Net Present Value NVP Economic Internal Rate of Return EIRR Net Benefit Cost Ratio Net BC

sebesar Rp 125.705.581,52 dengan peningkatan 10 persen tiap 5 tahun pada Lampiran 15.

5.4.1 Net Present Value NVP

Net Present Value NPV merupakan selisih biaya dan manfaat yang telah dipresent valuekan atau hasil dari perkalian SOCC dengan net benefit. Dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan pada metodelogi, diperoleh nilai NVP proyek pada SOCC 12 persen adalah sebesar Rp 1.041.912.375,45. Sesuai dengan kriteria investasi NPV 0, artinya manfaat yang diterima proyek lebih besar dari semua biaya total yang dikeluarkan sehingga proyek layak dilaksanakan.

5.4.2 Economic Internal Rate of Return EIRR

Economic Internal Rate of Return EIRR tingkat bunga yang menyatakan total NVP manfaat dan biaya sama dengan 0 nol. Dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan pada metode penelitian, diperoleh nilai EIRR proyek sebesar 29,52 persen. Kriteria pengambilan keputusan menurut analisis EIRR mensyaratkan nilai r atau SOCC lebih besar dari SOCC yang ditentukan yaitu 12 persen untuk menerima proyek. Jadi dengan nilai EIRR yang mencapai 29,52 persen maka proyek pengembangan packing house layak untuk dilaksanakan.

5.4.3 Net Benefit Cost Ratio Net BC

Net Benefit Cost Ratio Net BC merupakan metode untuk mengevaluasi kelayakan proyek dalam hal mana informasi pasar dari biaya dan manfaat yang tersedia tidak lengkap atau akurat dengan mempergunakan formula, maka diperoleh nilai Benefit Cost Ratio pada SOCC 12 persen sebesar 2,40. Sesuai dengan kriteria, dimana nilai BC Ratio 1 maka proyek pengembangan packing house layak untuk dikembangkan. Kelayakan proyek ditentukan dengan mempertimbangkan alat analisis tersebut dimana proyek tersebut layak apabila : 1 NPV 0, artinya manfaat yang diterima proyek lebih besar dari semua biaya total yang dikeluarkan. Nilai NPV yang diperoleh adalah Rp 1.041.912.375,45. 2 EIRR yang persentasenya lebih besar dari SOCC yang ditentukan. Nilai EIRR yang diperoleh adalah 29,52 persen. 3 Net BC 1, yang berarti manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Nilai Net BC yang diperoleh adalah 2,40.

5.4.4 Analisis Sensitivitas

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Pemekaran Daerah(Studi Kasus Penolakan Usulan Kabupaten Simalunguan Hataran Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Simalungun)

6 70 112

Pergeseran Makna Robu Mamahpah Dalam Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Nagori Siboras Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 42 111

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 13

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 6

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 1 16

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun) Chapter III VI

0 0 23

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 1 17

1. Kecamatan Silimahuta No. - Analisis Penentuan Komoditi Perkebunan Basis di Wilayah Masing-masing Kecamatan Kabupaten Simalungun

0 0 94