Seleksi Differensial
6.2 Seleksi Differensial
i = Seleksi diferensial (SD) Menurut Noor R.R (2004) bahwa
Standar deviasi fenotip (P) untuk seleksi untuk satu sifat, semakin
sedikit ternak yang dipilih semakin besar Standar deviasi fenotip (P) adalah diferensial seleksinya. Lebih lanjut
suatu penggambaran variasi yang dikatakan bahwa faktor lain yang mem
terjadi untuk suatu sifat atau karakter pengaruhi differensial seleksi adalah be
dari sekelompok ternak tertentu. sarnya kelompok ternak. Semakin besar
Intensitas seleksinya juga akan se suatu kelompok ternak maka differensial makin tinggi pada ternak jantan seleksi semakin besar diferensial sehingga rataan sifat-sifat produksinya seleksinya. Oleh sebab itu pada dapat lebih tinggi. Sebagai contoh pada populasi yang besar, akan semakin program inseminasi buatan, dimana besar kemungkinan di jumpai ternak- pejantan akan memilki kemampuan ternak yang performannya diatas atau di untuk menghasilkan anak yang lebih bawah rata-rata. besar lagi dan memungkinkan peningkatan jumlah anak per pejantan.
Pane (1986) menjelaskan bahwa Sedangkan pada ternak betina dengan seleksi diferensial adalah satu ukuran
menggunakan teknik ovulasi berganda atau pengukuran untuk dapat dan embrio transfer akan memperlihat- mengetahui sampai dimana baiknya kan proporsi ternak pengganti dapat penurunan pilihan menghasilkan mengubah seleksi deferensial. keturunan. Dilapangan, seleksi
6.3 Interval Generasi
Tingkat inbreeding sangat tergantung pada kedekatan
Interval generasi adalah waktu hubungan keluarga antara kedua antara generasi yang satu dan yang
akan yang berikutnya, ditentukan dengan
tetuanya.
Inbreeding
meningkatkan derajat umur rata-rata dari penurunan ketika
homozigositas dan pada saat yang penurunannya lahir, atau dapat diartikan
bersamaan menurunkan derajat sebagai rataan umur tetua pada saat
heterozigositas.
anak-anaknya dilahirkan. Interval
b. Line Breeding (biak-sisi).
generasi ini digunakan untuk Perkawinan secara inbreeding pada menghitung rataan kemajuan seleksi
umumnya akan berpengaruh negatif pertahun, karena secara langsung dapat
terhadap keturunannya. Oleh sebab mempengaruhi kemajuan seleksi
itu, umumnya para peternak pertahunnya. Semakin besar intervalnya
khawatir akan terjadi perkawinan generasi maka semakin kecil kemajuan
secara inbreeding pada hewan seleksinya.
ternaknya. Ada cara lain yang biasanya dipilih oleh para peternak
Interval generasi yang berbeda- yaitu dengan melakukan beda diantara spesies. Interval generasi
perkawinan secara line breeding pada sapi adalah antara 6-7 tahun,
atau biak-sisi. line breeding adalah unggas 1 tahun, babi 2-3 tahun, dan
suatu cara pembiakan atau pada manusia 30-35 tahun.
perkawinan yang ditujukan untuk menciptakan hubungan keluarga
6.4 Metode Perkawinan
pada seekor ternak yang baik atau disenangi dan biasanya seekor
Berdasarkan hubungan kekerabat-
pejantan.
an, metode perkawinan dapat dibeda
6.4.2 Out Breeding
kan menjadi dua yaitu :
a. Pembiakan tertutup yaitu perkawinan antara turunan.
Out breeding merupakan kebalikan dari inbreeding. Jadi out
b. Pembiakan keluar (out breeding) yaitu perkawinan antara yang tidak
breeding adalah perkawinan ternak yang hubungan kekeluargaannya lebih
berhubungan keluarga. jauh dari hubungan kekeluargaan rata- rata ternak dari mana mereka berasal.
