Horizontal Mixer

Gambar 68. Horizontal Mixer

Proses mencampur dimulai dari Penutupan karung dapat dilakukan bahan pakan yang paling sedikit dengan mengikat tali, atau menjahit kemudian bahan yang lebih banyak. dengan mesin jahit. Contoh mesin jahit Urutan pencampuran adalah urea, tertera pada Gambar 69. garam, mineral, tetes tebu, serat bungkil

sawit, bungkil kapas, onggok dan terakhir dedak.

Pada jenis alat tertentu bahan yang sedikit tidak bisa tercampur, sehingga diadakan pencampuran awal (pre mixing) sebelum dimasukkan mixer. Bahan yang dicampur awal adalah urea, mineral, garam, tetes dan bungkil sawit. Pencampuran dilakukan dengan mixer kecil. Kemudian dimasukkan kedalam mixer besar untuk pencampuran.

Gambar 69. Mesin Jahit Karung

2.6.7 Storing (Menyimpan)

2.6.5 Bagging (Mengemas)

Pada penyimpanan pakan jadi, alas Memasukkan pakan kedalam karung

lantai diberi pallet kayu. Perhatikan plastic PVC. Setelah dimasukkan

kelembaban, kebocoran, hama tikus dan kemudian ditimbang sesuai dengan

lain-lain.

kemasan yang diinginkan, misal 50 kg per karung.

Bahan pakan konsentrat berasal dari halus, semakin kasar teksturnya maka tanaman dan limbah ternak yang mudah semakin rendah mutunya. Bagian yang rusak. Kerusakan selama penyimpanan halus berasal dari kulit ari yang nilai dapat disebabkan oleh biologis, fisik dan gizinya baik, sedang tekstur kasar kimia. Kerusakan secara biologi berasal dari pecahan sekam yang nilai disebabkan oleh serangga, kutu, gizinya rendah.

mirkoorganisma bakteri (jamur dan

ragi), tikus serta burung. Kerusakan

2.7.1.2 Aroma

yang disebabkan oleh fisik dan kimia

disebabkan oleh kehilangan kelembaban, Setiap bahan baku memiliki aroma oksidasi lemak, dan lain-lain.

yang khas. Dari segi aroma perlu dipertimbangkan apakah bahan pakan

2.7 Mengadakan Bahan

yang kita beli aromanya bagus atau

Pakan Konsentrat

tengik. Bahan pakan yang tengik

menandakan bahwa bahan tersebut

Bahan pakan untuk menyusun sudah lama dan tidak baik untuk ternak. konsentrat ternak ruminansia terdiri dari Disamping ternak tidak suka, juga dapat mineral, dan bahan limbah pertanian. menyebabkan ternak diare. Ketengikan Limbah pertanian yang paling banyak bahan pakan (rancidity) terjadi karena digunakan adalah dedak padi, dedak asam lemak pada suhu ruang dirombak gandum, bungkil sawit dan onggok. akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi Dalam pengadaan bahan pakan tersebut hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta perlu dipertimbangkan harga dan kualitas sedikit epoksi dan alkohol (alkanol). bahan. Untuk mengetahui kualitas bahan Aroma yang kurang sedap muncul akibat dilakukan secara fisik dan kimia.

campuran dari berbagai produk ini.

2.7.1 Secara Fisik

2.7.1.3 Warna

Secara fisik tiap bahan pakan Setiap bahan pakan memiliki warna memiliki karakteristik yang berbeda yang spesifik. Penyimpangan warna dari antara satu bahan dengan bahan yang warna standar menunjukkan adanya lain. Tekstur, bau dan warna penyimpangan kualitas bahan pakan. merupakan tolok ukur fisik.

Misal dedak warnanya coklat kekuningan, jika kita mendapati dedak

2.7.1.1 Tekstur

berwarna kehitaman menunjukkan

adanya penyimpangan mutu dedak Setiap bahan memiliki tekstur yang tersebut.

khas. Dedak padi memiliki tekstur yang

2.7.2 Secara Kimia

harga yang disepakati antara pemasok

(penjual) bahan baku dan pembeli

Kualitas bahan pakan dipengaruhi oleh sangat tergantung dari kualitas bahan kadar nutrisi yang dikandungnya. Analisa pakan dan kemampuan negosiasi dari bahan pakan yang digunakan adalah pembeli dan penjual.

analisa proximat. Analisa proximat

digunakan untuk mengetahui kadar air, Misalnya kita membeli dedak 20 ton protein kasar, lemak, serat kasar, dan dengan kesepakatan perjanjian sbb: mineral.

standar kualitas kadar air 10,2%, kadar

protein 13%, Serat kasar 15% dan harga Pada pabrik pakan yang besar atau Rp. 800,- per kg.

pembelian bahan/pakan jadi dalam

jumlah besar analisa proximat perlu Dari hasil analisis proximat diketahui dilakukan untuk mengetahui mutu pakan. kualitas dedak kadar air 13%, protein

Pada pembelian dalam jumlah sedikit 10% dan serat kasar 20%. Maka akan analisa proximat jarang dilakukan dilakukan negosiasi ulang mengenai karena biaya analisa yang relatif mahal harga dedak tersebut. Dari hasil dan memerlukan waktu yang agak lama.

