Dimensi Komunikasi Internal berdasarkan analisis Aliran Informasi pada Program Komunikasi Internal Mobil Cepu Ltd.
5.3 Dimensi Komunikasi Internal berdasarkan analisis Aliran Informasi pada Program Komunikasi Internal Mobil Cepu Ltd.
Setelah jenis, bentuk serta aliran informasi pada masing-masing program komunikasi internal telah diketahui, maka dapat dilihat dimensi komunikasi internal yang terjadi di Mobil Cepu Ltd. Pertama, dapat ditinjau dari departemen PGA yang mewadahi antara kebutuhan perusahaan dengan kebutuhan karyawan yang kemudian dituangkan dalam bentuk program-program komunikasi internal. Hal tersebut berdasarkan departemen PGA yang menjalankan fungsi Humas dengan menjadi penghubung antara perusahaan dan para personel MCL (karyawan internal) melalui kegiatan komunikasi internal yang dikemas dalam beberapa bentuk program. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi karyawan pada program acara Lunch and learn. Program LL bertujuan memberikan komunikasi dua arah antara pihak perusahaan dengan karyawan yang bermuara pada mutual understanding, belonging, commitment dan awareness. Hal tersebut sesuai dengan dimensi komunikasi internal perusahaan yang didefinisikan sebagai komunikasi antara manajer strategis organisasi dan pemangku kepentingan internal, yang dirancang untuk mempromosikan komitmen terhadap organisasi, rasa saling memiliki, kesadaran lingkungan dan pemahaman tentang tujuannya untuk berkembang (Welch & Jackson, 2007 h. 187).
Pernyataan diatas menggambarkan bahwa program komunikasi internal Lunch and learn membangun kesadaran karyawan terkait kebutuhan informasi yang akan mereka terima. Serta menambah wawasan di luar hal pekerjaan, karyawan merasa harus meluangkan waktunya untuk mengikuti program Pernyataan diatas menggambarkan bahwa program komunikasi internal Lunch and learn membangun kesadaran karyawan terkait kebutuhan informasi yang akan mereka terima. Serta menambah wawasan di luar hal pekerjaan, karyawan merasa harus meluangkan waktunya untuk mengikuti program
Sehingga dari pernyataan tersebut mencerminkan komitmen karyawan terhadap perusahaan untuk mewujudkan suatu keberhasilan di dalam sebuah organisasi. Tidak hanya itu, program acara LL merupakan sarana employee gathering untuk mempererat tali silahturakhim antara karyawan. Sehingga dapat dikatakan mereka memiliki rasa saling memiliki atau belonging untuk membentuk sebuah tim yang solid. Menurut Grunig dan Hunt dalam (Welch & Jackson, 2007, h.187) identifikasi dialog atau simetris komunikasi dua arah sebagai sesuatu hal yang penting untuk kesuksesan komunikasi internal. Empat panah memancarkan dari pusat manajemen strategis lingkaran pada Gambar 19 (dimensi komunikasi) internal. mewakili pesan perusahaan dan tips panah mewakili tujuan komunikasi internal perusahaan. Lingkaran bertitik mewakili semua karyawan dalam organisasi.
Selain itu juga terdapat komunikasi satu arah dari manajer strategis untuk seluruh karyawan, diwakili oleh empat anak panah satu arah pada Gambar 19. (dimensi komunikasi) Komunikasi satu arah yang tepat dalam situasi di mana konsistensi pesan yang penting dan dalam hal ini media komunikasi adalah salah satu pilihan yang strategis (Welch & Jackson, 2007, h. 187). Media komunikasi
melibatkan penggunaan beberapa jenis media komunikasi (newsletter, brosur, email blast dan papan pengumuman). Seperti yang dikemukakan oleh Grunig dalam (Welch & Jackson, 2007, h. 187) media komunikasi internal dapat dianggap simetris jika isinya memenuhi kebutuhan karyawan untuk mengetahui daripada kebutuhan manajemen untuk memberitahu. Hal tersebut sesuai dengan kondisi pada saat karyawan tidak dapat mengikuti program acara LL, program media internal menjadi sarana alternatif untuk memperoleh informasi atau menambah wawasan dan pengetahuan mereka. Walaupun dalam program media internal hanya didominasi komunikasi satu arah antara sumber informasi (PGA) terhadap penerima informasi (personel MCL), tetapi informasi diharapkan dapat tepat sasaran dan tersampaikan dengan baik. Sehingga beberapa strategi telah dilakukan oleh departemen PGA untuk menyampaikan informasi secara akurat dan efektif. Diantaranya adalah melalui media elektronik dengan mengirim softfile ke email blast. Serta hardfile yang kemudian dicetak dengan menggunakan sarana media tampung berupa papan pengumuman yang tersedia di setiap ruang masing-masing departemen.
