Hasil Akhir yang diharapkan Kegiatan Belajar Landasan Teori Perkembangan Motorik

Kebayoran Arcade V Boulevard-Bintaro Jaya Sektor 7 Blok F3 F5 No. 01-29 Tangerang Selatan Email: infoupj.ac.id – www.upj.ac.id Temperamen Temperament ialah karakteristik dan cara respon individu terhadap perilakunya. Klasifikasi anak berdasarkan Chess and Thomas’s: • Anak mudah 40 • Anak sulit 10 • Anak Slow-to-warm-up 15 • Unclassified 35 Attachment Perkembangan attachment terbagi menjadi empat, yaitu: 1. Tahap 1 lahir sampai 2 bulan: bayi mengarahkan perhatiannya terhadap figure manusia. 2. Tahap 2 2-7 bulan: attachment menjadi berfokus pada satu orang saja 3. Tahap 3 7 - 24 bulan: berkembangnya spesifik attachment 4. Phase 4 di atas 24 bulan: anak sadar mengenai perasaan orang lain dan mulai dijadikan landasan ia berperilaku Klasifikasi Attachment

1. Secaraurely attached: menjelajah lingkungan selagi pengasuh menjadi dasar rasa

aman: akan menunjukkan ketidaknyamanan ringan ketika ditinggal pengasuh.

2. Insecaraure avoidant: menghindari pengasuh; tidak menunjukkan rasa takut ketika

ditinggal pengasuh

3. Insecaraure resistant: tergantung dengan pengasuh dan protes keras bila ditinggal

pergi oleh pengasuh.

4. Insecaraure disorganized: disorientation; rasa takut yang sangat ekstrim walaupun

sudah ada pengasuh.

B. Kompetensi Belajar

Mahasiswa mengetahui perkembangan social dan emosional yang terjadi pada masa bayi

C. Hasil Akhir yang diharapkan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan emosi-emosi dasar yang muncul ketika masa bayi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan social dari Erikson yang berkaitan dengan masa bayi 3. Mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan attachment dan dampaknya pada kehidupan di masa yang akan datang. Kebayoran Arcade V Boulevard-Bintaro Jaya Sektor 7 Blok F3 F5 No. 01-29 Tangerang Selatan Email: infoupj.ac.id – www.upj.ac.id

D. Kegiatan Belajar

1. Dosen membagi mahasiswa menjadi enam kelompok 2. Dosen membagikan artikel mengenai attachment. 3. Masing-masing kelompok membaca bagian yang diminta dan mencari sumber lain untuk memperkaya informasi dari artikel 4. Kelompok membuat PPT untuk masing-masing bagian 5. Presentasi hasil bacaan. Tugas untuk Pertemuan 6 1. Dosen membagi mahasiswa menjadi 6 kelompok observasi perkembangan fisik masa kanak- kanak awal kunjungan sekolah 2. Masing-masing kelompok dibagi tugas observasi, yaitu observasi kelp usia 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun. 3. Masing-masing kelompok membuat lembar observasi 4. Lembar observasi dikonsultasikan kepada dosen pengampu selama persiapan sebelum ke sekolah 5. Masing-masing anggota kelompok mencatat hasil observasi Kebayoran Arcade V Boulevard-Bintaro Jaya Sektor 7 Blok F3 F5 No. 01-29 Tangerang Selatan Email: infoupj.ac.id – www.upj.ac.id Pertemuan 6 Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Kanak-Kanak Awal Usia 3-6 tahun

A. Landasan Teori Perkembangan Motorik

Keterampilan Motorik Kasar  Lari dan lompat sederhana di usia 3 tahun  Anak mulai lebih sering menjelajah lingkungan di usia 4 tahun  Mulai merasa nyaman dengan diri sendiri dan mulai mengambil resiko di usia 5 tahun Keterampilan Motorik Halus  Dapat mengambil objek kecil pada usia 3 tahun namun masing canggung.  Perbaikan keterampilan motoric halus di usia 4 tahun  Memiliki koordinasi mata-tangan lebih baik di usia 5 tahun. Perkembangan Kognitif Tahap Pra Operasional dari Piaget 2 - 7 years: Ciri khas pada tahap ini adalah anak-anak mulai dapat merepresentasikan dunia melalui kata, gambar, foto, dan lukisan. Mereka mulai dapat membentuk suatu konsep yang stabil dan mulai bernalar namun masih sangat sederhana. Perkembangan kognitifnya sangat dipengaruhi oleh konsep egosentris dan kepercayaan magis. Preoperational: anak-anak belum dapat menampilkan operasi atau kemampuan berpikir berkebalikan. Dengan perkataan lain, anak-anak dapat mulai berpikir secaraara mental bila mereka dapat melakukannya secaraara fisik. Sub stage pada tahap pra operasional: Symbolic Function 2 to 4 years: Anak-anak mulai dapat membayangkan benda yang tidak terlihat atau tidak ada. Konsep yang dikenalkan adalah: 1. Egocentrism: ketidakmampuan anak untuk membedakan perspektif dirinya dengan orang lain. Kebayoran Arcade V Boulevard-Bintaro Jaya Sektor 7 Blok F3 F5 No. 01-29 Tangerang Selatan Email: infoupj.ac.id – www.upj.ac.id 2. Animism: kepercayaan terhadap benda mati yang memiliki perilaku seperti mahkluk hidup. Vyang otsky’s Theory: Teori ini mengatakan bahwa anak-anak belajar atau memahami atau berpikir sesuatu melalui interaksi sosial. Pikiran mereka dibentuk oleh konteks budaya. Zone of proximal development ZPADA adalah rentang tugas yang bermula dari kegiatan yang sangat sulit dikerjakan oleh anak namun dapat dipelajari oleh mereka dengan bimbingan orang dewasa. Scaffolding: mengubah level bimbingan selama proses belajar.

B. Kompetensi Belajar