ANALISIS ALIRAN INFORMASI KEGIATAN PERUS
PROGRAM KOMUNIKASI INTERNAL BAGI KARYAWAN MOBIL CEPU LIMITED BOJONEGORO SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Manajemen Komunikasi
Oleh: Erhanda Pungky Febriyan Putra 105120207111023 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS ALIRAN INFORMASI KEGIATAN PERUSAHAAN PADA PROGRAM KOMUNIKASI
INTERNAL BAGI KARYAWAN MOBIL CEPU LIMITED BOJONEGORO
SKRIPSI
Disusun Oleh: Erhanda Pungky Febriyan Putra 105120207111023
Telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam Ujian Sarjana pada tanggal 10 November 2014
Tim Penguji,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si Galuh Ayu Savitri, S.I.Kom., M.I.Kom NIP.19740606 200604 1 001
NIP. -
Anggota Penguji I, Anggota Penguji II,
Yuyun Agus Riani, S.Pd., M.Sc Bayu Indra Pratama, S.I.Kom., MA NIP. 75801711120024
NIP. -
Malang, November 2014 Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, MS NIP. 19561227 198312 1 001
Persetujuan Ujian Skripsi
Surat persetujuan ini diberikan kepada:
Nama : ERHANDA PUNGKY FEBRIYAN PUTRA NIM : 105120207111023 Judul Skripsi : ANALISIS ALIRAN INFORMASI KEGIATAN
PERUSAHAAN
PROGRAM KOMUNIKASI INTERNAL BAGI KARYAWAN MOBIL CEPU LTD. BOJONEGORO
PADA
Untuk melangsungkan ujian skripsi dan komprehensif karena telah memenuhi segala persyaratan dan telah dinilai cukup siap karyanya untuk diuji oleh majelis penguji.
Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan dilanjutkan untuk mengurus kelengkapan selanjutnya.
Malang, 14 Oktober 2014 Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si Galuh Ayu Savitri, S.I.Kom., M.I.Kom NIP.19740606 200604 1 001
NIP. -
Pernyataan Orisinalitas
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: ERHANDA PUNGKY FEBRIYAN PUTRA NIM
Jurusan
: ILMU KOMUNIKASI
Peminatan
: PUBLIC RELATIONS
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul ANALISIS ALIRAN INFORMASI KEGIATAN PERUSAHAAN PADA
PROGRAM KOMUNIKASI INTERNAL BAGI KARYAWAN MOBIL CEPU LTD. BOJONEGORO :
adalah benar merupakan karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, diberi tanda dan citasi yang ditunjukan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar dan ditemukan pelanggaran atas skripsi, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh.
Malang, 14 Oktober 2014
Materai
ERHANDA PUNGKY F.P NIM.105120207111023
Erhanda Pungky F.P (NIM : 105120207111023. Jurusan Ilmu Komunikasi (Public Relations), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang. ANALISIS ALIRAN INFORMASI KEGIATAN PERUSAHAAN PADA PROGRAM KOMUNIKASI INTERNAL BAGI KARYAWAN MOBIL CEPU LTD. BOJONEGORO. Dibimbing oleh Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si. dan Galuh Ayu Savitiri, S.Ikom., M.I.Kom.
ABSTRAK
Mobil Cepu Ltd merupakan anak perusahaan ExxonMobil yang memiliki beberapa departemen sebagai pembagian fungsi kerja. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, mobilitas tinggi tinggi yang dilakukan karyawan di setiap departemen membuat waktu mereka menjadi sangat terbatas. Hal tersebut menjadi salah satu faktor utama perusahaan untuk melakukan komunikasi internal melalui bentuk program acara dan media komunikasi internal. Selain itu kebutuhan informasi yang tinggi seputar update proyek dan kegiatan di dalam maupun luar perusahaan menjadi indikasi terjalinnya suatu hubungan antar karyawan melalui program komunikasi internal.
Penelitian ini mendeskripsikan Aliran informasi mengenai kegiatan perusahaan pada program komunikasi internal yang ditujukan kepada seluruh karyawan Mobil Cepu Ltd. Ruang lingkup khusus pada analisis aliran informasi pada program komunikasi internal yang dilaksanakan oleh departemen Public and Government Affairs divisi Communications and Media relations. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui aliran informasi yang meliputi sifat, pola dan arah pada masing-masing program komunikasi internal yang tengah berlangsung di Mobil Cepu Ltd. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemilihan informannya menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan teknik analisis data Filing System.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa program komunikasi internal menurut jenisnya terbagi menjadi dua bagian yaitu komunikasi personal dan komunikasi kelompok. Komunikasi personal membentuk program media komunikasi internal yang meliputi EManate dan EMphasis (brosur), Kilas Banyu Urip (newsletter). Program media internal yang disebarkan melalui email blast menggunakan penyebaran secara serentak, pola roda, dan komunikasi horizontal-lintas saluran. Sedangkan melalui papan pengumuman menggunakan penyebaran secara serentak-berurutan, pola roda, dan komunikasi horizontal. Jenis komunikasi kelompok dapat dilihat dari bentuk kegiatan special events dan motivasi kerja berprestasi yang ada pada program Lunch and learn dan menggunakan penyebaran secara serentak-berurutan, pola roda, dan komunikasi horizontal. Dari hasil analisis aliran informasi pada masing-masing program maka dapat dilihat dimensi komunikasi internal yang terjadi di Mobil Cepu Ltd.