6.4.1 Pembiakan Tertutup
Atau untuk mudahnya dari ternak yang tidak mempunyai leluhur bersama
selama paling sedikit empat generasi. Pada garis besarnya perkawinan
antara turunan dibedakan menjadi dua Out breeding merupakan metode yaitu: untuk memperbesar variasi populasi
baik secara fenotip ataupun genotip.
a. Inbreeding Pada metode perkawinan secara out Inbreeding adalah perkawinan antar
breeding ini, keadaan heterozigot dari ternak yang memiliki hubungan
populasi akan meningkat sehingga akan keluarga lebih dekat, jika
daya adaptasi ternak terhadap dibandingkan dengan rataan
lingkungan akan meningkat pula. Out hubungan kekerabatan dari
breeding dapat dibedakan lagi menjadi: kelompok tempat ternak berada.
6.4.2.1 Cross breeding
maupun berat sapih umumnya baik/lebih tinggi, tetapi anak yang
Sampai saat ini cross breeding dihasilkannya mandul. memegang peranan penting dalam perbaikan mutu ternak. Cross breeding
Beberapa contoh dari hasil biak dapat dilakukan antara spesies, antara
silang antara spesies yang telah jenis, sisi dan lainnya.
berhasil dilakukan, seperti : •
Cross breeding antara spesies • Cattalo yaitu hasil perkawinan Cross breeding antar spesies
antara sapi dengan bison adalah perkawinan dengan suatu
Beefalo yaitu hasil perkawinan individu yang berbeda
anatara sapi dengan kerbau
kromosomnya. Metode • Mule yaitu hasil perkawinan antara perkawinan ini belum banyak
kuda dengan keledai dilakukan karena adanya •
Zebroid yaitu perkawinan antara kesulitan-kesulitan teknis dalam
kuda dengan zebra Grevy kelanjutan penyilangan ternak
Asbra yaitu perkawinan antara yang berbeda jumlah
kele dai dengan zebra, dan lain- kromosomnya. Meskipun
lain
spermatozoa mampu untuk
Cross breeding antara breed membuahi sel ovum tetapi pada
• Cross breeding antara breed umumnya hasil pembuahan yaitu
adalah perkawinan pada ternak embrionya mempunyai daya tahan
yang ber beda jenisnya. hidup cukup rendah. Dan apabila
terjadi dan berhasil maka biasanya Persilangan dengan cara ini apabila fetus yang dihasilkan
secara komersial mempunyai tujuan jantan, merupakan jantan yang
untuk:
mandul. Tetapi dengan semakin • Mendapatkan keuntungan dari pesatnya perkembangan di bidang
setiap heterosis atau hibrid vigor teknologi reproduksi, tidak
yang dapat mengakibatkan hasil mustahil dan menutup
persilangan tersebut lebih baik kemungkinan di masa yang akan
atau lebih produktif dari salah satu datang metode perkawinan ini
asal penurunannya. dapat dilaksanakan dan menjadi
• Mengambil keuntungan sebesar bermanfaat dengan nilai ekonomis
mungkin dari karakter atau sifat- produksinya yang menguntung-
sifat yang baik dari dua keturunan kan.
atau lebih yang berbeda tipenya. Untuk saat ini metode biak silang
antar spesies dimanfaatkan masih Perkawinan silang antar keturunan dalam penelitian-penelitian saja.
akan dapat menghasilkan jenis baru. Sebagai contoh bahwa antara sapi
Sebagai contoh:
bali dengan sapi Simmental bukan
Sapi Santa Gertudis berada dalam spesies yang sama.
