No No Jenis Rumput Jenis Rumput Jarak Tanam Jarak Tanam

No No Jenis Rumput Jenis Rumput Jarak Tanam Jarak Tanam

4 4 R. Setaria,Sp R. Setaria,Sp 4 11kg/ha 4 11kg/ha

5 5 R. Bede R. Bede 40 x 40 cm 40 x 40 cm

6 6 R. Brachiaria Ruziziensi R. Brachiaria Ruziziensi 40 x 40 cm 40 x 40 cm

7 7 Dan lain-lain Dan lain-lain

Sumber : Departemen Pertanian

1.3.3 Cara Penanaman dan Bahan

dan harus memenuhi persyaratan antara

Tanam yang Digunakan

lain:

Produksitivitas persatuan luas cukup Penanaman hijauan pakan ternak

tinggi

(rumput) sebaiknya dilakukan setelah • Nilai palatabilitas cukup baik pengolahan tanah selesai. Jika tanah •

Toleran terhadap lingkungan yang sudah diolah dibiarkan terlalu • Mudah dikembangbiakan lama, tanah yang sudah diolah tersebut •

Nilai gizi cukup tinggi akan padat kembali dan akan banyak

ditumbuhi gulma. Penanaman sebaiknya Penanaman hijauan pakan ternak dilakukan pada awal musim penghujan. dapat menggunakan bahan dari stek, Karena pada saat awal musim pols dan biji.

penghujan kemungkinan akan

kekurangan air relatif kecil. Hal-hal Penanaman dengan Bahan Stek

yang perlu diperhatikan dalam

penanaman hijauan pakan ternak antara Pengertian stek adalah potongan lain :

batang tanaman. Sedangkan stek yang baik diperoleh dari : batang yang telah

1.3.3.1 Saat Penanaman

tua dan sehat. Setiap stek panjangnya

antara 20-25 cm (minimal mengandung Seperti apa yang telah disampaikan

2 buah buku). Usahakan tanaman

di atas, bahwa penanaman dimulai pada jangan sampai terbalik. Karena terbalik awal musim penghujan, atau setelah pertumbuhannya akan jelek sehingga tanah diolah dengan sempurna.

produksinya rendah, tidak sesuai dengan harapan.

1.3.3.2 Pemilihan Jenis Tanaman

Hijauan pakan ternak yang akan ditanam, adalah jenis-jenis hijauan pakan yang sekiranya menguntungkan,

Tanah yang berada di sekitar stek dan mantap, bebas dari bibit penyakit yang sudah ditanam tersebut harus seperti nematoda, tanahnya subur dipadatkan, stek harus kontak dengan serta yang tidak kalah penting adalah tanah. Dengan kontak tanah tersebut drainasenya baik. Untuk mendapatkan akan mempercepat proses tanah atau media tumbuh seperti pertumbuhan.

tersebut diatas diperlukan persiapan

lahan atau media secara sempurna.

Penanaman dengan Pols

Keuntungan penanaman dengan Pols adalah sobekan rumpun. Bahan bahan biji antara lain :

penanaman dari pols yang baik diperoleh • Rumput lebih kuat dan tahan injakan dari: sobekan rumpun yang sehat, • Biji dapat disimpan dengan mudah mengandung banyak akar dan calon

dan tahan lama

anakan yang baru. Tanaman rumput • Penanaman dengan biji lebih mudah yang ditanam dengan bahan pols, bagian

dari pada pols atau sobekan daunnya harus dipotong. Hal ini •

Lebih menghemat biaya dan tenaga. bertujuan untuk mengurangi penguapan.

Guna untuk menjamin

Tidak semua jenis hijauan pakan perkecambahan yang sempurna, ternak dapat ditanam dengan biji, pols penanaman biji atau benih memerlukan lebih cepat tumbuh dari pada bahan kontak yang erat dengan butiran tanah. penanaman dari stek dan biji. Keadaan ini bisa dicapai dengan cara Disamping ada keuntungan ada juga pembenaman. Penanaman dengan biji kerugiannya adalah banyak ini baik dengan cara larikan ataupun

membutuhkan tenaga dalam disebar dan memerlukan tanah penutup. pembuatan lubang tanam, angkutan Penutupan tanah ini tergantung kepada dan penanaman, pols tidak dapat ukuran besar atau kecilnya biji. disimpan dalam waktu yang lama. Penutupan atau pembenaman biji yang Paling lama 2-3 hari saja

terlalu dalam akan menghambat perkecambahan.

Penanaman dengan Bahan Biji

1.4 Pemeliharaan

Penanaman dengan biji bisa dengan

cara disebar atau larikan. Bahan Tanaman hijauan pakan ternak pada penanaman dari biji atau benih prinsipnya sama dengan tanaman memerlukan tempat yang halus, bersih

lainnya, memerlukan pemeliharaan yang intensif. Kegiatan pemeliharaan lainnya, memerlukan pemeliharaan yang intensif. Kegiatan pemeliharaan

dapat menggangu tanaman utamanya,

sehingga dapat menyebabkan turunnya

1.4.1 Penyiangan

produksi hijauan seperti apa yang telah

diuraikan di atas.

Penyiangan tanaman hijauan pakan ternak, bertujuan untuk memberantas atau

Penyiangan tanaman hijauan pakan membasmi gulma.

ternak dapat dilakukan bersamaan pada

saat melakukan pendangiran atau

Gulma adalah tumbuhan pembubunan. Kegiatan penyiangan ini pengganggu atau tumbuhan yang sangat diperlukan, agar produksi tumbuh tidak dikendaki, tanaman yang tanaman hijauan pakan ternak tinggi.

tidak mempunyai nilai ekonomis.

Pengendalian gulma yang

Ada beberapa macam jenis gulma mengganggu tanaman hijauan pakan misalnya alang-alang, teki atau rumput ternak dapat dilakukan dengan cara: liar lainnya yang mengganggu tanaman

a. Mekanik atau fisik, yaitu dengan cara yang diusahakan.

dibabat, dicabut dan dibakar.

b. Cara kimia, yaitu dengan Karakteristik gulma adalah: menggunakan herbisida/pestisida

tumbuhnya liar dan cepat, sulit dan kontak langsung atau cara sistemik tahan terhadap pengendalian, bisa

dengan penyemprotan. tumbuh pada lokasi yang gersang,

c. Kultur teknis, yaitu dengan cara tumbuh spontan tanpa disebar, sangat

pengaturan jarak tanam dan agresif dan merusak pemandangan

penggunaan tumbuhan penutup Kerugian akibat gulma antara lain :

tanah (Cover crops).

a. Menurunkan produksi hijauan.

d. Biologis, yaitu dengan mengguna-

b. Menurunkan kualitas hijauan. kan predator atau musuh alami.

c. Mempersulit dan mempertinggi biaya dan penggelolaan.

1.4.2 Pengairan

d. Mengurangi debet dan kualitas air.

Semua tanaman memerlukan air Kegiatan penyiangan dilakukan untuk proses pertumbuhan dan

apabila di sekitar tanaman hijauan pakan perkembangannya. Pengairan tanaman apabila di sekitar tanaman hijauan pakan perkembangannya. Pengairan tanaman

kesuburan tanah baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Pengairan tanaman hijauan pakan

ternak dapat menggunakan air irigasi, Waktu pemupukan tanaman hijauan air tanah atau air limbah dari kandang, pakan ternak dapat dilakukan secara dengan cara mengalirkan ke lokasi lahan bersamaan pada saat pengolahan tanah.

hijauan pakan ternak tersebut. Apabila pemupukan dilakukan Kebanyakan tanaman hijauan pakan bersamaan dengan waktu pengolahan ternak ditanam dekat lokasi kandang tanah, maka pupuk yang digunakan atau terletak disekitar kandang dengan sebaiknya adalah pupuk kandang/ tujuan untuk mempermudah pada saat pupuk kompos atau pupuk hijau.

pengairan. Tanaman hijauan pakan ternak yang diusahakan kebanyakan

Apabila memupuk tanaman hijauan petani peternakan, sebagian besar pakan ternak menggunakan pupuk hanya mengandalkan air hujan.

kimia, sebaiknya dilakukan pada saat tanaman sedang mengalami fase

1.4.3 Pemupukan

pertumbuhan vegetatif (terbentuknya

akar, batang dan daun).

Agar tanaman hijauan pakan ternak yang kita tanam produksinya dapat tinggi,

1.4.4 Pengendalian Hama

maka tanaman tersebut perlu dipupuk.

dan Penyakit

Pupuk yang diberikan pada tanaman hijauan pakan ternak dapat berupa

Hama adalah semua makluk hidup pupuk organik dan an organik. Yang yang menyerang tanaman hingga termasuk pupuk organik misalnya: menimbulkan kerusakan baik dari segi pupuk kandang, kompos, dedaunan kualitas maupun kuantitas, sehingga dan lainlain. Sedangkan pupuk an merugikan manusia. Yang termasuk organik adalah pupuk kimia (pupuk hama tanaman hijauan adalah: buatan pabrik).

serangga, sapi, kerbau, domba dan kambing yang tidak diurus.

Memupuk adalah memberikan bahan-bahan yang diperlukan oleh

Penyebab timbulnya hama antara lain: tanah, dengan tujuan menambah menurunnya populasi musuh alami, unsur hara atau zat makanan yang penggunaan pupuk yang tidak tepat dan diperlukan tanah baik secara langsung Penyebab timbulnya hama antara lain: tanah, dengan tujuan menambah menurunnya populasi musuh alami, unsur hara atau zat makanan yang penggunaan pupuk yang tidak tepat dan diperlukan tanah baik secara langsung

1.4.4.1 Pengendalian Hama

yang berlebihan.

Pengendalian hama dapat dilakukan Kerugian akibat hama antara lain ;

dengan cara:

a. Menurunkan produksi hijauan

a. Mengusir hama, kalau hama tersebut

b. Menurunkan kualitas hijauan berupa ternak dan manusia

c. Mempertinggi biaya pemeliharaan

b. Memberantasnya dengan pestisida

kalau hamanya berupa serangga Penyakit tanaman adalah suatu

c. Membuat pagar keliling pada lahan pertumbuhan yang abnormal atau

tanaman hijauan pakan tersebut, penyimpangan-penyimpangan tumbuh dengan tujuan untuk mencegah/

baik pada bagian tertentu maupun menanggulangi hama agar tidak seluruh tanaman yang disebabkan

menyerang tanaman hijauan pakan gangguan biotik maupun non biotik.

d. Membersihkan tanaman hijauan dan Penyakit adalah suatu gangguan

lingkungan dari semak belukar yang terhadap tanaman sehingga nilai

dirasa merupakan tempat ekonomisnya menurun, baik kualitas

persembunyian hama.

maupun kuantitas.