Katakunci : Analisis Aliran Informasi, Program Komunikasi Internal, Mobil Cepu Ltd. Bojonegoro.
Sciences, University of Brawijaya, Malang. INFORMATION FLOW ANALYSIS
IN INTERNAL COMMUNICATIONS
OF
A COMPANY
ACTIVITES
MOBIL CEPU LTD BOJONEGORO’S EMPLOYEES. Advised by Akh. Muwafik Saleh, S.Sos.,
PROGRAM
FOR
M.Si. and Galuh Ayu Savitiri, S.Ikom., M.I.Kom. ABSTRACT
Mobil Cepu Ltd is Branch Company of ExxonMobil that has several departments as its work function division. Based on the observation conducted by the researcher, the high mobility by the employee in each department makes their very limited time. It is being one of main factor for company to have internal communication through a program and internal communication media. Besides, the very needs to information on project update and activity inside or outside company being the indication of relation between employees through internal communication program.
This study described information flow of company activity on internal communication program showed to all employees of Mobil Cepu Ltd. The specific scope on information flow analysis on internal communication program was conducted on Public and Government Affairs department on the division of Communications and Media relations. This study is descriptive qualitative study which is aimed to know the information flow includes characteristics, pola and direction on each internal communication program conducted in Mobil Cepu Ltd. Data collection technique was interview, observation, and documentation. The informant selection used purposive sampling technique by using data analysis technique of Filing System.
The result of this study showed that internal communication program according to its sort is divided into two parts; personal communication and group communication. Personal communication form media program of internal communication which includes EManate and EMphasis (brochure), Kilas Banyu Urip (newsletter). Internal media program spread through email blast conducted suddenly, wheel pola, and horizontal- cross channel communication. Meanwhile, through announcement board, it used ordered suddenly spread, wheel pola and horizontal communication. Group communication can
be seen from special events activity and achieved work motivation in Lunch and learn program and used ordered suddenly spread, wheel pola, and horizontal communication. From the result of information flow analysis on each program, there is internal communication dimension occurs in Mobil Cepu Ltd.
Keywords : Information Flow Analysis, Internal Communications Program, Mobil Cepu Ltd Bojonegoro.
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kepada Allah Swt atas anugrah-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan judul “ANALISIS ALIRAN INFORMASI
PADA PROGRAM KOMUNIKASI INTERNAL BAGI KARYAWAN MOBIL CEPU LIMITED BOJONEGORO”.
Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan baik moril maupun materiil dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya Malang yang telah membantu dalam hal administrasi untuk melakukan penelitian dan proses pengerjaan laporan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
3. Bapak Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
4. Bapak Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si. selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing peneliti menyelesaikan skripsi dan telah memberikan semangat, saran, serta kritik yang membangun bagi peneliti.
5. Ibu Galuh Ayu Savitiri, S.Ikom. , M.I.Kom. selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing peneliti menyelesaikan skripsi dan telah memberikan semangat, saran, serta kritik yang membangun bagi peneliti.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan doa, motivasi, perhatian, kasih sayang serta dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini Bapak Erfa Rusulan Hakiki dan Ibu Ani Tutwuri Handayaningrum.
departemen Public and Government Affairs Mbak Wulan Purnamawati, Mas Malik, Mbak Dyah, Mas Arif , serta Bapak Rexy Mawardijaya selaku Manajer Departemen Public and Government Affairs yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di Mobil Cepu Ltd.
8. Teman-teman yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini Arya Baskoro Putra, Boy Lahea, Indra Sukma Perdana, Rizal Akbari Nanda, Puguh Prima Andhika, Devi Savetsila, Zela Partiningsih, Dita Erisanty
9. Teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi yang selalu memberikan motivasi dan semangat. Semoga angkatan 2010 sukses selalu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena kemampuan yang terbatas dan masih dalam tahap pembelajaran studi. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan oleh peneliti untuk menyempurnakan skripsi ini. Terima Kasih.
Malang, Oktober 2014
Erhanda
LAMPIRAN 4 .............................................................................................. 188
DAFTAR TABEL
Tabel.1 Studi Pendahuluan ................................................................ 39 Tabel.2 Hasil Observasi .................................................................... 174
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berjalannya sebuah perusahaan atau organisasi mencakup aktivitas komunikasi secara internal (internal communications) dan eksternal (external communications). Komunikasi ke dalam perusahaan dilakukan atas dasar pencapaian kepentingan bersama untuk perusahaan dan karyawan yang bekerja di dalamnya. Woodruffe dalam (Abdullah & Antony, 2012, h.18) mengemukakan komunikasi internal sebagai salah satu cara memperlakukan karyawan dengan nilai yang sangat besar melalui praktik program untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam proses tersebut tentunya tidak selalu berjalan mulus. Karena pada setiap individu karyawan memiliki ruang lingkup dan pemahaman yang berbeda-beda terhadap organisasi. Untuk menghindari adanya kesalahpahaman di dalam hubungan internal perusahaan, diperlukan komunikasi internal yang dilakukan secara timbal balik antara pihak atasan dan bawahan maupun sejajar menjadi suatu bidang komunikasi khusus yakni sejauh mana seorang Humas memiliki kemampuan untuk mengelola hubungan karyawan.
