Faktor Rumah Sakit

7.3 Faktor Rumah Sakit

Menurut Pohan I.S (2007), pemberi layanan kesehatan harus memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang dilayaninya dan mendidik masyarakat tentang layanan kesehatan dasar dan melibatkan masyarakat dalam menentukan bagaimana cara yang paling efektif menyelenggarakan layanan kesehatan.

a. Tarif pelayanan Berdasarkan tabel 6.12 pada BAB VI, responden menilai tarif pelayanan

RSUD Bangil masih terjangkau ada 29 responden (90,6 %) di kelas I dan ada 30 responden (71,4 %) di kelas II. Hal dapat disimpulkan biaya pelayanan di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan masih bisa dijangkau oleh sebagian besar responden.

b. Promosi rumah sakit Menurut Supriyanto S (2005), pasar mencari informasi yang disimpan

dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). Masih menurut Supriyanto S (2005), Faktor sosial yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). Masih menurut Supriyanto S (2005), Faktor sosial yang mempengaruhi keputusan konsumen

Berdasarkan tabel 6.13 pada BAB VI dapat diketahui bahwa, mayoritas memilih tahu sendiri informasi tentang RSUD Bangil ada 31 responden (96,9 %) di kelas I dan ada 40 responden (90,2 %) di kelas II, dan yang memilih tahu dari teman atau saudara hanya ada 1 responden (3,1 %) di kelas I dan ada 2 responden (4,8 %) di kelas II. Hal ini dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan masih sangat kurang.

c. Jumlah tenaga kesehatan Menurut Supriyanto S (2005), rumah sakit merupakan industri padat

modal dan padat karya (padat sumber daya) serta padat teknologi dan sumber daya manusia merupakan komponen utama sumber pelayanan. Berdasarkan tabel

6.14 pada BAB VI, sebagian besar responden berpendapat jumlah tenaga kesehatan di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan cukup ada 24 responden (75,0 %) di kelas I dan 31 responden (73,8 %) di kelas II dan yang menilai jumlah tenaga kesehatan di RSUD Bangil ideal di kelas I ada 5 responden (15,6 %) dan di kelas

II ada 8 responden (19,0 %). Hal ini dapat disimpulakan bahwa sumber daya manusia yang berada di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dinilai sudah cukup untuk dapat melayani kebutuhan pasien yang berada di ruang rawat inap kelas I dan kelas II.

d. Administrasi rumah sakit Menurut Muninjaya A.AG (2004) Rumah sakit sebagai salah satu

subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Dan menurut

Green (1980) faktor-faktor pendukung ( Reinforcing Factors ), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dan prilaku masyarakat.

Berdasarkan tabel 6.15 pada BAB VI, mayoritas responden menilai pelayanan administrasi di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sudah baik ada 28 responden (87,5 %) di kelas I dan ada 30 responden (71,4 %) di kelas II, dan yang menilai pelayanan administrasi di RSUD Bangil cukup ada 4 responden (12,5 %) di kelas I dan ada 11 responden (26,2 %) di kelas II, serta hanya 1 responden (2,4 %) di kelas II yang menilai pelayanan administrasi di RSUD Bangil buruk. Dengan pelayanan administrasi dan perilaku petugas RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan yang dinilai telah baik dan hal ini harus dipertahankan untuk dapat mempertahankan dan menarik konsumen.

e. Fasilitas rumah sakit Menurut Green (1980) faktor-faktor pendukung ( Enabling Factors ), yang

terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan. Ketersediaan fasilitas akan mendukung memperkuat terbentuknya perilaku kesehatan dan akan mempengaruhi admisi serta BOR rumah sakit.

Berdasarkan tabel 6.16 pada BAB VI, mayoritas responden menilai fasilitas dan sarana di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sudah cukup lengkap ada 27 responden (84,4 %) di kelas I dan ada 39 responden (92,9 %) di kelas II. Hal ini dapat disebabkan karena bangunan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan masih baru, karena RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan baru ke bangunan baru pada bulan April 2008.