1.4.4.2 Pengendalian Penyakit

Penyebab penyakit tanaman terdiri

dari: Pengendalian penyakit dapat

a. Makhluk Hidup

dilakukan dengan cara:

Yang termasuk dalam kategori ini • Memberantas dengan pestisida.

adalah: bakteri, cendawan, virus, • Membersihkan tanaman hijauan dan pathogen/ parasit dan lain-lain.

lingkungan dari semak belukar yang merupakan sumber penyakit.

b. Bukan Makluk Hidup Yang termasuk penyebab penyakit

1.5 Pemanenan

dari bukan makhluk hidup adalah:

keadaan tanah (kekurangan unsur Pemotongan atau pemanenan

hara, kemasaman tanah dan merupakan kegiatan pengambilan struktur tanah), keadaan cuaca bagian-bagian tanaman yang berada di (sinar matahari, suhu, kelembaban atas permukaan tanah, baik yang dan angin), perlakuan budidaya dilakukan oleh manusia ataupun oleh (kerusakan tanaman akibat alat-alat renggutan ternak. Pemotongan atau yang dipergunakan), kerusakan kimiawi akibat dosis yang terlalu tinggi.

pemanenan akan mempengaruhi Waktu dan periode pemotongan pertumbuhan kembali hijauan pakan yang optimum sangat bervariasi ternak yang bersangkutan.

tergantung dari jenis hijauan pakan

yang ditanam, iklim atau musim hujan

Semakin sering hijauan pakan ternak yang ada, dan kesuburan lahan yang dipanen atau dipotong semakin lambat ada.

pertumbuhannya karena cadangan

makanan yang berupa karbohidrat yang Semakin subur suatu lahan dan berada didalam akar atau bagian terpenuhuinya akan kebutuhan air serta tanaman yang tertinggal semakin jenis hijauan yang mempunyai berkurang.

adaptasi yang tinggi maka waktu dan

periode pemotongan semakin cepat. Waktu panen yang tepat untuk

tanaman hijauan pakan ternak yang Cara pemanenan atau pemotongan

berupa rumput adalah pada saat fase hijauan pakan ternak yang berupa pertumbuhan vegetatif menjelang rumput :

generatif (menjelang berbunga). Karena pada saat fase pertumbuhan ini

a. Gunakanlah alat yang tajam, jangan kandungan serat kasarnya tidak terlalu

menggunakan alat yang berkarat tinggi, dan kandungan proteinnya

atau tumpul. Karena alat yang cukup tinggi. Protein sangat diperlukan

tumpul dan berkarat dapat bagi pertumbuhan ternak ruminansia.

menyebabkan tanaman luka, yang akhirnya dapat menyebabkan

Untuk menjamin pertumbuhan kematian tanaman tersebut. kembali hijauan pakan ternak yang

b. Pemangkasan atau pemotonglah telah dipanen, sekaligus untuk

hijauan pakan tersebut kurang menjamin kebutuhan gizi atau protein

lebih 10-15 cm dari permukaan tanah bagi ternak sesuai dengan jenis hijauan

c. Pemangkasan atau pemotonglah pakan, umur dan tingkat produksinya,

hijauan pakan ternak sebaiknya pemanenan atau pemotongan pada posisi miring

sebaiknya dilakukan sesuai dengan

kapasitas dan daya tampung lahan. Setelah tanaman rumput atau hijauan pakan ternak dipanen, sebaiknya dilakukan :

a. Pembersihan tunggul atau tunggak dari semak-semak atau gulma yang menutupi.

b. Pemupukan dengan pupuk organic

a. Warna hijau mengkilau/kekuning- (kandang/kompos)

kuningan.

c. Penyiraman lahan hijauan

b. Daun-daunnya masih utuh.

c. Bau harum khas hay.

1.6 Pengawetan Hijauan Pakan

d. Nilai gizinya tetap tinggi.

e. Tidak banyak daun yang rusak. Beberapa metode pengawetan hijauan

f. Mudah dicernak dan lain-lain. pakan ternak yang sering dilakukan oleh

petani atau peternak pada umumnya Kerusakan hay dapat disebabkan antara lain:

oleh:

a. Hijauan pakan yang dikeringkan

1.6.1 Hay

tidak menjadi kering, sehingga

masih terjadi pembakaran zat-zat Hay adalah hijauan pakan ternak yang

makanan

sengaja dipotong dan dikeringkan, supaya

b. Waktu pengeringan jatuh hujan dapat disimpan dan diberikan pada ternak

c. Daun-daun serta ranting mudah pada waktu yang lain. Adapun prinsip

menjadi patah /rontok pembuatan hay adalah penurunan

d. Akibat pemotongan yang tidak tepat kadar air menjadi 15-20%, namun kadar

air hay yang baik adalah 15-16%. Dalam

1.6.2 Silase

kondisi ini hijauan pakan tidak akan

membusuk bila disimpan. Silase adalah hijauan pakan ternak yang disimpan dalam keadaan segar,

Cara pembuatan hay dapat dengan kadar air sekitar 60-70%, dalam dilakukan melalui pengeringan dengan suatu tempat yang disebut silo. Silo sinar matahari. Hijauan pakan ternak adalah tempat penyimpanan hijauan setelah dipotong langsung dijemur pada pakan ternak yang dapat dibuat di dalam terik sinar matahari dengan cara atau diatas tanah. Bahan pembuatan silo menebar dilantai jemur atau pada rak-rak pada umumnya terbuat dari tanah, beton, penjemuran, setiap 2 jam sekali hijauan baja, papan, bilik bamboo.

pakan ternak tersebut dibalik. Kegiatan penjemuran dapat dilakukan 3-4 hari,

Ada beberapa bentuk silo yang tergantung dari kondisi cuaca yang ada.

digunakan untuk menyimpan silase antara lain:

Hay yang mempunyai kualiatas baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1.6.2.1 Tower Silo

1.6.2.5 Silo Kantong Plastic

Adalah silo yang berbentuk Apabila bahan silase yang akan bangunan silinder, tegak seperti dibuat jumlahnya sedikit, maka proses menara, terbuat dari besi atau beton.

pembuatan silase dapat dilakukan didalam

kantong plastik.

1.6.2.2 Pit Silo (Silo Berbentuk

Sumur)

Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pembuatan silo Silo ini dibentuk ditempat yang antara lain:

kering, agar tidak mudah kebanjiran a. Kapasitas atau ukuran harus dan

adanya rembesan air tanah. disesuaikan dengan hijauan pakan Diameter silo ini dibuat dengan diameter

yang diawetkan.

agak lebar, dengan tujuan untuk

b. Tempat silo tidak terlalu jauh dari memudahkan pada saat pengisian dan

kandang.

pengeluaran hijauan yang disimpan.

c. Dasar silo dibuat miring kesatu sisi.

1.6.3 Proses Pembuatan Silase Di Tanah)

1.6.2.3 Trence Silo (Parit Memanjang

Hijauan yang sudah siap di panen Silo ini dibuat berbentuk parit yaitu pada saat pertumbuhan vegetatif

memanjang dibawah permukaan tanah menjelang generatif, dipotong dan pada umumnya berdinding miring, menggunakan alat sabit, setelah itu lantai diperkuat dengan bata atau hijauan dikumpulkan, di angkut di simpan batako, demikian pula dindingnya.

di tempat dekat dengan silo. Hijauan tersebut kemudian diangin-anginkan

1.6.2.4 Stack Silo (Silo Berdinding

terlebih dahulu sebelum dibuat silase.

Belahan Papan/Pagar Papan)

Hijauan yang sudah diangin-anginkan

kemudian dipotong dengan Cara ini kurang dianjurkan, karena menggunakan alat coper, dengan ukuran

masih terjadi kontak udara luar, 3-5 cm. sehingga kualitas silase kurang baik.

Untuk meningkatkan kualitas silase, Hijauan yang telah dipotong- maka silo ini perlu ditutup rapat dengan potong, dicampur dengan salah satu plastik sebelum hijauan dimasukkan.

bahan pengawet (seperti: tetes, dedak, menir, tepung jagung atau bahan pengawet lainnya) dengan perbandingan tertentu.

Seandainya menggunakan bahan per 100 kg hijauan dan untuk bahan pengawet berupa tetes gunakan 3 kg pengawet menir kurang lebih 3,5 kg per tetes per 100 kg hijauan. Sedangkan 100 kg hijauan pakan ternak yang untuk bahan pengawet dedak halus akan dibuat silase. Contoh proses gunakan 5-6 kg per 100 kg hijauan. pembuatan silase tertera pada Bahan pengawet tepung jagung 3 kg Gambar 59, 60, 61 dan 62.

Gambar. 61. Orang Sedang Memotong-Motong Rumput

Untuk Dibuat Silase

Gambar. 59. Hijauan Rumput Hasil Panen

Gambar 62. Silase Dalam kantong Plastik.