Seorang Public Relations memiliki peran dan fungsi tidak hanya berkaitan dengan penerimaan karyawan baru, penggajian, tingkat kenaikan pangkat, pensiun dan sebagainya tetapi berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah terjadinya hubungan yang retak dan ini dilakukan dalam proses komunikasi (Effendy, 1992, h. 107). Bercermin dari hal tersebut dapat dikatakan kemajuan atau kehancuran suatu perusahaan ada Seorang Public Relations memiliki peran dan fungsi tidak hanya berkaitan dengan penerimaan karyawan baru, penggajian, tingkat kenaikan pangkat, pensiun dan sebagainya tetapi berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah terjadinya hubungan yang retak dan ini dilakukan dalam proses komunikasi (Effendy, 1992, h. 107). Bercermin dari hal tersebut dapat dikatakan kemajuan atau kehancuran suatu perusahaan ada
Mobil Cepu Limited. adalah anak perusahaan dari ExxonMobil yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur. Mobil Cepu Limited ( MCL ) merupakan perusahaan multinasional dengan fokus eksplorasi dan distribusi minyak yang terbesar di pulau Jawa. Sehingga untuk menunjang aktivitas perusahaan, MCL memiliki beberapa departemen sebagai pembagian fungsi kerja, diantaranya adalah departemen PGA, Land team, Services, EMIT, Socioeconomic, SSHE, Development, Security, SPG, Procurement, FO, Drilling, BTPO dengan jumlah karyawan yang mencapai kurang lebih 100 orang. Dari hasil data observasi yang dilakukan peneliti, jarak lingkungan kantor ke lokasi proyek banyu urip maupun EPC1 sampai EPC5 cukup jauh dan memakan waktu. Sehingga dengan adanya program-program komunikasi internal yang diberikan, para karyawan yang bekerja di lingkungan kantor tidak perlu jauh-jauh ke lokasi proyek hanya untuk sekedar mengetahui perkembangan proyek. Perkembangan proyek sangat penting diketahui oleh para karyawan, karena hal tersebut sebagai salah satu strategi Mobil Cepu Limited. adalah anak perusahaan dari ExxonMobil yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur. Mobil Cepu Limited ( MCL ) merupakan perusahaan multinasional dengan fokus eksplorasi dan distribusi minyak yang terbesar di pulau Jawa. Sehingga untuk menunjang aktivitas perusahaan, MCL memiliki beberapa departemen sebagai pembagian fungsi kerja, diantaranya adalah departemen PGA, Land team, Services, EMIT, Socioeconomic, SSHE, Development, Security, SPG, Procurement, FO, Drilling, BTPO dengan jumlah karyawan yang mencapai kurang lebih 100 orang. Dari hasil data observasi yang dilakukan peneliti, jarak lingkungan kantor ke lokasi proyek banyu urip maupun EPC1 sampai EPC5 cukup jauh dan memakan waktu. Sehingga dengan adanya program-program komunikasi internal yang diberikan, para karyawan yang bekerja di lingkungan kantor tidak perlu jauh-jauh ke lokasi proyek hanya untuk sekedar mengetahui perkembangan proyek. Perkembangan proyek sangat penting diketahui oleh para karyawan, karena hal tersebut sebagai salah satu strategi
Dalam hal ini yang memiliki peran melaksanakan, membangun dan membina hubungan internal di MCL adalah departemen Public and Government Affairs (PGA). Departemen Public and Government Affairs dapat dikatakan sebagai fasilitator dan pionner untuk melaksanakan program komunikasi internal yang ditujukan kepada seluruh karyawan mengenai informasi kegiatan perusahan. Informasi kegiatan perusahaan meliputi perkembangan proyek, pengembangan masyarakat dan yang berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan. Peranan tersebut berkaitan dengan apa dan bagaimana seorang praktisi Public Relations atau Humas dapat menjadi corong komunikasi dari para karyawan kepada pihak perusahaan atau sebaliknya dapat menjadi mediator dari pimpinan terhadap karyawannya (Ruslan,1998, h. 253-254). Program komunikasi internal pada Mobil Cepu Ltd. memiliki karakter atau ciri khas yang dapat dilihat dari beberapa program media internal dengan periode waktu dan proses komunikasi yang saling berkaitan. Kemudian bermuara pada program acara yang saling mempertemukan antara satu karyawan dengan karyawan lain dari departemen yang berbeda-beda.
Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat on the job training (periode 1Agustus-31Oktober 2013), mobilitas tinggi yang dilakukan personel MCL di setiap departemen, komunikasi internal antar departemen untuk memperoleh informasi terbaru mengenai perkembangan proyek maupun aktivitas Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat on the job training (periode 1Agustus-31Oktober 2013), mobilitas tinggi yang dilakukan personel MCL di setiap departemen, komunikasi internal antar departemen untuk memperoleh informasi terbaru mengenai perkembangan proyek maupun aktivitas
Sesuai dengan pra-research peneliti, pembagian fungsi kerja yang berbeda pada setiap departemen di MCL, menyebabkan para karyawan sibuk dengan urusan pekerjaannya masing-masing. Sehingga interaksi antar karyawan hanyalah sebatas bertegur sapa (saat bertemu) dan kepentingan pekerjaan saja. Dibutuhkan waktu-waktu tertentu untuk melakukan komunikasi antar karyawan dari setiap departemen yang berbeda. Karena setiap departemen memiliki target yang berbeda-beda dalam hal menyelesaikan pekerjaan, maka waktu yang dimiliki karyawan sangatlah terbatas. Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki setiap karyawan, hal tersebut menjadi salah satu faktor utama perusahaan untuk pentingnya melakukan komunikasi internal melalui bentuk program maupun sarana media komunikasi internal.
