf

0 3 597

Uji Efek Antibakteri Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dalam Kapsul yang Dijual Bebas Selama Tahun 2012 di Kota Padang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro

0 7 5

Pengaruh Pemberiaan Sarang Telur Laba-laba (Spider Silk Protein) Menemerus Bivittatus Secara Topikal Terhadap Penyembuhan Luka Insisi pada Fase Inflamasi Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Strain Wistar

0 0 5