Ciri-ciri silase yang baik adalah:

a. Baunya asam segar

b. Warnanya hijau seperti daun/ sedikit

Gambar. 60. Copper Untuk Memotong

hijau tua

c. Tektur tidak berubah dan tidak

menggumpal

d. Tidak berjamur dan berlendir

1. 6.4 Amoniasi Jerami

dipergunakan dilarutkan kedalam air

terlebih dahulu. Contoh: rumus umum

Jerami padi di Indonesia 36-62 % yang dipergunakan untuk mendapatkan dibakar atau dikembalikan kedalam kandungan amoniak 4% adalah: 85-87 tanah sebagai pupuk kompos, 31-39 % gram urea ditambah 1 liter air untuk pakan ternak dan 7-16% ditambah 1 kg bahan kering jerami dipergunakan untuk keperluan industri. padi. Berdasarkan pengalaman Beberapa jenis jerami padi setiap dilapangan bahwa jerami padi lepas tahunnya tersedia dalam jumlah yang panen kadar airnya adalah: 50%. cukup berlimpah setelah panen Sedangkan jerami padi kering udara dilakukan. Tetapi jerami padi ini miskin kadar airnya rata-rata 30%. Maka akan kandungan gizi, tercermin dengan untuk 1 kg jerami padi akan terdiri dari rendahnya daya cerna, kandungan serat 70% bahan kering dan 30% air atau kasar tinggi dan sangat rendah protein. sama dengan 700 gram bahan kering Tempat pembuatan amoniasi, sama ditambah 300 gram air.

dengan pembuatan silase yaitu didalam silo, kantong plastic, drum, container dan

1.6.5 Cara Menyimpan Jerami

lain-lain

Amoniasi

Proses pembuatan amoniasi jerami Untuk disimpan dalam jangka waktu ada 2 macam yaitu:

yang lama, sebaiknya jerami amoniasi tersebut dijemur dan dikeringkan di

1.6.4.1 Secara Kering

panas matahari kurang lebih satu

minggu hingga kadar airnya mencapai

Proses amoniasi jerami padi oleh 20%. Apabila proses pengeringnya baik, Masaru Murai dari Jepang yaitu dengan maka jerami amoniasi dapat disimpan cara urea yang digunakan ditaburkan sampai waktu yang lama 5 sampai 12 langsung diatas jerami padi yang akan bulan tanpa adanya penurunan kualitas.

dibuat amoniasi, jadi urea tidak usah dilarutkan dengan air. Contoh

1.6.6 Cara Pemberian pada Ternak

pembuatan amoniasi secara kering

adalah dengan bahan 100 kg jerami Dalam pemberiannya pada ternak padi kering udara dengan 3-4 kg urea.

jerami amoniasi tidak perlu dipotong- potong (dicincang), dapat diberikan

1.6.4.2 Secara Basah

dalam bentuk utuh, agar hemat biaya,

karena dipotong-potong atau diberikan

Proses pembuatan amoniasi jerami dalam bentuk utuh berdasarkan hasil padi cara basah adalah: urea yang penelitian jumlah yang dikonsumsi sama.

c. Pengolahan lahan dengan mulsa. adalah:

Keuntungan amoniasi jerami padi

Yang dimaksud disini adalah

a. Menambah kandungan protein pengolahan lahan dengan cara

b. Meningkatkan daya cerna menambah mulsa, dengan

c. Meningkatkan nafsu makan, karena penambahan mulsa dapat ternak lebih menyukai.

mengurangi erosi dan dapat

mengurangi evaporasi.

1.7 Konservasi Lahan dengan

d. Pengolahan lahan dengan cara

Tanaman Hijauan Pakan Ternak

membuat guludan menurut arah

kontur dan kemiringan menuju

Konservasi lahan adalah kesaluran pembuangan air kurang menggunakan lahan sesuai dengan daya

dari 1% guna dan kegunaannya, kemudian e. Pengohan lahan dengan cara

memperlakukan lahan sesuai dengan

membuat teras iring

syarat–syarat yang diperlukan. Langkah

f. Pengolahan lahan dengan cara awal yang perlu dilakukan didadalam

membuat rorak searah garis kontur konservasi lahan adalah menggunakan

lahan sesuai dengan kemampuannya.

1.7.2 Cara Vegetatif

Prosedure konservasi lahan dapat

dilakukan dengan beberapa cara antara Konservasi lahan secara vegetatif ini lain :

adalah konservasi lahan dengan mengunakan tanaman. Dan cara ini

1.7.1 Cara Mekanik

adalah efektif untuk memperbaiki sifat

fisik dan kimia lahan serta untuk

Konservasi lahan secara mekanik ini melindungi lahan dari butir-butir hujan pada dasarnya adalah mengurangi aliran yang jatuh dan aliran air diatas permukaan, sehingga aliran air permukaan. Adapun yang termasuk cara permukaan tersebut tidak merusak konservasi lahan ini yaitu: lahan. Adapun macam kegiatannya

a. Penanaman tanaman penutup lahan misalnya:

b. Penanaman rumput

a. Pengolahan lahan dengan cara

c. Penanaman menurut garis kontur minimum tillage, yaitu pengolahan

d. Pergiliran tanaman

lahan seperlunya saja.

e. Penggunaan mulsa dan lain-lain

b. Pengolahan lahan menurut kontur,

yaitu pengolahan lahan mengikuti Ada tiga golongan tanaman penutup garis kuntur atau sabuk gunung lahan antara lain yaitu :

a. tanaman penutup lahan rendah

seperti:

Centrosema pubescens (sentro) dan sejenisnya.

b. tanaman penutup lahan sedang, lahan tersebut. Apakah keadaan

sepert: Crotalaria juncea (orok- lahannya miring atau datar. Seandainya orok), Sesbania grandifloro (turi) lahannya dalam keadaan miring cara dan Acosia vilosa (lamtoro merah).

konservasinya bagaimana. Apakah

c. tanaman penutup lahan tinggi dengan cara membuat rorak-rorak, Leucaena leucocephala (lamtoro membuat guludan, atau pada saat gung), petai cina dan gliricidia mengolah lahan harus menurut kontur. (gamal)

Dan bagaimana kalau kondisi/keadaan lahannya datar, konservasi lahan yang

1.7.3 Cara Kimia

dilakukan apakah cukup dengan penambahan pupuk organic atau cara

Konservasi lahan cara kimia ini pengolahan lahan yang dilakukan belum banyak digunakan di Indonesia misalnya dengan cara minimum tillage karena, harganya mahal.

atau zero tillage.

1.8. Menyiapkan Lahan Konservasi

1.8.2 Kerusakan Lahan yang Terjadi

Kerusakan lahan dapat terjadi Bagaimana kerusakan lahan yang karena adanya erosi, habisnya unsure terjadi, apakah sudah parah/tinggi,

hara dalam hara tanah akibat penanam sedang atau ringin. Dari masing-masing terus menerus tidak diimbangi dengan jenis kerusakan lahan tersebut akan pemupukan dan penggunaan lahan yang berbeda-beda dalam cara penanganan tidak tepat. Dampak dari kerusakan konservasinya. Semakin rusak suatu lahan tersebut, kesuburan lahan lahan, maka program konservasi semakin menurun

dan menghambat memerlukan waktu, biaya dengan pertumbuhan dan perkembangan tenaga yang cukup besar pula. tanaman hijauan pakan ternak yang diusahakan.

1.8.3 Jenis Tanaman yang Akan

Dipergunakan

Untuk mengendalikan kerusakan lahan perlu kegiatan konservasi lahan. Didalam

Sedangkan jenis tanaman yang menyiapkan konservasi lahan perlu dipergunakan dalam konservasi lahan memperhatikan: kedaan/kondisi

juga tergantung dari tujuannya. Apakah topografinya, kerusakan lahan yang terjadi tujuannya hanya untuk menjaga

dan jenis tanaman yang akan konservasi lahan saja ataukah dengan

dipergunakan. tujuan lainnya. Misalnya melakukan kegiatan konservasi lahan tetapi juga

1.8.1 Keadaan/Kondisi Topografi

memanfaat tanaman tersebut sebagai pakan ternak.

Keadaan ini menyakut bagaimana cara melakukan kegiatan konservasi

Jika dengan tujuan ganda tersebut pemotongan atau pemanenan sebaiknya maka jenis tanaman harus dipilih yang diatur dengan sebaik-baiknya. mampu menjaga dan memperbaiki

Misalnya pemanenan dilakukan lahan juga bermanfaat untuk pakan pada saat periode vegetetatif menjelang ternak. (seperti jenis rumput-rumputan fase generatif dan melakukan rotasi dan leguminosae).

pemanen yang baik dan tepat serta

manajemen pemeliharaan setelah

Setelah memperhatikan hal-hal pemanenan. Sehingga produksi tersebut di atas, maka kegiatan hijauan pakan ternak dapat konservasi lahan dapat ditentukan dan dikendalikan sesuai dengan dilakukan dengan cara yang tepat.

perencanaan.

1.10 Memproduksi Bibit Hijauan Pakan Pakan Ternak

1.9 Mengendalikan Produksi Hijauan

Ternak

Pemanenan atau pemotongan Pemanenan hijauan pakan yang baik merupakan salah satu faktor penentu dilakukan pada saat fase vegetatif dalam upaya menjaga dan meningkatkan menjelang generatif yaitu: tanaman produksi hijaun pakan ternak. Semakin menjelang berbunga. Namun apabila sering dilakukan pemotongan atau dengan tujuan untuk memproduksi bibit pemanenan baik yang dilakukan oleh hijauan pakan sebaiknya pemanenan manusia atau oleh renggutan ternak, dilakukan pada saat fase generatif (fase maka pertumbuhan tanaman hijauan berbunga).

pakan tersebut akan terhambat, karena tidak adanya kesempatan tanaman

Begitu pula apabila tanaman tersebut hijauan pakan melakukan kegiatan menghasilkan biji, maka pemanenan asimilasi atau proses fotosintesis.

diharapkan pada saat biji dalam keadaan masak dipohon/ batang tanaman.

Begitu juga dengan terlalu Kemudian biji tersebut dikeringkan pendeknya hijauan pakan yang sampai kadar air mencapai 10-12%, tertinggal, akan mempengaruhi setelah itu biji diseleksi yang baik dan pertumbuhan berikutnya. Hal ini dapat disimpan pada temperatur sekitar disebabkan persedian karbohidrat pada titik beku.

tanaman yang tertinggal semakin sedikit. Untuk menjamin kembali

Biji yang disimpan dapat pertumbuhan yang baik dan sehat, maka

dipergunakan sebagai bahan penanaman tahun mendatang. Biji yang dipergunakan sebagai bahan penanaman tahun mendatang. Biji yang

2.1 Sumber pakan Konsentrat

memenuhi persyaratan sertifikasi disebut

benih. Benih yang berkualitas daya

2.1.1 Tumbuh-tumbuhan

kecambahnya tinggi dan mempunyai

keseragaman serta bersih dari gulma. Bahan pakan dari tumbuh-tumbuhan

terdiri dari jagung kuning, jagung putih, Adapun faktor-faktor yang kedelai, rumput muda, daun turi muda,

mempengaruhi daya kecambah dan dan ubi kayu. Dalam penggunaan bahan keseragaman adalah: umur, kondisi pakan diusahakan tidak berkompetisi penyimpanan, penyakit, fase dormansi, dengan konsumsi manusia. Misal: beras kulit biji yang keras dan biji-biji yang tidak digunakan untuk pakan ternak tidak sempurna.

karena dikonsumsi oleh manusia

Keberhasilan budidaya hijauan

2.1.2 Sisa Proses Produksi

pakan, tergantung bibit yang akan

digunakan. Kebutuhan bibit hijauan Sisa proses produksi hasil pertanian pakan pada suatu lahan tergantung dari:

juga bisa digunakan untuk bahan pakan.

a. Luas lahan yang ada, semakin luas Bahan tersebut terdiri dari dedak, bungkil suatu lahan kebutuhan bibit hijauan kelapa, bekatul, bungkil sawit, ampas pakan semakin banyak.

tahu, bungkil kedelai dan lain-lain.

b. Jarak tanam yang dipergunakan, semakin rapat jarak tanam yang

2.1.3 Berasal dari Hewan

digunakan maka kebutuhan bibit

semakin banyak. Bahan pakan dari hewan terdiri dari tepung ikan, tepung darah, tepung

2. Konsentrat

daging tulang, tepung tulang, tepung

bulu, sisa rumah potong, tepung kerang, Pemenuhan kebutuhan pakan ternak dan lain-lain dipenuhi dari hijauan dan konsentrat.