Selain itu kebutuhan informasi yang tinggi seputar update proyek dan kegiatan di dalam maupun luar perusahaan menjadi indikasi terjalinnya suatu hubungan antar karyawan melalui program komunikasi internal. Hal tersebut
sebagai bentuk kesadaran karyawan terhadap aktivitas dan program perusahaan yang berkaitan dengan hal menjaga ijin beroperasi di wilayah blok Cepu. Jefkins (1995, h. 179) mengemukakan bahwa setiap karyawan berhak memiliki dan mengetahui informasi yang pasti dan baik mengenai keadaan perusahaan dan keadaan dia di dalam perusahaanya. Karena dari informasi yang diperoleh maka karyawan tersebut dapat mempertimbangkan masa depan yang akan dia pilih di dalam perusahaan tersebut. Untuk memperoleh informasi yang diinginkan maka baik perusahaan atau karyawan itu harus mau melakukan komunikasi dua arah yang baik. Komunikasi dua arah ini dapat ditinjau melalui aliran informasi yang dapat menjadi sarana untuk melakukan komunikasi internal antara karyawan dengan pemimpin dan sebaliknya.
Berpijak pada fenomena di atas, penelitian ini ingin mengetahui program- program yang berjalan melalui jenis dan bentuk komunikasi internal. Proses komunikasi yang berlangsung diantara program-program komunikasi internal mengenai informasi kegiatan perusahaan . Selain itu peneliti ini juga ingin mengetahui lebih lanjut melalui aliran informasi yang terjadi pada program komunikasi internal perusahaan sebagai penyampaian informasi kegiatan perusahaan terhadap karyawan. Sehingga melalui bentuk program komunikasi internal yang ditujukan kepada karyawan mengenai informasi kegiatan perusahaan, dapat diketahui aliran dan arah informasi yang digunakan sebagai identifikasi hambatan yang muncul maupun hasil evaluasi ke arah yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka pertanyaaan penelitian ini adalah “Bagaimana aliran informasi kegiatan perusahaan yang terjadi pada program komunikasi internal bagi karyawan Mobil Cepu Ltd. ”
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan aliran informasi mengenai kegiatan perusahaan pada program komunikasi internal yang ditujukan kepada karyawan Mobil Cepu Ltd.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat akademik ;
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang mendukung perkembangan ilmu komunikasi khususnya yang terkait dengan komunikasi internal melalui bentuk-bentuk program.
b. Manfaat praktis; Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau masukan yang positif bagi praktisi Public Relations untuk menerapkan komunikasi internal melalui bentuk-bentuk program pada sebuah perusahaan dengan pendekatan aliran dan arah informasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Komunikasi Internal dalam Perusahaan
Adapun definisi dari komunikasi internal telah banyak para pakar yang mendefinisikannya, salah satunya yang dikemukakan oleh Neni Yulianita (2007,
h. 92), komunikasi Internal adalah komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang berada didalam suatu perusahaan. Maksud definisi tersebut adalah bahwa komunikasi internal timbul akibat adanya interaksi/hubungan yang ada pada orang-orang di dalam organisasi, hubungan atau interaksi yang ada dikarenakan hubungan kerja didalam organisasi haruslah hubungan yang simbosis mutualis. Artinya meskipun terdapat perbedaan tugas, misalkan adanya tuntutan spesialisasi, selalu diperlukan hubungan yang selalu saling menguntungkan, agar tercapainya tujuan perusahaan tersebut, kepuasan pegawai dan masyarakat.
Sedangkan menurut Frank & Brownell dalam ( Welch & Jackson, 2007,
h. 179) komunikasi internal didefinisikan sebagai transaksi komunikasi antara individu atau kelompok di berbagai tingkatan dan di berbagai wilayah spesialisasi yang bertujuan untuk merancang, menerapkan, mendesain ulang organisasi, serta mengkordinasi kegiatan sehari-hari. Komunikasi internal juga dipahami sebagai manajemen strategis terhadap interaksi dan hubungan antara para pemangku kepentingan di semua tingkatan dalam organisasi. Van Riel mengacu pada definisi tersebut untuk menggambarkan komunikasi internal sebagai unsur komunikasi h. 179) komunikasi internal didefinisikan sebagai transaksi komunikasi antara individu atau kelompok di berbagai tingkatan dan di berbagai wilayah spesialisasi yang bertujuan untuk merancang, menerapkan, mendesain ulang organisasi, serta mengkordinasi kegiatan sehari-hari. Komunikasi internal juga dipahami sebagai manajemen strategis terhadap interaksi dan hubungan antara para pemangku kepentingan di semua tingkatan dalam organisasi. Van Riel mengacu pada definisi tersebut untuk menggambarkan komunikasi internal sebagai unsur komunikasi
2.1.1. Indikator komunikasi internal
Dalam melakukan aktivitas komunikasi internal tentunya ada beberapa indikator yang menyebabkan komunikasi internal penting untuk dilakukan dalam sebuah perusahaan . Menurut para pakar Neni Yulianita (2007, h. 92), R. Wayne Pace dan Don. F. Faules (2004, h. 23-27) terdapat 10 indikator yaitu :
1. Menginformasikan mengenai perusahaan. Menyampaikan secara rinci tentang perusahaan baik dari luar maupun dalam serta untuk mengetahui kesesuaian kondisi yang ada dilapangan.
2. Kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Kegagalan sang komunikan dalam menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan yang mereka rasakan.
3. Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi Jalannya komunikasi tidak secara efekif dan tidaklah cukup hanya dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi.
4. Memberikan saran kepada pimpinan Adanya perbedaan posisi dalam memimpin merupakan hal sulit untuk seorang bawahan untuk menyampaikan sesuatu terlebih lagi soal saran yang tujuannya sekedar masukan.
5. Menyelesaikan masalah pekerjaan Keadaan yang kompleks karena mencakup banyak faktor sehingga sulitnya mencapai komunikasi yang efisien.
6. Hubungan kerja dengan atasan Kemampuan membina hubungan dan juga mempengaruhi mitra kerja usaha terikat, dengan pihak yang tidak memiliki otoritas formal namun cukup berpengaruh.
7. Menginformasikan ketidak puasan dalam bekerja Tidak tercapainya keselarasan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini akan diutarakan apabila target yang telah dicapai tidak sesuai dengan keinginan.
8. Instruksi pimpinan mengenai pekerjaan Cara penyampaian yang tidak tepat akan berpengaruh dalam memahami dan mengerjakan tuga-tugas atau instruksi-instruksi yang diberikan oleh pimpinan.
9. Menginformasikan kesalahan dalam pekerjaan Pekerjaan yang telah selesai tetapi tidak mencapai terget dan harus memberitahukan pada atasan serta harus memperbaikinya.
10. Menginformasikan visi, misi dan tujuan perusahaan pada pegawai. Menjelaskan tujuan-tujuan yang harus dicapai perusahaan dan mewajibkan para pegawai untuk mewujudkannya.
2.1.2. Pendekatan terhadap karyawan
Mengenai komunikasi internal, karyawan terlalu sering diperlakukan sebagai single public (L' Etang dalam Welch & Jackson, 2007, h.183). Hal tersebut menawarkan sebuah pendekatan terhadap komunikasi internal dengan membedakan kelompok stakeholder sekaligus menyediakan sebuah sarana untuk Mengenai komunikasi internal, karyawan terlalu sering diperlakukan sebagai single public (L' Etang dalam Welch & Jackson, 2007, h.183). Hal tersebut menawarkan sebuah pendekatan terhadap komunikasi internal dengan membedakan kelompok stakeholder sekaligus menyediakan sebuah sarana untuk
Kalla dalam (Welch & Jackson, 2007, h.182) berpendapat komunikasi internal sebagai komunikasi formal dan informal yang terjadi secara internal di semua tingkat organisasi. Jika komunikasi internal adalah manajemen strategis interaksi dan hubungan antara para pemangku kepentingan di semua tingkatan dalam organisasi, maka pemangku kepentingan perlu adanya identifikasi. Hasil identifikasi komunikasi internal dapat dilihat dari peserta yang mewakili kelompok pemangku kepentingan yang berbeda pada tingkat yang berbeda dalam organisasi. Pada penelitian ini berfokus pada seluruh karyawan, hal tersebut berkaitan dengan target sasaran program komunikasi internal yang dilaksanakan oleh departemen Public and Government Affairs (PGA) divisi Communications and media relations . Komunikasi internal perusahaan mungkin melibatkan rekan- rekan yang bekerja pada masing-masing job description yang telah ditentukan. Komunikasi berputar di sekitar isu-isu perusahaan dan didominasi dua arah. Peserta termasuk karyawan dan manajer sebagai anggota perusahaan dan dengan demikian melibatkan rekan atau komunikasi antara karyawan dengan karyawan.
Secara keseluruhan, kelompok stakeholder, tingkat organisasi dan peserta menunjukkan serangkaian dimensi yang saling terkait dengan komunikasi internal. Hal ini menyebabkan penyempurnaan dari definisi awal yaitu komunikasi internal sebagai manajemen strategis interaksi dan hubungan antara Secara keseluruhan, kelompok stakeholder, tingkat organisasi dan peserta menunjukkan serangkaian dimensi yang saling terkait dengan komunikasi internal. Hal ini menyebabkan penyempurnaan dari definisi awal yaitu komunikasi internal sebagai manajemen strategis interaksi dan hubungan antara
Dimensi keempat komunikasi internal ini penting karena berfokus pada komunikasi dengan seluruh karyawan yang disorot oleh Forman dan Argenti dalam (Welch & Jackson, 2007, h.186) menekankan peran komunikasi yang jelas, konsisten dan berkesinambungan dalam membangun keterlibatan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa manajer komunikasi internal perusahaan berkontribusi untuk melibatkan karyawan di seluruh organisasi. Peneliti menggunakan pendekatan karyawan karena penelitian ini berfokus pada karyawan sebagai salah satu stakeholder internal perusahaan. Selain itu pengklasifikasian stakeholder bertujuan untuk mengetahui perbedaan tugas dan fungsi antara manajerial dan karyawan yang kemudian dapat dianalisis dengan aliran informasi.
