Populasi dan Sampel Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Sugiyono (2014:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari, objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di- tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Riduwan (2005:8), populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sedangkan Arikunto (2010:173) menyatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas V SD di Gugus Moh Syafei Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, dengan rincian seperti tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Data Populasi Siswa Kelas V SD Gugus Moh Syafei Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
No.
Nama sekolah
Jumlah siswa
1 SD Derekan
37 siswa
2 SD Klepu 01
20 siswa
3 SD Klepu 02
14 siswa
4 SD Klepu 03
28 siswa
5 SD Klepu 04
23 siswa
6 SD Klepu 05
Sugiyono (2014:62), mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara, menurut
Arikunto (2010:174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi, sampel adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2014:62), teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel di- mana memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk di- pilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi: simple random sampling, proportionate stratified random sampling , disproportionate stratified random sampling , serta cluster random sampling; sedangkan teknik pengambilan sampling yang ke dua yaitu (2) non-probability sampling, yaitu teknik peng- ambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, serta snowball sampling. Hasil sampel nantinya akan digunakan untuk menduga hasil terhadap populasi (Imran, 2017:112).
Berikut menunjukkan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus Issac dan Michael (Sugiyono, 2016:126).
Keterangan: S
= jumlah sampel 𝛾 2 = dapat dilihat pada tabel chi kuadrat dengan dk = 1, dan taraf kesalahan
P = Q = 0,5
D = 0,05 Perhitungan tersebut di dalam tabel dengan kesalahan 5% yaitu apabila
jumlah populasi 153, maka sampelnya adalah 105. Menurut Arikunto (2005:95) menyatakan bahwa pengambilan sampel apabila peneliti menggunakan teknik wawancara atau pengamatan, jumlah dapat dikurangi menurut teknik pengambilan sampel sesuai dengan kemampuan peneliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling , karena perlu memperhatikan karakterisik yang berbeda, karakteristik tersebut adalah ditemukannya kurikulum yang berbeda pada populasi. Mengingat SD di Gugus Moh Syafei memiliki kurikulum yang tidak sama, maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling (Sugiyono, 2014:65). Teknik cluster random sampling melalui dua tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, penentuan sampel daerah. Penentuan sampel daerah ini, peneliti menentukan 4 dari 6 sekolah yang dijadikan sebagai sampel. Mengingat SD Klepu 01 untuk kelas V sudah menggunakan kurikulum 2013, sedangkan SD Klepu 03 digunakan untuk melakukan uji coba instrumen yang mengacu pada pendapat Sugiyono (2016:177), bahwa instrumen dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil, lebih tepatnya di dalam populasi di luar sampel penelitian. Sehingga peneliti tidak mengambil SD Klepu 01 dan SD Klepu 03 sebagai sampel. Jadi, sampel yang digunakan hanya meliputi 4
SD, yaitu SD Klepu 02, SD Klepu 04, SD Klepu 05, dan SD Derekan. Berikut ini data 4 sekolah yang akan digunakan sebagai sampel yaitu:
Tabel 3.3 Data Sampel Daerah Siswa Kelas V SD Gugus Moh Syafei Kecamatan Pringapus Semarang
No.
Nama sekolah
Jumlah siswa
1 SD Derekan
37 siswa
2 SD Klepu 02
14 siswa
3 SD Klepu 04
23 siswa
4 SD Klepu 05
2. Tahap kedua, penentuan pengambilan sampel individu diambil secara random menggunakan teknik proportional sampel. Teknik pengambilan sampel ini di- lakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel wilayah atau cluster sampling (Arikunto, 2010:182). Berikut ini data 4 sekolah yang akan digunakan sebagai sampel dengan jumlah yang mengacu pada rumus Issac dan Michael terlihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Data Sampel Penelitian Siswa Kelas V SD Gugus Moh Syafei Kecamatan Pringapus Semarang
No.
Nama sekolah
Jumlah siswa
1 SD Derekan
37 siswa
2 SD Klepu 02
14 siswa
3 SD Klepu 04
23 siswa
4 SD Klepu 05
31 siswa
Jumlah
105 siswa
Berdasarkan perhitungan sampel penelitian di atas, maka dapat diketahui sampel penelitian untuk kelas V SD di Gugus Moh Syafei Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang sebanyak 105 siswa.