Pakan konsentrat disusun dari hasil

2.1.4 Bahan Pakan Non Konvensional

tanaman, limbah tanaman, ternak, ikan,

mineral dan vitamin. Bahan tersebut Bahan pakan non konvensional adalah tersedia disekitar kita, dan harus bahan pakan yang digunakan sebagai zat dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai perangsang pertumbuhan dan produksi. lebih dari produksi ternak.

Zat yang dimaksud secara farmakologi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan Zat yang dimaksud secara farmakologi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan

Penambahan antibiotika pada ransum perangsang, yaitu kelompok yang ternak yang sesuai dapat meningkatkan berfungsi meningkatkan kualitas zat peningkatan bobot badan dan efisiensi makanan dan kelompok yang penggunaan pakan. Dosis yang dianjurkan meningkatkan efisiensi penggunaan zat untuk pemberian secara terus menerus makanan.

adalah 70-80 mg/ekor/hari. Untuk sapi

pedaging oleh Heitzman,1981 dosis

2.1.4.1 Zat Meningkatkan

pemberian disarankan sekitar 11 mg/kg

Efisiensi Penggunaan

pakan. Jenis yang banyak digunakan

Zat Makanan

adalah preparat oxytetracycline.

Hormon estrogen dapat 2.1.4.2 Zat Meningkatkan Kualitas

meningkatkan efisiensi penggunaan

protein, serta pertambahan berat karkas Salah satu kerugian yang dan deposit protein. Dari hasil diakibatkan oleh fermentasi dalam rumen penelitian hormon estrogen adalah hilangnya sejumlah energi atau meningkatkan konsentrasi hormon protein dan zat lainnya. Sejumlah zat protein (insulin dan hormon kimia digunakan untuk mengurangi pertumbuhan).

pemborosan energi dan zat makanan lainnya. Monensin digunakan untuk

Hormon Androgen dapat merangsang bakteri membentuk meningkatkan retensi N, K dan P dan propionat, meningkatkan retensi N dan meningkatkan massa urat daging. Cara menurunkan pembentukan gas metana.

kerja hormon androgen meningkatkan

hormon thyroid dan menurunkan 2.2 Klasifikasi Sumber Bahan Pakan

pengaruh hormon-hormon pengkatabolik

(corticosteroid). Bahan pakan diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu: sebagai

Hormon pertumbuhan (Somatotropin sumber protein, sumber energi, mineral hormon = STH) merangsang dan vitamin. Pengelompokan tersebut pertambahan ukuran tubuh dengan digunakan untuk menyusun ransum mensintesis protein dan proses dengan harga termurah (Least cost metabolik lainnya. Pengaruh hormon formula). Faktor utama yang harus pertumbuhan terlihat pada jaringan diperhatikan dalam pemilihan bahan tulang, urat daging, ginjal, liver dan jaringan lemak. Pada ternak sapi pemberian hormon pertumbuhan Hormon pertumbuhan (Somatotropin sumber protein, sumber energi, mineral hormon = STH) merangsang dan vitamin. Pengelompokan tersebut pertambahan ukuran tubuh dengan digunakan untuk menyusun ransum mensintesis protein dan proses dengan harga termurah (Least cost metabolik lainnya. Pengaruh hormon formula). Faktor utama yang harus pertumbuhan terlihat pada jaringan diperhatikan dalam pemilihan bahan tulang, urat daging, ginjal, liver dan jaringan lemak. Pada ternak sapi pemberian hormon pertumbuhan

kandungan protein kasarnya menjadi

meningkat sampai 40-50%. Pada

2.2.1 Sumber Protein

kedelai utuh kandungan minyaknya

tinggi dan mengandung antitripsin

Bahan pakan yang dikategorikan yaitu senyawa yang menghalangi sebagai sumber protein adalah bahan penyerapan tripsin, sehingga kalau akan pakan yang kandungan proteinnya digunakan harus disangrai terlebih lebih tinggi dari yang dibutuhkan pada dahulu. Namun penggunaan kedelai formula ransum. Misalnya pada ransum secara utuh jarang dilakukan karena sapi potong kandungan proteinnya berkompetisi dengan manusia. 14%, maka bahan pakan dengan Kandungan energi bungkil kedelai juga kandungan protein lebih dari 14%, tinggi yaitu 2.240 kkal/kg. Penggunaan dikategorikan menjadi bahan pakan bungkil kedelai dibatasi antara 15%- sumber protein. Sumber protein dan 35% dari total ransum karena ada asam amino bisa dari bahan asal substitusi bahan lain. Penggunaan tanaman (nabati) dan bahan asal hewan bungkil kedelai sebagai protein harus (hewani). Bahan asal nabati relatif lebih dilihat dari harga protein per unitnya, murah dari hewani, namun komposisinya bukan dari harga per kg bahannya. terutama asam amino lebih rendah dari hewani. Pada ransum ruminansia Misal : kebanyakan menggunakan sumber a. bungkil kedelai per kg 6000, kadar protein asal nabati dan jarang

protein 45%, maka yang menggunakan protein hewani hal ini

dipetimbangkan harga perunit PK karena alasan harga yang lebih murah.

(Protein Kasar), yaitu Rp. 6.000 /45 = Sumber protein nabati yang banyak

Rp 133,-

digunakan adalah:

b. tepung bunga matahari per kg 5.000, kandungan protein 36%, maka harga

2.2.1.1 Bungkil Kedelai

persatuan protein kasar adalah Rp.

5.000/36 = Rp. 153,-

Bungkil kedelai merupakan sumber protein utama pada ransum ternak. Bahan

Dari dua contoh di atas maka harga ini diimpor dari berbagai negara; India, persatuan protein kedelai lebih murah

Amerika dan lain-lain. Sebenarnya bahan dari bunga matahari. Jadi yang kita ini adalah hasil limbah dari kedelai perhitungkan bukan harga per Kg tetapi yang diambil minyaknya untuk keperluan harga persatuan proteinnya.

2.2.1.2 Bungkil Biji Kapas

14% energi metablois (ME) 1.914

Kkal/kg. Penggunaan bahan ini Kandungan protein kasarnya 41%, terkendali dengan ketersediannya,

tetapi kandungan serat kasarnya (SK) karena itu bahan ini jarang digunakan. 13%. Bahan ini sering digunakan pada

ternak ruminansia karena harganya

2.2.1.6 Bungkil Sawit

murah. Namun dipasaran kebanykan

tersedia dalam bentuk biji kapas utuh, Hampir sebagian besar pustaka dan bukan bungkilnya.

penemuan-penemuan terdahulu

mengindikasikan bahwa bungkil

2.2.1.3 Bungkil Kacang Tanah

kelapa sawit berkualitas rendah

karena kandungan serat kasarnya Kandungan protein bungkil kacang yang tinggi dalam bentuk beta

tanah berkisar 24-47%, sedang mannan, rendah kandungan asam kandungan energi metabolismenya (ME) amino essensial dan ‘texture’-nya yang antara 2.210 sd 2376 Kkal/kg. agak berbatu akibat kontaminasi dari Kandungan serat kasarnya (SK) sekitar tempurung kelapa sawit. Karena itu 11-19%, sehingga membatasi rekomendasi awal tentang penggunaan penggunaannya sampai 10%. bungkil kelapa sawit hanya berkisar Kelemahan dari bungkil kacang adalah 10-25%. Akan tetapi beberapa temuan rendahnya kandungan asam amino, dan terbaru mengindikasikan bahwa sampai kadar minyaknya masih tinggi sehingga level 40% bungkil kelapa sawit masih bahan mudah tengik dan jamur mudah memberikan bobot badan optimal pada tumbuh. Disamping itu jumlah sapi.

ketersediannya juga terbatas. Hasil limbah pengolahan sawit

2.2.1.4 Bungkil Kelapa

menghasilkan 3 produk yaitu: bungkil

sawit (palm kernel), serat sawit Kandungan protein kasar bungkil (palmpress fibre) dan lumpur sawit

kelapa antara 21-22%. Kadungan serat (palm oil slude). Kandungan nutrisi kasarnya cukup tinggi 12-18%, masing-masing secara rinci terdapat Penggunaan disarankan tidak lebih dari pada Tabel 22 kandungan nutrisi bahan 12-18%.

pakan, sedangkan secara garis besar dijelaskan sbb:

2.2.1.5. Bungkil Biji Matahari

a. Kandungan nutrisi palm kernel,

protein 13%, lemak 8,7%, ME 2635 Kandungan protein 41-43%, kkal/kg dan TDN 78%.

kandungan serat kasarnya tinggi yaitu kandungan serat kasarnya tinggi yaitu

2.2.2.1 Dedak Padi

lemak 5,10%, ME 2.930 kkal/kg dan

TDN 60,20%. Proses penggilingan padi akan

c. Kandungan nutrisi lumpur sawit, menghasilkan beras, sekam, dedak dan protein 13,3%, lemak 18,85%, ME bekatul. Bekatul lebih halus dari dedak 3,260 kkal/kg dan TDN 74%.

dan juga sedikir bercampur dengan

menir beras sehingga kandungan

2.2.2 Sumber Energi

energinya lebih tinggi. Kandungan

nutrisinya protein kasar 13%, lemak

Energi merupakan kebutuhan nutrisi 8,4%, TDN 70% ME 2.670 kkal/kg dan yang paling banyak bagi ternak. Untuk itu serak kasar 13,90. Dedak padi banyak pemenuhan energi harus dicarikan dari digunakan untuk ternak ruminansia sumber bahan yang murah. Kebanyakan karena harganya murah.

sumber energi berasal dari tumbuhan pertanian dan limbah pertanian. Bagi

2.2.2.3 Onggok

ternak ruminansia pemeruhan energi

dari hijauan pakan ternak dan pakan Onggok yang berasal dari ubi konsentrat. Konsentrat merupakan pakan singkong merupakan limbah padat dari yang dibuat dari campuran dari biji- pengolahan tepung tapioka. Sebagai bijian, limbah pertanian, mineral, dan ampas pati singkong yang mengandung vitamin. Beberapa bahan sumber banyak karbohidrat, onggok dapat energi yang penting diuraikan dibawah dimanfaatkan sebagai sumber energi. ini:

Nilai gizi yang terkandung pada onggok adalah protein 3,6%; lemak 2,3%; air

2.2.2.1 Jagung Kuning

20,31% dan abu 4,4%.