Berdasarkan periode waktu yang dimiliki oleh masing-masing program dalam proses penyebarannya yang dilakukan secara serentak, memiliki kesinambungan terkait pemberian informasi pada karyawan. Yang pertama adalah program media internal EManate dan EMphasis yang disebarkan satu bulan sekali. Kemudian disusul oleh Kilas banyu urip yang diberikan dua bulan sekali. Pada akhirnya berujung pada program acara Lunch and learn yang dilaksanakan selama tiga bulan sekali. Sehingga karyawan dapat menerima informasi setiap Berdasarkan periode waktu yang dimiliki oleh masing-masing program dalam proses penyebarannya yang dilakukan secara serentak, memiliki kesinambungan terkait pemberian informasi pada karyawan. Yang pertama adalah program media internal EManate dan EMphasis yang disebarkan satu bulan sekali. Kemudian disusul oleh Kilas banyu urip yang diberikan dua bulan sekali. Pada akhirnya berujung pada program acara Lunch and learn yang dilaksanakan selama tiga bulan sekali. Sehingga karyawan dapat menerima informasi setiap
Grunig dalam (Welch & Jackson, 2007, h.187) mendefinisikan komunikasi dua arah simetris sebagai model Public Relations yang berupaya untuk menyeimbangkan kepentingan organisasi dengan publiknya. Departemen Public and Government Affairs dapat dikatakan sebagai fasilitator dan pionner untuk melakukan kegiatan/aktivitas komunikasi internal. Jadi program komunikasi internal seperti LL,KBU, Email blast, EManate dan EMphasis memang hanya dilaksanakan oleh departemen PGA khususnya untuk memberikan informasi seputar kegiatan perusahaan terhadap personel MCL. Sehingga kegiatan-kegiatan lain diluar program yang telah disebutkan, tidak dapat dikatakan sebagai program komunikasi internal perusahaan. Program komunikasi internal yang dilaksanakan oleh PGA memiliki fokus dan spesifikasi berupa pemberian informasi mengenai seluk beluk kegiatan perusahaan. Kegiatan perusahaan ini meliputi keseluruhan operasi proyek perusahaan, program pengembangan masyarakat (Social Community Invesment), serah terima bantuan, dan lain-lain.
Berikut ini merupakan skema yang diolah peneliti berdasarkan data temuan di lapangan mengenai Sintesa Aliran Informasi mengenai Kegiatan Perusahaan pada Program Komunikasi Internal bagi Karyawan Mobil Cepu Ltd. :
Gambar 23 : Matriks Dimensi komunikasi internal berdasarkan Analisis Aliran Informasi mengenai Kegiatan Perusahaan pada Program Komunikasi Internal bagi Karyawan Mobil Cepu Ltd.
Dalam proses penyampaian informasi tentunya terdapat beberapa kendala atau hambatan yang harus segera ditangani. Beberapa penjelasan dari penyajian data bab IV, permasalahan yang seringkali mucul adalah mengenai efektifitas penyampaian pesan dan sarana fasilitas pada masing-masing program komunikasi internal. Sehingga perlunya sarana prasarana yang dapat menunjang karyawan untuk memberikan aspirasi kritik dan saran terhadap beberapa program komunikasi internal yang dijalankan. Selain komunikasi internal berfokus pada pemberian informasi terhadap karyawan mengenai perkembangan proyek dan program-program perusahaan yang berada dalam lingkungan internal, ternyata juga berkaitan dengan menjadikan karyawan sebagai sebagai salah satu duta perusahaan untuk berkomunikasi dengan stakeholder nya masing-masing yang ada diluar lingkungan eksternal. Stakeholder yang dimaksud disini adalah pemangku kepentingan yang sadar terhadap keberadaan perusahaan serta bersentuhan langsung dengan perusahaan. Antara lain adalah beberapa dari lingkungan eksternal yang meliputi elemen masyarakat sekitar, pemerintahan, LSM, media hingga sanak keluarga personel MCL sendiri.
Sehingga harapannya karyawan dapat menjadi duta perusahaan dengan menyampaikan informasi perusahaan secara akurat dan satu suara. Secara akurat dan satu suara yang dimaksud disini adalah bahwa karyawan dapat menyampaikan informasi perusahaan sesuai fakta yang terjadi tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan informasi. Selain itu juga dibutuhkan keselarasan pemahaman terhadap informasi yang diterima oleh masing-masing karyawan agar informasi yang akan disampaikan tidak dilakukan secara sembarangan ataupun Sehingga harapannya karyawan dapat menjadi duta perusahaan dengan menyampaikan informasi perusahaan secara akurat dan satu suara. Secara akurat dan satu suara yang dimaksud disini adalah bahwa karyawan dapat menyampaikan informasi perusahaan sesuai fakta yang terjadi tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan informasi. Selain itu juga dibutuhkan keselarasan pemahaman terhadap informasi yang diterima oleh masing-masing karyawan agar informasi yang akan disampaikan tidak dilakukan secara sembarangan ataupun
Dari hasil analisis aliran informasi secara keseluruhan, kelompok stakeholder, tingkat organisasi dan peserta menunjukkan serangkaian dimensi yang saling terkait dengan komunikasi internal. Hal ini berkaitan dengan komunikasi internal sebagai manajemen strategis interaksi dan hubungan antara para pemangku kepentingan dalam organisasi di sejumlah dimensi yang saling terkait. Dimensi komunikasi internal diterapkan sebagai aspek manajemen komunikasi internal. Aspek manajemen komunikasi internal meliputi partisipasi dalam komunikasi, arah dan isi dari komunikasi (Welch & Jackson, 2007, h.184).
Dimensi komunikasi internal ini menjadi penting dilakukan, karena berfokus pada komunikasi dengan seluruh karyawan yang disorot oleh Forman dan Argenti dalam (Welch & Jackson, 2007, h.186) menekankan peran komunikasi yang jelas, konsisten dan berkesinambungan dalam membangun keterlibatan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa manajer komunikasi internal perusahaan berkontribusi untuk melibatkan karyawan di seluruh organisasi.
Peneliti menggunakan pendekatan karyawan karena penelitian ini berfokus pada karyawan sebagai salah satu stakeholder internal perusahaan. Selain itu pengklasifikasian stakeholder bertujuan untuk mengetahui perbedaan tugas dan fungsi antara manajerial dan karyawan yang kemudian dapat dianalisis dengan aliran informasi. Kemudian melalui bentuk program komunikasi internal yang ditujukan kepada karyawan mengenai informasi kegiatan perusahaan, dapat diketahui aliran dan arah informasi yang digunakan sebagai identifikasi hambatan yang muncul maupun hasil evaluasi ke arah yang lebih baik.