2.1.3. Dimensi Komunikasi Internal
Dimensi komunikasi internal perusahaan didefinisikan sebagai komunikasi antara manajer strategis organisasi dan pemangku kepentingan internal, yang dirancang untuk mempromosikan komitmen terhadap organisasi, rasa saling memiliki, kesadaran lingkungan dan pemahaman tentang tujuannya untuk berkembang. Empat panah memancarkan dari pusat manajemen strategis Dimensi komunikasi internal perusahaan didefinisikan sebagai komunikasi antara manajer strategis organisasi dan pemangku kepentingan internal, yang dirancang untuk mempromosikan komitmen terhadap organisasi, rasa saling memiliki, kesadaran lingkungan dan pemahaman tentang tujuannya untuk berkembang. Empat panah memancarkan dari pusat manajemen strategis
. Gambar.1 Dimensi Komunikasi Internal, Sumber: Journal Rethinking Internal Communications : A Stakeholder Approach (Welch & Jackson, 2007).
Grunig dalam (Welch & Jackson, 2007, h.187) mendefinisikan komunikasi dua arah simetris sebagai model Public Relations yang berupaya untuk menyeimbangkan kepentingan organisasi dengan publiknya, didasarkan pada penelitian, dan menggunakan komunikasi untuk mengelola konflik dengan publik strategis. Hal tersebut berkaitan dengan departemen PGA yang menjalankan fungsi manajer strategis di Mobil Cepu Ltd. Selain itu komunikasi satu arah dari manajer strategis untuk seluruh karyawan perlu dan diwakili oleh empat anak panah satu arah pada Gambar 1.
Komunikasi satu arah yang tepat dalam situasi di mana konsistensi pesan yang penting dan dalam hal ini media komunikasi adalah salah satu pilihan yang strategis. Media komunikasi melibatkan penggunaan beberapa jenis media komunikasi (newsletter, iklan televisi perusahaan, situs web perusahaan, buletin internal). Media komunikasi internal dapat dianggap simetris jika isinya memenuhi kebutuhan karyawan untuk mengetahui daripada kebutuhan manajemen untuk memberitahu (Grunig et al dalam Welch & Jackson, 2007, h.187).. Sehingga Komunikasi internal perusahaan akan didukung dengan komunikasi dua arah simetris untuk memberikan kesempatan bagi dialog antara manajer strategis dengan para karyawan.
Penelitian preferensi karyawan untuk saluran dan isi komunikasi internal perusahaan diperlukan untuk memastikan memenuhi kebutuhan karyawan.. Demikian pula, preferensi karyawan dengan jumlah informasi yang mereka inginkan pada berbagai topik memerlukan studi lebih lanjut untuk memastikan komunikasi internal perusahaan memenuhi kebutuhan karyawan. Karena akan sedikit berbahaya jika komunikasi internal perusahaan dipandang sebagai pengkontribusi informasi yang berlebihan.
2.1.4. Jenis dan bentuk Komunikasi Internal
Komunikasi Internal menurut Onong Uchjana Effendy (2006, h. 125), meliputi berbagai cara yang dapat diklarifikasikan menjadi dua jenis, yakni:
2.1.4.1.Komunikasi Personal ( Personnel Communication)
Komunikasi dua orang atau lebih dan berlangsung dengan dua cara yakni komunikasi tatap muka secara langsung (face to face communication), dan Komunikasi dua orang atau lebih dan berlangsung dengan dua cara yakni komunikasi tatap muka secara langsung (face to face communication), dan
Pemilihan media sebagai saluran pengiriman pesan komunikasi merupakan faktor yang perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap keberhasilan penyampaian pesan. Perusahaan harus dapat memilih secara tepat media apa yang akan digunakan dan dinilai paling berhasil untuk kepentingan korporasi dalam mencapai sasaran atau tujuan yang ditentukan. Pemilihan media internal sebagai saluran komunikasi antar karyawan dan manajemen perusahaan menjadi hal yang sangat tepat. Media merupakan saluran, sarana penghubung, atau alat-alat komunikasi. Sementara media Public Relations adalah berbagai macam sarana penghubung yang digunakan Public Relations dengan publiknya untuk membantu pencapaian tujuan (Siregar dan Pasaribu, 2000, h.1). Salah satu usaha perusahaan untuk mendekatkan diri dengan karyawan adalah dengan menciptakan media yang dapat menjangkau seluruh lapisan karyawan didalam perusahaan itu sendiri.
Karyawan sebagai penggerak perusahaan berjumlah lebih banyak dibanding pihak menejemen perusahaan sehingga dibutuhkan media sebagai alat berkomunikasi.