Kandungan nutrisi jagung adalah

2.2.2.4 Molases

protein 8,7%, ME 3.340 kkal/kg, TDN

80% dan lemak 3,6%. Kandungan energi Molases merupakan sisa hasil yang tinggi menyebabkan jagung banyak produksi pada industri pengolahan gula

digunakan dalam pakan ternak. Jagung yang berbentuk cair. Molases sudah teridi dari beberapa jenis misalnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan jagung kuning, putih dan merah. tambahan pakan ternak, karena Pemberian jagung pada pakan ternak kandungan gizinya cukup baik. Nilai tidak dibatasi, faktor pembatasnya nutrisi molase adalah protein 4%, adalah harga dari jagung itu sendiri.

1.800 kkal/kg dan TDN 54%. Fungsi lain 1.800 kkal/kg dan TDN 54%. Fungsi lain

mengeringkannya dalam oven/dijemur

lalu digiling. Nilai gizi yang terkandung

2.2.2.5 Minyak Inti dan Ampas

adalah protein 8,66%; lemak 3,79%; air

Minyak Sawit

51,63% dan abu 1,21%.

Minyak inti sawit merupakan minyak

2.2.2.7 AmpasTempe

murni hasil ekstraksi biji sawit.

Sedangkan sisa dari Limbah pengolahan tempe yang pembersihan/pemurnian tersebut berasal dari bahan baku kacang diperoleh ampas minyak sawit yang kedelai, baik berupa kupasan kulit ari berbentuk padat. Sejauh ini sudah kacang kedelai juga limbah cair berupa banyak yang memanfaatkan limbah ini air rebusan dapat dimanfaatkan untuk sebagai pakan ternak (sapi). bahan makanan ternak. Nilai gizi

Penggunaan minyak sawit pada limbah pengolahan tempe lebih tinggi pakan dapat langsung dicampur pada dibanding ampas tahu, sebagaimana pakan sapi, sedangkan ampas minyak pada Tabel 19.

sawit dapat dicampurkan dengan

bahan-bahan tambahan pakan lainnya.

2.2.2.8 Ampas Kecap

Nilai gizi dari minyak inti sawit Ampas kecap merupakan limbah dari cukup baik, yaitu kandungan protein proses pembuatan kecap yang berbahan 15,3%, lemak 57,2%; air 23,4%, ME dasar kedelai yang memiliki kandungan 8.600 kkal/ kg dan abu 11,3%. protein cukup tinggi. Untuk menjadi Pemberian minyak sawit pada ransum bahan baku pakan, ampas kecap harus dibatasi karena mudah tengik (rancid).

diolah menjadi tepung dengan lebih dahulu dikeringkan dalam oven/dijemur.

2.2.2.6 Ampas Tahu

Nilai gizi yang terkandung adalah Ampas tahu merupakan limbah dari protein 10,32%;lemak 6,93%;air 52,98%

proses pembuatan tahu. Untuk menjadi dan abu 6,72%.

Tabel.19. Nilai Gizi Limbah Pengolahan Tempe

Nutrisi

Protein Lemak Air

Abu

Bahan

Kulit ari

kedelai Air

rebusan

Sumber: Lab Lolit Grati, 2004

2.2.2.9 Tepung Gaplek

2.2.3.1 Tepung Tulang

Tepung gaplek merupakan singkong Kandungan nutrisi tepung tulang yang dikeringkan dan digiling. Pada adalah Calsium 24%, Pospor 12%, singkong mentah terdapat kandungan Magnesium 0,64%, besi 840 ppm dan

HCN (racun cianida). Kandungan seng

nutrisi tepung singkong dengan 424 ppm. Tepung tulang merupakan kandungan pati 63% adalah serat kasar hasil pengolahan tulang ternak menjadi (SK) 4,5%, Calsium 0,12, Pospor tepung. Penggunaannya disesuaikan 0,16%, Protein 2,5%, ME 2.770 kkal/kg, dengan kebutuhan untuk dan TDN 73%. Pada pembuatan pakan menyeimbangkan formulasi pakan.

berbentuk pelet, tepung singkong

diperlukan sebagai bahan perekat (lem)

2.2.3.2 Tepung kerang

disamping sebagai sumber energi.

Tepung kerang mengandung calsium

2.2.3 Mineral

carbonat sebagai sumber Ca.

Kandungan Ca dalam tepung kerang Bahan pakan sumber energi dan 38%. protein juga mengandung mineral yang

dibutuhkan oleh ternak. Kandungan

2.2.3.3 Kapur

mineral bahan tersebut bervariasi

tergantung dari sumber bahan aslinya. Fungsi kapur sama dengan kerang Namun sering tidak bisa mencukupi yaitu sebagai sumber Ca. Kandungan Ca kebutuhan ternak sehingga ditambahkan berkisar 34-38 %. mineral alami.

2.2.3.4 Garam

yang mengandung Nitrogen tetapi bukan

protein. NPN ini diperlukan untuk Garam (NaCL) merupakan garam perbanyakan mikroba dalam rumen

dapur yang digunakan sebagai sumber ternak ruminansia. Kandungan N Natrium dan Chlorida. Pemberian garam dalam urea sekitar 46%. Dosis yang

pada sapi 0,5% pada ransum. dianjurkan pada ternak sapi pedaging Kebanyakan garam menyebabkan sekitar 0,5% urea dari ransum konsumsi air meningkat dan faecesnya konsentrat.

lebih berair.

2.2.6 Hormon

2.2.3.4 Premix Mineral

Pemberian hormon tertentu juga bisa

Premix mineral merupakan campuran meningkatkan produktivitas ternak. Namun dari vitamin sintetis dan mineral. Pada perlu dipertimbangkan karena hormon yang beberapa produk premix mineral sudah dikonsumsi ternak sedikit banyak akan dicampur dengan asam amino esensial meninggalkan sisa (residu) yang jika misal lisin dan methionin. Penggunaan dikonsumsi manusia akan merugikan. premix mineral berkisar 1-2% dari total Beberapa hormon yang digunakan pada ransum yang kita susun.

sapi antara lain estrogen, androgen, dan hormon pertumbuhan somatotropin (STH).

2.2.4 Obat-obatan

Kandungan nutrisi dari beberapa Penambahan obat-obatan dapat hijauan makanan ternak tertera pada

meningkatkan performansi ternak. Pada Tabel ternak sapi pemberian antibiotika dapat 22.

memacu pertumbuhan, misalnya

oxytetracycline/chlorteracycline dengan

2.3 Sistem Pemeliharaan Ternak

dosis 11 mg/kg ransum, sodium

monensin dengan dosis 11.33 mg/kg Kebutuhan nutrisi ternak dapat (BK) ransum sulfanilaimide dengan dipenuhi dengan ternak mencari sendiri dosisi 100 mg/100 kg berat badan di padang penggembalaan, disediakan perhari.

oleh peternak dan kombinasi antara penggembalaan dan disediakan oleh

2.2.5 Urea

peternak. Hal tersebut terkait dengan

system pemeliharaan ternak ruminansia. Urea digunakan sebagai sumber NPN Masing-masing system pemeliharaan (Non Protein Nitrogen), yaitu senyawa dijelaskan sebagai berikut:

2.3.1 Sistem Penggembalaan

dan produksi ternak tidak optimal.

Sepanjang masa pemeliharaan ternak

Sistem penggembalaan murni ternak di kurung dalam kandang, dan dilepas di padang penggembalaan sekalisekali dikeluarkan untuk latihan (Pasture) yang dibatasi dengan system gerak (exercise). Perusahaan ternak pagar. Cara ini dilakukan didaerah besar biasanya menerapkan sistem

dengan 4 musim tetapi suhu pada dikandangkan. Pakan dan minum musim dingin tidak terlalu dingin sepenuhnya disediakan oleh sehingga ternak mampu bertahan di pemelihara. Kebutuhan hijauan dipenuhi padang penggembalaan. Beberapa dengan menanam rumput, membeli Negara yang melakukan system ini rumput dan mencari jerami padi. adalah Australia, selandia baru, dan Pakan yang diberikan kombinasi pakan lain-lain. Sepanjang tahun ternak hijuan dan konsentrat.

digembalakan di pasture. Tidak perlu disediakan kandang karena sapi tinggal

2.3.3 Kombinasi Digembalakan dan

di padang penggembalaan. Ternak

Dikandangkan

ruminansia akan makan untuk

memenuhi kebutuhan nutrisinya sesuai Di negara empat musim yang suhu dengan kapasitasnya, sehingga tugas pada musim dingin sangat dingin (-20) peternak menjamin agar pasture selalu maka ternak tidak kuat tinggal di pasture. terkelola dengan baik. Di Indonesia Pada musim dingin ternak dikandangkan sistem digembalakan banyak dilakukan dan bahkan diberi pemanas pada kondisi peserta di daerah Nusa tenggara Timur yang ekstrim. Contoh: Belanda, German, dan Nusa tenggara barat. Padang Perancis dan lain-lain. Pada musim semi, penggembalaan di daerah tersebut panas dan gugur ternak temperatur masih banyak padang penggembalaan. memungkinkan ternak bisa tinggal di

pasture.

2.3.2 Sistem Dikandangkan

Di Indonesia sistem campuran ini

Pada sistem yang dikandangkan banyak dilakukan oleh peternak kecil semua kebutuhan nutrisi disediakan yang memelihara 1-5 ekor ternak. Pada oleh peternak. Untuk itu kebutuhan siang hari ternak di gembalakan di lahan- nutrisi harus tercukupi, untuk itu perlu lahan kosong, sedang pada malam hari perhitungan yang teliti dalam ternak dikandangkan. Pada saat menyediakan pakan di kandang. Jika dikandangkan peternak menyediakan pakan yang disediakan tidak pakan untuk ternaknya. mencukupi ternak maka pertumbuhan

Pada buku ini akan banyak dan kekurangan. Perhitungan yang membahas metode pemeliharaan ternak lebih akurat adalah berdasarkan ruminansia dengan sistem dikandangkan. kandungan bahan kering pakan, tetapi Hal ini dimaksudkan karena sistem ini kita kesulitan memperoleh data yang paling rumit, karena kita harus komposisi nutrisi bahan pakan menghitung kebutuhan ternak dan berdasarkan bahan kering (dry matter), mencoba memenuhi kebutuhan nutrisi kebanyakan dihitung berdasarkan feed ternak tersebut. Pemberian pakan yang basis (kondisi pakan normal).

kurang menyebabkan produksi ternak

tidak optimal, sebaliknya pemberian

2.4.1 Perhitungan Kebutuhan Ternak

yang terlalu banyak menyebabkan sisa

Ruminansia

pakan terbang dan tidak efisien.