Merupakan hasil persilangan sapi Keduanya hanya sama dalam
induk Shorthorn dengan pejantan familinya saja. Tetapi hasil
Brahman. Hasil dari persilangan ini perkawinan antara kedua spesies
mempunyai keunggulan atau yang tersebut ternyata
perbaikan genetik yaitu sapi Santa memberikan hasil yang cukup
Gertudis mempunyai berat dewasa baik. Hasil produksinya, berat lahir
rata-rata 100 kg lebih berat dari rata-rata 100 kg lebih berat dari
digunakan di seluruh dunia, dimana untuk di Indonesia, program tersebut
• Sapi Brangus telah banyak dilakukan terutama pada Merupakan hasil persilangan
ternak unggas .
antara Brahman dan sapi Angus.
Sapi hasil persilangannya
6.4.2.5. Top crossing
mempunyai sifat-sifat atau kharakter seperti sapi Angus.
Top crossing dilakukan pada peternak yang ingin kembali pada • Beef Master
sumber genetik asal yaitu dari suatu Persilangan antara sapi Brahman,
keturunan untuk mendapatkan Shorthorn dan Hereford akan
beberapa materi genetik baru. menghasilkan jenis sapi baru yang
di beri nama Beefmaster yang
6.4.2.6. Mating likes
mempunyai perbaikan dalam Mating likes atau assortative kesuburan, pertumbuhan dan
mating adalah mengawinkan ternak produksi susu.
yang setingkat yaitu ternak yang baik dengan yang baik, ternak yang sedang
• Dan jenis-jenis sapi lain yang dengan yang sedang dan ternak yang merupakan hasil persilangan
jelek dengan yang jelek. Sistem antara dua atau lebih dari jenis
perkawinan ini hanya mengutamakan yang berbeda dan mempunyai
penilaian berdasarkan fenotip. Cara ini kemampuan produksi yang lebih
tidak efisien dalam upaya mengubah tinggi dari induknya, seperti sapi
frekuensi gen dibandingkan dengan Charbray, sapi Dorought master,
cara seleksi dan perkawinan lainnya. dan lain-lain. Pada dasarnya ternak yang
berbeda secara genetik misalnya Perkawinan dengan metode
6.4.2.2 Out crossing
antara bangsa atau spesies apabila outcrossing
akan menghasilkan memasukkan pejantan sebagai
adalah jika kita
disilangkan
keturunan yang bersifat heterosis. Ada pembawa variasi genetik baru, dalam
yang bersifat heterosis positip yaitu jika suatu kelompok. Out crossing dapat
keturunan yang dilahirkan lebih baik dimanfaatkan sebagai crash program
dari kedua penurunnya dan adapula dalam upaya perbaikan mutu.
yang bersifat heterosis negatif yaitu apabila terjadi kebalikannya. Untuk
mendapatkan sifat heterosis dari Back crossing adalah persilangan
6.4.2.3 Back crossing
keturunannya maka perbedaan genetik dari kedua penurunnya haruslah besar.
dimana anak sapi (ternak) hasil dari persilangan dikawinkan kembali
Heterosis yang positif dalam dunia peternakan disebut sebagai hibrid vigor
dengan penurunnya, diharapkan sifat yaitu keturunannya yang mempunyai baik dapat dipertahankan terus. sifat lebih baik dari penampilan rata-
6.4.2.4 Grading up
rata kedua penurunnya. Pada umumnya hibrid vigor akan
Grading up adalah peningkatan memberikan penampilan yang mutu suatu keturunan dengan jalan
maksimum pada turunan pertama (F1) persilangan yang terus menerus. Cara
dan kemudian akan menyusut secara dan kemudian akan menyusut secara
pengamatan dari arah samping, pe Manfaat dari persilangan secara
ngamatan dari arah depan dan dari arah umum didapat pada sifat-sifat yang
belakang serta melalui perabaan. memiliki nilai heritabilitas rendah sampai
Diskusikan dan lakukan penilaian sedang. Beberapa keuntungan
masing-masing sapi dari hasil langsung dari sistem persilangan dari
pengamatan tersebut.
berbagai ternak :