Media ini disebut dengan media internal, karena sifatnya yang khusus, yaitu media yang dibuat dan disebarkan khusus kepada karyawan (Jefkins, 2004,
h. 164). Untuk menjembatani komunikasi antara manajemen dengan karyawan, sebuah perusahaan dapat memfasilitasi dengan membuat media internal. Dengan adanya media internal ini diharapkan bisa mendukung terciptanya suasana kondusif dan harmonis sehingga seluruh aktivitas perusahaan bisa berjalan dengan lancar. Kehadirannya dimanfaatkan untuk mensosialisasikan kebijakan perusahaan, mengangkat isu-isu umum masalah sebuah perusahaan perusahaan serta sebagai penyampai kegiatan atau program kerja yang sedang dan telah dilakukan oleh perusahaan.
Media komunikasi internal dianggap pula sebagai media yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau pembaca (audience) baik cetak ataupun elektronik (Ruslan, 2003, h. 1). Media perusahaan atau organisasi secara lebih luwes dapat membantu pihak manajemen perusahaan atau pengurus suatu organisasi untuk menanamkan, memelihara, dan memperkenalkan perubahaan yang berkaitan dengan budaya perusahaan atau organisasi dalam cara yang lebih sesuai dan pada kesempatan yang lebih tepat (Siregar dan Pasaribu, 2000, h. 34). Selain itu, media internal sendiri dapat dijadikan sebagai media promosi dan komunikasi kepada seluruh stakeholder dalam sebuah perusahaan.
Beberapa media internal yang sering kali digunakan di dalam perusahaan, antara lain adalah :
a. Publikasi karyawan (majalah/newsletter) Majalah atau newsletter adalah bentuk paling umum untuk publikasi berkala. Karena teknologi desktop publishing yang mudah tersedia. Akibatnya kebanyakan organisasi mengandalkan majalah atau newsletter untuk mengkomunikasikan berita. Menurut Paul Swift, managing editor Newsletter on Newsletter, berkata bahwa newsletter merupakan media yang akan menetap dan terus berkembang. Ada lebih banyak nilai yang ditanamkan dalam mengarahkan komunikasi dengan dunia perusahaan dan asosiasi dengan anggotanya. (Cutlip, 2005, h. 230)
b. Buku Pedoman Oleh karena biaya produksinya, buku pedoman dibuat untuk dapat dibaca serta disimpan sebagai referensi. Buku pedoman ini membutuhkan indeks dan informasinya akan lebih mudah dibaca jika disediakan label atau halaman dengan kode berwarna (Lattimore, 2010, h.234).
c. Rapat (Meeting) Rapat menyatukan orang, memberikan peluang untuk berbicara maupun untuk mendengarkan, suatu komunikasi dua arah. Rapat merupakan bentuk komunikasi verbal yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk memaparkan kemajuan atau situasi-situasi di dalam organisasi atau perusahaan saat ini (Cutlip, 2005, h. 234). Rapat manajemen dan karyawan merupakan media komunikasi yang lazim c. Rapat (Meeting) Rapat menyatukan orang, memberikan peluang untuk berbicara maupun untuk mendengarkan, suatu komunikasi dua arah. Rapat merupakan bentuk komunikasi verbal yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk memaparkan kemajuan atau situasi-situasi di dalam organisasi atau perusahaan saat ini (Cutlip, 2005, h. 234). Rapat manajemen dan karyawan merupakan media komunikasi yang lazim
51) menjelaskan mengenai rapat manajemen ke dalam berbagai jenis, yaitu
1. Team Briefings
Team briefings biasa dilakukan hanya melibatkan divisi atau departemen tertentu saja. Team briefings lebih terfokus pada departemen internal sendiri. Situasi serta lokasi bisa berbeda tergantung lingkungan perusahaan yang sedang dijalankan
2. Weekly meeting
Weekly meeting biasa diberikan setiap minggu (biasanya awal minggu) untuk updating progress terkini dan kinerja. Bisa juga melibatkan departemen atau mengundang divisi tertentu ke dalam pertemuan ini
3. Staff meeting Pertemuan ini biasanya dilakukan dalam skala besar karena
harus mengundang semua staff. Topic juga harus jelas sebelum pertemuan dimulai. Agenda perihal pembaruan informasi perusahaan tersebut menyangkut sudah sejauh mana atau kapan target bisa tercapai serta membahas hal-hal lain dalam lingkup bisnis dan perusahaan. Staff meeting memerlukan moderator agar pertemuan bisa berjalan lancer dan notulen sebagai pencatat.
4. Conferences Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
semua staff dalam forum yang cukup besar dengan topic yang harus jelas dan bersifat informative. Materinya mulai dari visi dan misi perusahaan hingga hal-hal yang bersifat global dan makro bagi perusahaan. Pesan yang ingin disampaikan juga harus singkat dan tidak bertele-tele
5. Walking the job Hal ini biasa dilakukan ketika ingin berinteraksi secara
langsung dengan para karyawan. tatap muka , agar mendapatkan tanggapan langsung perihal sesuatu, baik mengenai fungsi maupun masukan bagi program internal.