Perhitungan kebutuhan nutrisi ternak

2.4 Kebutuhan dan Pemenuhan

dapat dilakuakn dengan beberapa cara.

Cara tersebut antara lain berdasarkan

Kebutuhan nutrisi ternak telah hasil penelitian in vitro, persentase berat banyak diteliti oleh para ahli ternak. Hasil badan, dan persentase berat kering dari penelitian telah dipublikasikan melalui bobot badan ternak.

buku, media cetak dan lain-lain. Ada cara mengungkapkan kebutuhan nutrisi

2.4.1.1 Hasil Penelitian

ternak ruminansia yang berbeda.

• Sebagian ahli menghitung energi Perhitungan kebutuhan berdasarkan

menggunakan metabolisme energi, jenis sapi, berat badan sapi, produksi sebagian menggunakan total yang diinginkan dan imbangan hijauan digestible nutrien (TDN).

konsentrat. Contoh kebutuhan untuk • Dalam penghitung protein ada yang ternak sapi pedaging tertera pada menghitung total protein dan ada Tabel.20.

yang menghitung protein tercerna. Misal sapi dengan berat badan 300

• Perhitungan kandungan nutrisi kg, kita menginginkan pertumbuhan sebagian berdasarkan bahan berat badan harian sebesar 1,1 kg,

kering pakan dan sebagian maka diperlukan konsumsi berat kering menggunakan bahan pakan dalam pakan 7,6 kg, total protein 820 gram, kondisi normal.

TDN 5,6 kg, kalsium 25 gram dan Phospor 22 gram.

Perbedaan-perbedaan tersebut harus dipertimbangkan dalam menyusun kebutuhan pakan ternak. Masing-masing mempunyai kelebihan

2.4.1.2 Persentase Berat Badan

Perhitungan pada sapi perah

diklasifikasikan menjadi sapi pedet, sapi Hijauan yang diberikan sebanyak

dara, sapi pejantan, sapi laktasi dan sapi 10% dari berat badan, sedangkan bunting. Pertama dihitung kebutuhan konsentrat 10% dari berat hijauan. Cara untuk hidup pokok, seperti tertera pada

ini kurang akurat, tetapi dapat Tabel 22. kemudian kita menghitung digunakan secara sederhana untuk untuk produksi susu yang dikehendaki.

membantu peternak. Ketidakakuratan karena kurang memperhati-kan Pada tabel terlihat untuk sapi dengan

kebutuhan riil ternak dan kualitas pakan berat badan 350 kg membutuhkan TDN yang diberikan. Misalnya; sapi beratnya 2,85 kg dan untuk memproduksi susu 250 kg, maka hijauan yang diberikan dengan kadar lemak 3 persen adalah sebanyak 25 kg dan konstrat 2,5 kg.

0,26 kg TDN. Jika produksi susu

sebanyak 20 kg maka TDN yang

2.4.1.3. Persentase Berat Kering

diperlukan 2,85 kg + 0,26x20 kg = 3,37

kg. Semakin tinggi kadar lemak dan Perhitungan pakan yang diberikan produksi susu, maka semakin banyak

sebesar 2,5 -3% Berat Kering Hijauan pakan diperlukan sapi. dari berat badan. Misal sapi dengan berat badan 250 kg, maka hijauan yang

Jika kita ingin produksi susu 20 liter diberikan 2,5/100 x 250 kg = 6,25 kg perhari maka perhitungan kebutuhan

BK. Jika berat kering dari rumput nutrisi sapi perah tertera pada Tabel. 21 adalah 20% maka jumlah rumput yang Hal ini hanya sebagai contoh, karena diberikan adalah 100/20 x 6,25 = 31 pada umumnya semakin besar berat kg. Cara ini juga kurang akurat karena sapi semakin banyak produksi susunya, tidak mempertimbangkan kualitas dari demikian juga nutrisi yang diperlukan hijauan tersebut.

semakin banyak.

Tabel 20. Contoh Kebutuhan Zat Makan untuk Sapi Pedaging Sedang Tumbuh

dan Digemukkan (Per Ekor Per Hari)

Bobot PBB

Konsumsi BK (Kg) Total Protein TDN

Ca P

Badan (%) Minimum (gram) (kg) (g) (g) 250 0,0 4.4 350 2,3 8 8 0,7 5,8 620 4,0 18 16 0,9 6,2 690 4,5 22 19 1,1 6,0 730 4,7 26 21

Bobot PBB Konsumsi BK (Kg) Total Protein TDN Ca P

Badan (%) Minimum (gram) (kg) (g) (g) 1,3 6,0 760 5,2 30 23 300 0,0 4,7 400 2,6 9 9 0,9 8,1 810 5,4 22 19 1,1 7,6 820 5,6 25 22 1,3 7,1 830 6,0 29 23 1,4 7,3 870 6,2 31 25 350 0,0 5,3 460 2,9 10 10

Catatan : PBB = pertambahan berat badan harian (Average daily gain/ADG) BK = kerat kering atau Dry mater TDN = Total Digestible Nutrient Hijauan pakan ternak mengandung nutrisi 1.900 sd 2.200 kkal/kg Perhitungan TDN adalah 3.615 kkal ME per kg TDN Sumber: Feed and feeding, Arthur Cullision,1987

Tabel. 21. Kebutuhan Nutrisi Sapi Perah Untuk Produksi Susu 20 Kg Perhari

Hidup Berat Badan ME

TDN

Protein

Ca P Pokok (Kg) K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)

Produksi

Lemak (%)

I Kg Susu 2.5 990 0.260

Hidup Berat Badan ME

TDN

Protein

Ca P Pokok (Kg) K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)

Produksi

Lemak (%)

I Kg Susu

Sumber: Cullision,1987

Berat Badan ME

TDN

Protein

Ca P (Kg) K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)

Sumber: Cullision,1987

2.4.2 Pemenuhan Kebutuhan

keinginan peternak untuk memperoleh

Nutrisi

tingkat produksi yangtinggi, harus diimbangi dengan kualitas pakan

Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak yangbaik. Sehingga pemberian pakan dikombinasikan antara hijauan makanan ruminansia yang utama adalah hijauan ternak dan pakan konsentrat. Pakan

makanan ternak (HMT). Hal ini tentunya konsentrat merupakan pakan ternak berkaitan dengan faktor ekonomis, yang disusun dari biji-bijian dan bahan- dimana harga hijauan lebih murah bahan limbah pertanian. Konsumsi daripada harga pakan konsentrat. pakan ternak dipengaruhi oleh beberapa

hal antara lain temperatur lingkungan, Namun de mikian pada kondisi kualitas palatabilitas, selera, satatus fisiologi, HMT yang kurang bagus menyebabkan konsentrasi nutrisi, bentuk pakan dan

ternak kekurangan nutrisi, sehingga bobot tubuh. Masing-masing dijelaskan produksi tidak optimal. Proses ini sbb: dikarenakan kapasitas perutternak dalam mengkonsumsi HMT terbatas, jika kualitas HMT jelek, ternak akan kenyang tetapi masih lapar gizi. Disamping kualitas HMT yang jelek, juga

2.4.2.1 Temperatur Lingkungan

kebutuhan pakan ternak.

Pada daerah dingin, tubuh ternak

2.4.2.4 Status Fisiologi

akan kehilangan panas melalui radiasi, konduksi, komnevsi dan evaporasi. Untuk

Status fisiologi seperti umur, jenis menjaga temperatur tubuh dibutuhkan kelamin, laktasi, dan kondisi tubuh

energi lebih banyak dibanding ternak di mempengaruhi tingkat konsumsi pakan. daerah panas. Pada daerah panas Pada ternak yang muda memerlukan pelepasan panas tubuh lebih sedikit nutrisi yang lebih sedikit daripada dibanding daerah dingin sehingga ternak dewasa yang sedang konsumsi pakan lebih rendah. Contoh berproduksi.

konsumsi ternak di Belanda, Australia dan lain-lain yang memiliki daerah

2.4.2.5 Konsentrasi Nutrisi

subtropis lebih banyak di banding Pakan dengan kandungan nutrisi

ternak di Indonesia yang memiliki iklim lebih tinggi akan dikonsumsi lebih sedikit tropis.

daripada pakan yang nutrisinya lebih rendah. Pada pakan dengan nutrisi

2.4.2.2 Palatabilitas

tinggi, maka jika ternak makan akan Palatabilitas merupakan sifat cepat kenyang gizi dan sebaliknya

performansi bahan-bahan pakan yang pakan dengan nutrisi rendah akan dicerminkan oleh organoleptik. Faktor dikonsumsi lebih banyak oleh ternak. yang mempengaruhi palatabilitas adalah

rasa, bau, tekstur dan temperatur pakan.

2.4.2.6 Bentuk Pakan

Ruminansia lebih suka rasa manis dan Bentuk pakan konsentrat ada 3 macam dan hambar daripada rasa pahit. Hal ini yaitu tepung (mash), butiran (crumble) dan

terbukti dengan penambahan tetes pada pellet. Ternak ruminansia lebih menyukai konsentrat akan meningkatkan bentuk pakan butiran dan hijauan yang palatabilitas pakan konsentrat. dicacah. Sehingga disarankan untuk Ruminansia juga lebih suka rumput mengecilkan HMT pada pemberian pakan. segar yang bertekstur halus dari pada Disamping itu pengecilan ukuran HMT jerami atau rumput kering yang bertekstur bertujuan untuk mengurang energi yang lebih kasar.

diperlukan untuk mengunyak atau

2.4.2.3 Selera

mencerna bahan tersebut. HMT yang dicacah akan menghasilkan energi yang

Selera sangat bersifat internal, berkaitan lebih tinggi daripada HMT utuh, karena dengan rasa lapar. Pada kondisi lapar untuk mengunyah HMT utuh diperlukan ternak akan mencari sumber pakan tenaga, semakin tua umur HMT semakin sebagai pemuas rasa lapar tersebut. sulit dikunyah dan dicerna. Pencacah Selera setiap individu ternak berbeda HMT dapat dilakukan dengan mesin antara satu dengan lainnya, hal ini chooper. menyulitkan dalam memenuhi

2.4.2.7 Bobot Badan

berikan pada ternak harus dikombinasikan dengan praktek di

Bobot ternak dipengaruhi oleh lapangan. bangsa, umur dan kondisi kesehatan

ternak. Contoh bangsa sapi Brahman Misalnya : lebih besar daripada sapi peranakan

a. sapi dengan bobot badan 300 kg ongole (PO). Kebutuhan pakan ternak

dan dikehendaki pertumbuhan bobot berbanding lurus dengan pertambahan

badan (PBB) 0,9 kg per hari maka berat badan. Semakin berat bobot sapi

dibutuhkan: konsumsi berat kering semakin banyak kebutuhan nutrisinya.

