Instrumen Penelitian

3.5.1 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang Menurut Sugiyono (2016:148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2016:133). Skala yang digunakan dalam pola komunikasi dan latar belakang pendidikan orangtua adalah skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016:134).

Variabel yang akan diukur menggunakan skala likert dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. (Sugiyono, 2016:135).

Mengambil data hasil belajar IPS siswa menggunakan tes objektif untuk siswa, dengan 2 kali tes atau pengambilan nilai. Data berupa soal pada muatan IPS yang disesuaikan materinya. Menggunakan 2 kompetensi dasar yang tediri dari beberapa deskriptor. Data hasil tes akhir diambil dari perhitungan rata-rata nilai 2 kali pengambilan, untuk digunakan pengujian.

3.5.1.1 Pembuatan Kisi-Kisi Instrumen

Pembuatan kisi-kisi instrumen diawali dengan menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang akan di- laksanakan. Untuk itu, maka peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Acuan dari penyusunannya adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau per- nyataan (Sugiyono, 2016:149).

Indikator pola komunikasi orangtua pada penelitian ini diperoleh dari hasil mengelaborasi pendapat Suranto (2011:82), Sendjaja (2009:6.29), dan Setyowati (2005:70), mengenai keterbukaan orangtua terhadap masalah umum yang di- hadapi anak, sikap memahami perasaan untuk menumbuhkan motivasi belajar anak, perilaku mendukung kegiatan positif anak, dan kesetaraan pengalaman komunikasi karena orangtua merasa pernah mengalami di posisi anak. Kemudian pada indikator latar belakang pendidikan orangtua pada penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil mengelaborasi pendapat Reskia (2014:87) dan Maldini (2013:28). Sedangkan pada indikator hasil belajar IPS siswa difokuskan pada muatan IPS siswa kelas V pada KD 2.2 Menghargai jasa dan peran tokoh per- juangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, dan KD 2.3 Menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan tahun pelajaran 2017/2018 pada ranah kognitif aspek pemahaman, pengetahuan dan penerapan siswa kelas V SD Gugus Moh Syafei Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

3.5.1.2 Penulisan Butir Soal

Butir-butir soal ditulis berdasarkan kisi-kisi instrumen yang telah dibuat. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat disusun dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Widoyoko, 2017:107). Oleh karenanya responden hanya memilih salah satu dari jawaban yang benar-benar sesuai keadaannya dengan cara memberikan tanda centang (√) pada instrumen dengan bentuk checklist dan silang (×) pada instrumen penelitian yang berbentuk pilihan ganda, pada pilihan jawaban dari pernyataan-pernyataan yang sudah disediakan oleh peneliti.

Widoyoko (2017:104) menyatakan bahwa penggunaan skala Likert ada 3 alternatif model, yaitu model tiga pilihan (skala tiga), empat pilihan (skala empat), dan lima pilihan (skala lima). Sehingga subjek hanya diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya. Alternatif jawaban untuk variabel pola komunikasi orangtua menggunakan 4 alternatif jawaban instrumen yaitu, selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

Skor jawaban dibedakan antara positif dan negatif. Dikatakan sebagai item positif jika item pertanyaan tersebut mendukung indikator variabel, sebaliknya di- katakan negatif jika item pertanyaan tidak mendukung indikator variabel. Pola komunikasi yang baik untuk skor jawaban positif cenderung mempunyai jawaban selalu dan sering, sebaliknya untuk pola komunikasi yang kurang baik cenderung mempunyai jawaban kadang-kadang atau bahkan tidak pernah. Sedangkan pola komunikasi yang kurang baik untuk skor jawaban negatif cenderung mempunyai jawaban tidak pernah atau kadang-kadang, sebaliknya untuk komunikasi yang kurang baik cenderung mempunyai jawaban sering atau bahkan selalu. Skor untuk setiap butir soal dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5 Skor Alternatif Jawaban Skala Pola Komunikasi Orangtua

Jawaban Skor Pertanyaan Positif Skor Pertanyaan Negatif

2 3 Tidak Pernah

Perhitungan skor latar belakang pendidikan orangtua siswa adalah dengan pilihan ganda dengan memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Latar belakang pendidikan orangtua yang baik cenderung mempunyai jawaban Perguruan Tinggi, atau Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat, sebaliknya untuk latar belakang pendidikan orangtua yang kurang baik cenderung mem- punyai jawaban Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat atau bahkan Sekolah Dasar (SD)/sederajat. Skor untuk butir soal latar belakang pendidikan orangtua dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban Skala Latar Belakang Pendidikan Orangtua

Jawaban

Skor

4 Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat

Perguruan Tinggi (PT)

3 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat

Sekolah Dasar (SD)/sederajat

Perhitungan skor hasil belajar IPS siswa adalah dengan pilihan ganda yaitu memilih jawaban yang benar.