Dalam Gitingger 1993, pada proyek pertanian umumnya ada tiga hal analisis ekonomi dimana lebih tepat digunakan harga bayangan daripada harga pasar.
Ketiga hal tersebut adalah: 1
Nilai valuta asing, 2
Harga pasar internasional nilai barang-barang yang penting dalam pasaran dunia,
3 Tenaga kerja tenaga kerja di bidang pertanian yang tidak terlatih.
Harga bayangan dapat dianggap semacam penyesuaian yang dibuat oleh peneliti proyek terhadap harga pasar dari beberapa faktor produksi atau hasil produksi
tertentu Kadariah 1999 dalam Siregar 2009.
2.6.1 Harga Bayangan Nilai Tukar
Harga bayangan nilai tukar biasanya dipakai kurs resmi yang berlaku, yaitu kurs tukar yang ditentukan oleh pemerintah. Besar harga bayangan nilai tukar ini
kadang-kadang lebih besar dari harga pasar ataupun kurs yang berlaku. Penentuan harga bayangan nialai tukar yaitu sebagai berikut :
1 Harga bayangan harus menggambarkan nillai kesejahteraan ekonomi dengan
adanya tambahan satu satuan mata uang asing. 2
Harga bayangan harus menggambarkan imbangan dari satu satuan mata uang asing dalam penggunaan dibidang lain.
3 Harga bayangan harus berada pada tingkat keseimbangan nilai tukar.
2.6.2 Harga Bayangan Output
Harga bayangan yang dipergunakan adalah harga Free on Board FOB jika output
yang dihasilkan di ekspor. Harga FOB ini terlebih dahulu dikonversikan kedalam nilai tukar rupiah selanjutnya dikurangi biaya transportasi dan tata niaga.
Sedangkan untuk output yang tidak diperdagangkan di pasaran internasional harga ekonominya sama dengan harga pasar domestik. Jika output yang dihasilkan
merupakan subsitusi impor maka digunakan harga Cost Insurancce Freight CIF. Harga CIF ini dikonfersikan terlebih dahulu kedalam nilai tukar rupiah dan
ditambah dengan biaya transportasi dan tata niaga. Output
dalam penelitian ini adalah kubis. Harga bayangan yang digunakan oleh output
adalah harga FOB karena merupakan barang yang diekspor. Maka harga bayangan kubis diperoleh dengan mengalikan harga FOB kubis dengan nilai SER.
Untuk melihat harga komoditas perdagangan internasional pada analisis ekonomi, dapat dapat juga dilihat dari status komoditas dalam perdagangan internasional
eksporimpor. Berikut beberapa pendekatan penentuan harga : a.
Harga diperkirakan atas dasar harga di negara lain yang terdekat. b.
Diturunkan dari harga CIF negara pengimpor dengan mengurangkan semua biaya, seperti biaya asuransi, transportasi, pajak ekspor, biaya handling di
pelabuhan, sampai diperoleh harga komoditas ekspor dilokasi usaha. c.
Diturunkan dari harga FOB negara pengekspor dengan menambahkankan semua biaya, seperti biaya asuransi, transportasi, pajak impor, biaya
handling di pelabuhan, sampai diperoleh harga komoditas impor di lokasi
usaha.
Catatan: Harga FOB dan CIF dapat diperoleh dari Bank Dunia Price Prospects for Major Primary Commodities
atau FAO, yang di review oleh Depperindag atau Deptan. Berikut diagram penentuan shadow price untuk traded goods.
Gambar 2.1. Diagram Penentuan Shadow Price untuk Traded Goods
2.6.3 Harga Bayangan Tenaga Kerja