8,1 kg, total protein 810 gram, TDN 5,4 kg, Ca 22 gram dan P 19 gram.

2.4.2.8 Tingkat Produksi

b. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut misalnya kita berikan rumput gajah

Produksi ternak ruminansia berupa segar dengan kandungan Berat daging, susu, kulit, tenaga kerja dan

Kering 17,5%, protein 9,30%, serat bulu. Makin tinggi produk yang dihasilkan

kasar 32,90% dan TDN 50,40%. maka akan semakin tinggi kebutuhan

c. Konsentrat yang kita miliki dengan nutrisinya dan sebaliknya. Sapi perah

kandungan nutrisi TDN 61,22%, dengan produksi susu 20 liter per hari

Protein 14,5%, Ca 1,18% dan P akan berbeda kebutuhan nutrisinya

dibanding sapi dengan produksi susu 10

d. Jika imbangan konsentrat 30% dan liter per hari.

rumput gajah 70% maka kalkulasi tertera pada Tabel 23.

Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi pakan,

Pemberian rumput gajah sebanyak maka perhitungan pakan yang kita

32,4 kg dan konsentrat 2,69 Kg. Pada prakteknya kita amati kebutuhan ternaknya. Jika jatah pakan sudah habis dan sapi kelihatan masih lapar maka ditambahkan rumput.

Tabel 23. Kalkulasi Konsumsi

Bahan konsumsi BK

% Kg BK

Pemberian

(Kg) Pakan Kg Rumput 8.10 0.70 5.67 100 17.50 32.40 Konsentrat 8.10 0.30 2.43 100 90.28 2.69

2.5 Penyusunan Pakan Konsentrat

banyak dipakai adalah NRC (National

Research Council). Rekomendasi

Penyusunan ransum ternak konsentrat sapi perah tertera pada Tabel menggunakan standar kebutuhan dari

24. dan sapi potong tertera pada Tabel berbagai referensi. Salah satu referensi 25. yang

Tabel 24. Rekomendasi Konsentrat Sapi Perah

Produksi susu

No Nutrisi 18-26 kg 26-35 kg

18 kg

1 Protein kasar (%) 13 14 15

2 Lemak (%) 5-7 4-6 4-5

3 ME (Kkal/kg) 2360 2530 2710

4 TDN (%) 63 67 71

5 Ca (%) 0.43 0.48 0.54

6 P(%) 0,31 0,34 0,38

Tabel. 25. Rekomendasi Kebutuhan Konsentrat Sapi Potong

badan (%) (% ansum) (%) (%) (%) (%) 250 0,5 10-20 8,5 58 0,31 0,28 0,7 20-30 10,7 64 0,35 0,31 0,9 55-65 11,1 75 0,43 0,35 1,1 85 12,1 86 0,50 0,38

Sumber NRC, 1987

Langkah pertama yang harus dilakukan cara segi empat pearson yang paling adalah mengumpulkan data bahan pakan, mudah, metode coba-coba baik secara kandungan nutrisinya dan harga produk manual maupun dibantu software tersebut. Dalam menyusun ransum kita komputer sampai software komputer dapat menggunakan beberapa cara, mulai otomatis yang berbasis linear

programing.

Pada buku ini akan di bahas cara Harga per TDN diperoleh dengan menyusun dengan metode coba-coba membagi harga bahan per kg dengan secara manual dan dengan software kandungan TDN, demikian juga dengan komputer.

har ga per protein diperoleh dengan

membagi harga per kg dengan Misal : kita akan menyusun kandungan proteinnya. Misal harga

konsentrat sapi pedaging dengan dedak per kg Rp. 800 dengan kandungan Protein Kasar 14%, TDN kandungan TDN 66% dan protein 65%, Ca 0,35% dan P 0,31%, BK 88- 13,3% maka : 90% dan harga < Rp.1.000 per kg.

a. maka harga per TDN = Rp. 800/66 = dengan menggunakan tabel pakan

Rp. 12,-

ternak pada Tabel 27 dan 28, kita

b. harga per protein = Rp. 800/13,3 = akan menyusun pakan dengan metode

Rp. 60,-

least cost formula, artinya menyusun pakan dengan nutrisi tersebut diatas,

Batas aman masksimum berkaitan tetapi dengan memilih jenis dan jumlah dengan kondisi bahan pakan itu sendiri prosentase yang sesuai, maka kita dan pengaruhnya terhadap susu dan akan memperoleh pakan dengan harga daging. Karakteristik tersebut meliputi: termurah.

kandungan minyak, tekstur, aroma, berdebu, sifat beracun dan lain-lain.

Dalam menyusun pakan perlu Misalnya serat sawit yang teksturnya diperhatikan harga, batas aman kasar tidak boleh diberikan lebih dari maksimum dan ketersediaannya. Dari 20% karena akan menurunkan segi harga kita harus melihat apakah palatabilitas pakan yang kita susun. dari harga per TDN atau harga per Batas masimum tersebut diperoleh dari protein. Ketersediaan yang dimaksud hasil penelitian. Sayang data tersebut mengenai jumlah, mutu dan masih sulit diperoleh, sehingga peternak kontinyuitasnya. Sapi yang diberi makan juga harus mengamati sendiri terhadap dengan formula yang sering berubah perilaku sapi dalam pemeliharaan sapi.

akan menyebakan produksi tidak optimal. Tabel 26 dan 27 menunjukkan urutan

Bahan pakan dengan kandungan TDN harga TDN dan protein dari yang lebih besar dari kandungan TDN dalam termurah sampai yang termahal. ransum yang kita susun kita Dalam menyusun ransum kita akan klasifikasikan sebagai sumber energi, memilih bahan dengan harga yang lebih sedang bahan pakan dengan kandungan murah. protein lebih tinggi dari kandungan protein dalam ransum yang kita susun

2.5.1 Metode Segi Empat Pearson

kita klasifikasikan sebagai sumber

protein. Metode segi empat Pearson adalah metode yang sederhana untuk protein. Metode segi empat Pearson adalah metode yang sederhana untuk

digunakan untuk mencampur premix • Bungkil kedelai mengandung protein (atau konsentrat) dan biji bijian; dan juga

kasar 46%

untuk mencampur bahan yang kaya energi dengan bahan yang kaya protein.

Kita ingin mencampur konsentrat

dengan kandungan protein kasar 14% Contoh: untuk Sapi potong.

dari bahan baku dedak dan bungkil Terdapat 2 bahan baku yang tersedia kedelai. Berapa persen dedak dan dengan kandungan protein sebagai bungkil kedelai pada konsentrat berikut:

tersebut?

Menggunakan metode segi empat Pearson

Dedak 32 bagia 12% 14%

Bungkil kedelai 2 bagian 46% 34 bagian

Dedak sebanyak 32 bagian setara dengan 32/34x100% = 94% Bungkil kedelai 2 bagian setara dengan 2/32x100% = 6% Jadi formula yang kita hasilkan dengan komposisi dedak 94% dan bungkil kedelai 6%.

2.5.2 Metoda Coba-Coba

Langkah 3.

Tambahkan 30% bahan yang

Langkah 1.

mempunyai kandungan energi lebih tinggi

Cadangkan 1% untuk mineral dan dari yang dibutuhkan pada ransum yang vitamin.

akan disusun, pilih bahan yang harga

energinya paling murah, tetapi jangan

Langkah 2

melebihi batas aman maksimum. Tambahkan bahan yang diinginkan

dalam jumlah persentase minimum dalam Langkah 4.

pakan (misal tepung darah, garam, urea, Tambahkan 18% bahan yang tetes).

memiliki kandungan protein lebih tinggi dari protein yang dibutuhkan, pilih bahan memiliki kandungan protein lebih tinggi dari protein yang dibutuhkan, pilih bahan

2.5.3 Perhitungan dengan Software

tetapi jangan melebihi batas aman

Komputer

maksimum.

Software komputer yang digunakan ini

Langkah 5.

belum sepenuhnya otomatis, jadi masih Tambahkan persentasi, nilai energi, mengkombinasikan unsur coba-coba jumlah beberapa nutrisi dan bandiungkan dalam menyusun ransum. Pertama kita dengan total kebutuhan nutrisi. Pilih dan harus membuat kebutuhan nutrisi tambahkan 10% bahan yang pakan yang akan kita susun, kedua kekurangan. Teruskan menambah 10% membuat daftar nutrisi bahan pakan dan seterusnya sampai mencapai 100%.

lengkap dengan harganya. Kemudian

kita memilih bahan pakan berdasarkan

Langkah 6.

harga termurah dan dicoba-coba Kadang-kadang

diperlukan untuk sampai formulasi menghasilkan mengganti beberapa bahan dengan formula dengan nutrisi yang kita yang lain untuk mencapai perbandingan kehendaki. Contoh hasil perhitungan (tingkat) yang diinginkan dari energi, tertera pada Tabel 28. Kebutuhan: protein dan lain-lain.

Protein Kasar 14%, TDN 65%, Ca 0,35% dan P 0,31%, BK 88-90% dan harga < Rp.1.000 per kg.