kesepakatan misalnya harga disepakati Rp. 700,- per kg. Pada kondisi tersebut

Teknisi yang ahli bisa mengetahui biasanya posisi penjual sangat lemah, kadar air dengan merasakan dengan sebaliknya pembeli diposisi yang kuat. sensor tangan (meremas) atau menggigit

bahan pakan. Bahan pakan dengan Dengan demikian pengetahuan kandungan air tinggi akan terasa pembeli terhadap karakteristik bahan

lembab ditangan, atau pada waktu digigit baku sangat penting. Dalam pembelian tingkat kekerasannya berbeda. Bahan tidak hanya faktor harga yang yang sering diuji dengan gigitan adalah biji dipertimbangkan tetapi kualitas dari jagung.

bahan pakan tersebut juga perlu dipertimbangkan.

Penyimpangan kualitas dapat

menyebabkan penolakan bahan pakan

2.8 Pencernaan Pakan

atau penurunan harga bahan pakan

tersebut. Bahan pakan yang rusak Proses penyiapan nutrisi pakan mutunya sangat rendah dan ternak sampai masuk dalam peredaran darah

tidak akan menyukainya. Kondisi disebut pencernaan. Pencernaan kualitas bahan pakan berdasarkan hasil meliputi pemecahan partikel pakan analisis proximat pada laboratorium yang menjadi lebih kecil dengan mengunyah bersertifikat dijadikan masukan untuk negosiasi harga bahan pakan. Tingkat tidak akan menyukainya. Kondisi disebut pencernaan. Pencernaan kualitas bahan pakan berdasarkan hasil meliputi pemecahan partikel pakan analisis proximat pada laboratorium yang menjadi lebih kecil dengan mengunyah bersertifikat dijadikan masukan untuk negosiasi harga bahan pakan. Tingkat

aksi kimia pada bagian bawah alat berdasarkan tipe alat pencernaannya.

pencernaan. Hubungan ini

memungkinkan ternak mengubah hijauan

2.8.1 Ruminansia

atau serat kasar menjadi daging dan

susu. Daging dan susu mudah dicerna Menurut tipe alat pencernaannya oleh manusia.

hewan digolongkan ke dalam MONOGASTRIK dan POLIGASTRIK.

2.8.2 Alat Pencernaan

Monogastrik adalah hewan berperut tunggal dan sederhana. Alat Pengenalan alat pencernaan pencernaannya terdiri dari mulut, merupakan hal penting karena alat esophagus, perut, usus halus, usus besar pencernaan sangat erat hubungannya dan rektum. Sistem pencernaannya dengan penggunaan makanan dan zat disebut simple monogastric system. makanan. Bermacam-macam organ Contoh hewan monogastrik adalah kuda dan kelenjar serta produknya terlibat dan babi. Poligastrik adalah hewan dalam berbagai hal mulai dari cara berperut ganda (kompleks) seperti pengambilan makanan (intake), ruminansia sejati (hewan yang mempunyai pencernaan (digestion) dan penyerapan rumen) yaitu sapi kerbau, kambing, (absorption). domba, rusa, anoa, antelope dan

pseudoruminant (onta, llama). Sistem Secara umum alat pencernaan pencernaannya disebut pollygastric berperan sebagai berikut : system.

• Melindungi tubuh dari infeksi

mikroba.

Pencernaan pada ternak ruminansia • Menyalurkan makanan yang ditelan. berbeda dengan ternak monogastrik. • Melarutkan/merombak

makanan Perut ruminansia terdiri dari 4 bagian

melalui proses pencernaan mekanis, yang terdapat jutaan bakteri dan

hidrolitis/enzimatis dan fermentative protozoa yang membantu mencerna

(pada hewan tertentu).

bahan pakan yang tidak dapat dicerna • Menyerap zat makanan dan oleh ternak monogastrik. Di dalam perut

mengeluarkan bahan yang tidak ruminan terjadi simbiosa antara ternak

dicerna Pada dasarnya alat dan mikroba. Mikroba mencerna dinding

pencernaan hewan hampir sama sel yang utama adalah selulosa dan

yaitu terdiri dari mulut, lambung hemiselulosa menjadi asam lemak

(perut), usus halus dan usus besar. terbang (VFA) dan komponen lain yang

Namun pada perkembangan Namun pada perkembangan

fungsi dan sistem pencernaannya Di dalam mulut dihasilkan saliva yang menjadi berbeda. Hubungan antara mengandung enzim pregastruc esterase jenis makanan dengan alat pencernaan (lipase) dan a-amilase terutama pada demikian eratnya sehingga hewan dapat ternak ruminaisa muda.

digolongkan menurut jenis makanannya

atau tipe alat pencernaannya serta 2.8.3.2 Esophagus

proses pencernaannya. Gambar 102

Menunjukkan alat pencernaan sapi. Esophagus (kerongkongan) merupakan saluran yang

2.8.3 Anatomi Alat Pencernaan

menghubungkan mulut dengan perut.

Saluran ini mudah melar dan jika pakan

2.8.3.1 Mulut

tidak dikunyah (partikel besar) dapat

menyebabkan tersedak Mulut merupakan organ pertama

tempat masuk makanan ke dalam tubuh.