DIAGRAM INPUT-OUTPUT

4.2 DIAGRAM INPUT-OUTPUT

Gambar 4.3 Diagram IO Pemilihan Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya

4.2.1 Input Tidak Terkendali

a. Kecelakaan lalulintas Ketika jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya terealisasi, maka terdapat hal yang tidak dapat dikendalikan adalah kecelakaan yang terjadi oleh pengguna jalan tol nantinya.karena terdapat beberapa faktor dari penyebab kecelakaan. Faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan.

b. Banyak kendaraan yang melintas Jalan Tol Atas Laut merupakan jalan tol yang memiliki panjang sekitar 750 km, sehingga kelak akan banyak kendaraan yang melintas. Para pengguna akan lebih memilih jalan tol atas laut ketimbang jalan darat.

c. Regulasi/peraturan Banyaknya regulasi yang nantinya akan terbentuk oleh pemerintah setempat sehingga akan menjadi sesuatu yang tidak dapat dikendalikan.

d. Sikap pengguna jalan tol Sikap pengguna jalan tol atas laut tidak dapat dikendalikan, hal ini karena emosional dari pengguna jalan yang tak terduga. Mereka terkadang semena- mena terhadap jalan tol tersebut, merasa sudah membayar pajak tol sehingga bisa berbuat seenaknya.

4.2.2 Output Dikehendaki

a. Kapasitas yang memadai Hal yang diinginkan dari terealisasinya jembatan tol atas laut Jakarta-Surabaya nantinya adalah kapasitasnya dapat memadai, sehingga tidak overcapacity terhadap lahan yang tersedia. Sehingga diharapkan tidak terjadi kemacetan nantinya.

b. Volume lalulintas yang terukur Hal ini berhubungan pula dengan kapasitas yang memadai, sehingga volume lalulintas terukur. Ketika volume lalulintas terukur, kemacetan dapat dihindari dari jalan tersebut.

c. Tercapainya standar pelayanan minimum Hal yang dikehendaki pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, sehingga tercinta standar pelayanan yang lebih baik. Standar pelayanan minimal mencangkup kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, dan keselamatan.

4.2.3 Input Lingkungan

a. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol Mengatur mengenai maksud, tujuan, dan lingkup jalan tol. Pengaturan jalan tol dan juga pembinaan jalan tol serta pengawasan jalan tol.

b. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL Input ini merupakan peraturan mengenai peraturan pemerintah tentang analisis mengenai dampak lingkungan hidup dari pembangunan Jalan tol atas laut tersebut. Terdapat dampak besar dan dampak penting didalamnya.

4.2.4 Output Tidak Dikehendaki

a. Tingginya biaya operasional jalan tol Karena merupakan Jalan Tol Atas Laut yang memiliki panjang lebih 700 km, sehingga biaya yang akan dikeluarkan oleh BUMN pun akan sangat besar, mengingat Jembaan tersebut akan akan dibangun diatas laut.

b. Pencemaran udara dan meningkatnya kebisingan Dengan terealisasinya tol atas laut tersebut pencemaran udara di kawasan Pantura akan semakin besar dan kebisingan yang terjadi pun akan meningkat.

c. Rendahnya biaya Operasional/Manajemen (O/M) Biaya operasional yang rendah menjadi nilai ouput yang tidak dikehendaki.

d. Perubahan konstruksi akibat menurunnya SPM SPM merupakan ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol, sehingga ketika menurunnya SPM akan berdampak pada perubahan konstruksinya,

4.2.5 Manajemen Pengendalian

a. Manajemen lalu lintas Manajemen lalulintas harus dikendalikan dengan baik. Hal ini penting agar tidak terjadi kapasitas yang tidak memadai yang berdampak pada kemacetan.

b. Manajemen konstruksi Manajeman Konstruksi pun harus dikendalikan dalam pelaksanaan pembangunan tol atas laut tersebut, agar tidak terjadi ketelatan dalam pelaksanaannya dan pengendalian terhadap biaya.

4.2.6 Input Terkendali

a. Tarif jalan tol Penyesuaian tarif tol awal dan penyesuaian tarif tol ditetapkan oleh Menteri sesuai UU Nomor 38 Tahun 2004 pasal 48 ayat 4 dan PP Nomor 15 Tahun 2005 pasal 68 ayat 3. Besarnya tarif awal ditetapkan pada saat penandatanganan perjanjian pengusaha jalan tol (PPJT) antara pemerintah dengan badan usaha jalan tol (BUJT).

b. Dana Pembangunan jalan tol Hal yang diinginkan adalah dana dari pembangunan jalan tol aatas laut ini dapat terkendali dengan baik, tidak terjadi korupsi dari setiap aspek. Sehingga tidak terjadi lonjakan biaya yang kelak akan dikeluarkan.

c. Tersedianya fasilitas penunjang pengoperasian jalan tol dan SDM yang memadai.