Tabel 26 Contoh Formula

(%) BK TDN Prot

Ca P

No Bahan Pakan (%) (%) (%) (%) (%)

1 Urea 0,5

2 Mineral 1

3 Tetas Tebu 3

4 Garam 0,5

5 Onggok 25

6 Serat Sawit 15

7 Dedak Padi 40

8 Bungkil Biji Kapas 15

Harga per kg Rp. 760

Tabel 27. Daftar Harga TDN Urutan Dari Termurah

No Bahan Satuan Per TDN per Protein

1 Onggok 400

2 Serat Sawit Fermentasi 500

3 Dedak Padi 9-15% Serat 800

4 Dedak Padi 1-9% Serat 1,000

5 Dedak Padi 15-30% Serat 700

6 Dedak Jagung (37% Pati) 1,000

7 Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200

8 Dedak Gandum 1,000

9 Biji Kapas 1,500

10 Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500

11 Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500

12 Singkong (Pati 63%) 2,000

13 Jagung Kuning 2,250

14 Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000

15 Tepung Tulang 1,500

16 Singkong (Pati 73%) 2,500

17 Tetes Tebu 2,000

18 Tepung Groundnut (Expel) 2,500

19 Lumpur Sawit 3,000

20 Kedelai Sangrai 4,000

21 Ubi Jalar 3,000

22 Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000

23 Lemak Ternak 5,000

24 Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000

25 Tepung Darah 4,000

26 Bungkil Kedelai 44/7 5,500

27 Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500

No Bahan Harga

Harga

Harga

Satuan Per TDN per Protein

28 Tepung Daging Tulang 5,500

29 Minyak Sawit 9,000

30 Tepung Ikan (70%) 8,000

Sumber : •

Kandungan nutrisi diolah dari: NRC 1994, Feed and feeding, 1987, Lab Lolit sapi potong Grati – Pasuruan, Lembah Hijau Multifarm Research station dan Lab Nutrisi dan makanan ternak IPB

• Daftar harga diolah oleh penulis

Tabel 28. Daftar Harga Protein Urutan Termurah

No Bahan Harga

(Rp) (Rp) (Rp)

1 Lemak Ternak 5,000 54 0

2 Urea 1,500 0 5

3 Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200 15 29

4 Tepung Darah 4,000 70 46

5 Serat Sawit Fermentasi 500 8 49

6 Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000 29 54

7 Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500 85 56

8 Dedak Padi 9-15% Serat 800 12 60

9 Biji Kapas 1,500 17 65

10 Dedak Gandum 1,000 17 66

11 Dedak Padi 1-9% Serat 1,000 13 74

12 Dedak Jagung (37% Pati) 1,000 15 83

13 Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000 52 95

14 Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500 22 98

15 Dedak Padi 15-30% Serat 700 14 100

16 Kedelai Sangrai 4,000 48 108

No Bahan Harga

(Rp) (Rp) (Rp)

17 Tepung Daging Tulang 5,500 89 110

18 Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000 63 113

19 Tepung Ikan (70%) 8,000 119 114

20 Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500 19 115

21 Tepung Groundnut (Expel) 2,500 38 117

22 Bungkil Kedelai 44/7 5,500 73 128

23 Onggok 400 5 141

24 Tepung Tulang 1,500 30 142

25 Lumpur Sawit 3,000 41 226

26 Jagung Kuning 2,250 28 265

27 Tetes Tebu 2,000 37 500

28 Minyak Sawit 9,000 97 588

29 Ubi Jalar 3,000 50 789

30 Singkong (Pati 63%) 2,000 27 800

31 Singkong (Pati 73%) 2,500 32 1,250

32 L Lisine HCl 200,000 0 2,116

33 DL Methionine 200,000 0 3,448

Sumber : Kandungan nutrisi diolah dari: NRC 1994, Feed and feeding, 1987, Lab Lolit sapi potong Grati – Pasuruan, Lembah Hijau Multifarm Research station dan Lab Nutrisi dan makanan ternak IPB, Daftar harga diolah oleh penulis.

2.6 Membuat Pakan Konsentrat

Per hari diperlukan investasi sebesar

Rp.300.000.000. untuk peternak dengan Sebelum memutuskan untuk jumlah sapi sedikit kebanyakan membeli

membuat pakan konsentrat, perlu konsentrat jadi atau membuat sendiri secara manual (dengan tangan dan mempertimbangkan faktor ekonomisnya. peralatan sederhana). Untuk dapat

Untuk mencampur konsentrat memberikan kemampuan yang memerlukan investasi mesin pakan dibutuhkan pada usaha yang besar maka yang mahal misalnya untuk mesin dengan kapasitas produksi 30 ton Untuk mencampur konsentrat memberikan kemampuan yang memerlukan investasi mesin pakan dibutuhkan pada usaha yang besar maka yang mahal misalnya untuk mesin dengan kapasitas produksi 30 ton

mengemas dan menyimpan pakan.

Proses pengecilan ukuran terdapat 3

2.6.1 Formulasi

rancangan yang berbeda yaitu :

• Hantaman, partikel pakan dikecilkan

Menyusun formulasi pakan dengan dipukul dengan besi yang konsentrat sapi telah dibahas di atas.

bergerak cepat dan dilempar Salah satu contoh formulasi konsentrat

menghantam suatu dinding. Bahan sapi potong dengan komposisi sbb: urea

dikecilkan ukurannya dengan 0,5%, mineral 1%, tetes tebu 3%, garam

tekanan hantaman. Contoh mesin: 0,5%, onggok 25%, serat sawit 15%,

hammer mill.

dedak padi 40%, dan bungkil biji kapas • Gesekan, partikel pakan dikecilkan 15%.

melalui mekanisme gesekan dari 2

permukaan yang bergerak dengan

2.6.2 Grinding (Menggiling)

kecepatan yang berbeda. Contoh:

Disk Mill

Tujuan menggiling bahan pakan • Tekanan, partikel pakan ditekan adalah untuk mengecilkan ukuran partikel.

sampai pecah, contoh Roller mill Dengan pertikel yang lebih kecil kita

memperoleh beberapa keuntungan yaitu Ukuran partikel yang dikehendaki untuk setiap jenis ternak tertera pada Tabel 29.

Tabel. 29. Ukuran Partikel Konsentrat

No Ternak Ukuran (mm)

1 Babi 0,5-0,7

2 Broiler 0,7-0,9

3 Petelur 0,9-1,5

4 Sapi 0,8-1,0

Sumber: IPC,2000

Dari formula tersebut diatas bahan digunakan hammer mill atau disk mill. pakan yang perlu digiling adalah onggok Contoh Hammer Mill tertera pada dan serat sawit. Mesin penggiling yang

g ambar 63.

b. Kandungan air.

c. Kandungan partikel halus yang

sudah ada.

d. Ukuran partikel yang diinginkan.

Sedangkan ukuran karakteristik mesin yang berpengaruh antara lain:

a. Kondisi dan ukuran pelat penghancur.

b. Kondisi palu (hammers).

c. Luas dan lubang pada screen.

Gambar 63. Hammer Mill

d. Kapasitas aspirasi.

Hammer mill terdiri dari inlet (tempat

masuk bahan), pelat pemecah, rotor dan Sebagai perbandingan pada Tabel 29 palu, screen (saringan) dan outlet tempat dipaparkan hubungan antara daya, bahan keluarnya bahan pakan. Rotor terdiri dari dan screen. Sebagai perkiraan diperlukan as, piringan dan palu-palu. Kecepatan 5-8 KW (Kilo Watt) motor untuk menggiling perputaran rotor antara 1500 atau 3000

1 ton bahan campuran perjam.

rpm (rotari perminute).

Pengoperasian gilingan Palu dibuat dari lempengan besi yang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu

diperkeras dengan ukuran palu rata–rata penggilingan tunggal (Single Grinding), sbb:

dan penggilingan campuran bahan •

Panjang 150-250 mm pakan (Mix Grinding), masing-masing •

Lebar 50-70 mm

dijelaskan sebagai berikut:

• Tebal 3-8 mm

a. Sistem Penggilingan tunggal adalah

bahan pakan digiling satu persatu, Saringan (Screen) berfungsi kemudian ditimbang dan dicampur.

mengatur ukuran partikel dari bahan Keuntungannya diperlukan biaya pakan. Ukuran lubang screen antara

energi yang lebih rendah dan ukuran 1,5 sd 12 mm, dengan daerah partikel dapat dikontrol lebih baik.

berlubang sekitar 30-50%. Digunakan jika bahan pakan yang

sudah halus dan bahan pakan yang Kapasitas daya giling hammer mill

perlu digiling sedikit. dipengaruhi oleh karakteristik bahan b. Sistem Penggilingan campuran,

yang digiling dan karakteristik instalasi bahan-bahan pakan ditimbang mesin. Karakteristik bahan antara lain:

kemudian digiling bersama-sama,

a. Kekerasan, dan kandungan serat untuk selanjutnya dicampur. Bahan kasar.

yang ukuran partikelnya sudah halus seperti mineral, vitamin tidak perlu yang ukuran partikelnya sudah halus seperti mineral, vitamin tidak perlu

Tabel. 30. Hubungan Daya, Bahan dan Screen dengan Kapasitas.

Daya Bahan Lubang creen Kapasitas KW PK

(mm) Kg/jam) 7,5 10 Jagung 3 1.240

7 10 Jagung 8 3.300

7 10 Sorgum 3 1.760

7 10 Sorgum 8 4.680

7 10 Padi 3 1.100

7 10 Gandum 3 900

7 10 gaplek pelet 3 1.880

7 10 Bungkil kedelai 3 1.580

Sumber: IPC,2000

2.6.3 Dosing

Gambar 64, 65 dan 66.

Dosing merupakan kegiatan menimbang bahan pakan dengan dosis sesuai formulasi. Misal kita akan membuat bahan sebanyak 100 kg, dengan formulasi pada Tabel 24 di atas. Alat timbangan yang digunakan bisa berbentuk timbangan duduk, timbangan pegas atau digital. Pada timbangan manual menggunakan sistem pegas sedang timbangan digital menggunakan Load Cell dan indikator

Gambar 64.

elektronik. Timbangan tersebut digunakan

Timbangan Platform

untuk menimbang bahan yang dimasukkan dalam karung. Contoh- contoh bentuk timbangan tertera pada

Gambar 65 Timbangan Pegas Gambar 66. Timbangan Digital

Bahan pakan yang ditimbang masing- keakuratan pengoperasinnya. Keakuratan masing sebanyak yang tertera pada Tabel

timbangan manual sekitar 0,3%,

31. s edangkan pada timbangan digital sekitar 0,1- 0,2% dari kapasitas timbang

Table 31. Menimbang Bahan Pakan

maksimum.

No Bahan Jumlah

2.6.4 Mixing

(Kg)

1 Urea 0,5 2.6.4.1 Proses Mencampur

Mineral 1

Mixing (mencampur) bertujuan untuk

3 Tetes tebu 3 membuat homogen masa bahan-bahan

4 Garam 0,5 pakan agar tida mudah dipisahkan lagi.

5 Onggok Bahan pakan yang dicampur bisa terdiri 25

dari:

6 Serat sawit 15

a. Hanya bahan kering saja.

7 Dedak 40 b. Bahan kering dengan sebagian kecil

8 Bungkil kapas 15 bahan cair misal pakan dengan campuran tetes <10%.