Laksamana menspesifikkan rapat manajemen menjadi beberapa hal, sedangkan Jefkins( 2002, h. 198) menambahkan bahwa tersedianya suatu fasilitas bagi para pegawai untuk mengadakan komunikasi ke atas dan bagi pihak manajemen untuk melangsungkan komunikasi ke bawah jelas sangat penting demi terciptanya komunikasi yang efektif di kalangan para pegawai.
d. Papan Pengumuman Papan bulletin atau papan pengumuman menawarkan tempat yang bagus untuk menguatkan informasi dengan pesan-pesan singkat secara publik. Papan ini menyediakan akses cepat untuk menghentikan desas desus dan membuat informasi yang diinginkan itu terpancang. Papan dinamis memperoleh perhatian tetap. Papan dinamis adalah papan yang informasinya selalu diperbaharui. Papan Pengumuman standart dapat ditempatkan pada berbagai lokasi yang ramai atau yang sering disinggahi agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. (Jefkins, 2002, h. 198).
e. Kaset, Film dan Slide Kaset video, film dan slide adalah media komunikasi terhadap karyawan yang utama. Semuanya digunakan untuk memberikan informasi kepada karyawan baru tentang sejarah perusahaan, organisasi, produk, dan e. Kaset, Film dan Slide Kaset video, film dan slide adalah media komunikasi terhadap karyawan yang utama. Semuanya digunakan untuk memberikan informasi kepada karyawan baru tentang sejarah perusahaan, organisasi, produk, dan
Menurut Jefkins (2002, h. 197) kaset video menghadirkan komunikasi tatap muka yang memiliki potensial besar untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara pihak manajemen dengan segenap pegawai. Laksamana(2010,h. 54) menambahkan bahwa aplikasi bentuk visual dari video memiliki kelebihan karena pengaruh gambar, gerak, dan suara seperti dalam kisah nyata kehidupan.
f. Brosur Menurut Hardiman ( 2006, h. 67) brosur adalah materi cetak yang berisi informasi produk atau kegiatan organisasi. Brosur pada umumnya berisi pesan-pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan faktual. Maksud dari sifat-sifat tersebut adalah, pesan dalam brosur biasanya memuat informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak. Pesan dalam brosur juga memudahkan para pembaca agar dapat dengan mudah tertarik dengan pesan yang disampaikan oleh brosur tersebut. Peran dalam brosur juga f. Brosur Menurut Hardiman ( 2006, h. 67) brosur adalah materi cetak yang berisi informasi produk atau kegiatan organisasi. Brosur pada umumnya berisi pesan-pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan faktual. Maksud dari sifat-sifat tersebut adalah, pesan dalam brosur biasanya memuat informasi yang ingin disampaikan kepada khalayak. Pesan dalam brosur juga memudahkan para pembaca agar dapat dengan mudah tertarik dengan pesan yang disampaikan oleh brosur tersebut. Peran dalam brosur juga
g. Pamflet dan Poster Pamflet digunakan untuk program tertentu dan bersifat membangun semangat tim antar depatemen dan perusahaan. Bisa bersifat indoktrinasi tertentu yang berkaitan dengan perusahaan. Bisa berupa buku saku kecil tentang visi dan misi perusahaan, brand values dan sebagainya. Poster digunakan secara efektif untuk membangkitkan kesan serta ingatan publik internal terhadap perusahaan. Materi informasinya berhubungan dengan keselamatan, kesehatan kerja, brand atau imbauan agar turut berpartisipasi dengan tema-tema tertentu (Laksaman, 2010,h. 52).
h. SMS dan BBM Laksamana (2010, h. 56) menjelaskan bahwa SMS dan BBM bisa digunakan jika anda memerlukan semua info terkini tentang perkembangan baru dalam bentuk pesan berantai. Pesan atau informasi yang disampaikan dibuat ringkas dan padat sesuai dengan namanya Short messages Service (SMS). Kelebihan dari SMS adalah biaya yang lebih murah, namun kelemahan dari media itu adalah tidak selalu langsung dibaca, bahkan jika ada masalah teknis SMS tidak sampai atau terlambat sampai tujuan (Kussusanti, 2009, h. 8)
i. Intranet Teknologi baru ini dengan cepat menjadi pilihan bagi keryawan dan perusahaan untuk berkomunikasi. Baskin (1997, h. 264) menyatakan i. Intranet Teknologi baru ini dengan cepat menjadi pilihan bagi keryawan dan perusahaan untuk berkomunikasi. Baskin (1997, h. 264) menyatakan
2.1.4.2. Komunikasi Kelompok (group communication)
Komunikasi antara seseorang dalam situasi tatap muka. Komunikasi ini bisa kecil, dan bisa juga besar, tetapi berapa jumlah orang yang termasuk kelompok kecil, dan berapa jumlah yang termasuk besar tidak ditentukan dengan perhitungan secara eksak, dengan ditentukan berdasarkan ciri dan sifat komunikan dalam hubungannya dengan proses komunikasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ruslan (1998, h. 257) bahwa kegiatan hubungan antar karyawan di perusahaan dapat diwujudkan dalam beberapa aktivitas atau program :
a. Program pendidikan dan pelatihan upaya meningkatkan kualitas keterampilan dan kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan sebagainya.
b. Program pencapaian motivasi kerja berprestasi Program tersebut dikenal dengan istilah achievement motivation training di mana dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dengan prestasi kerja karyawan dengan harapan-harapan atau b. Program pencapaian motivasi kerja berprestasi Program tersebut dikenal dengan istilah achievement motivation training di mana dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dengan prestasi kerja karyawan dengan harapan-harapan atau
c. Program penghargaan Upaya pihak perusahaan (pimpinan) memberikan suatu penghargaan kepada karyawan baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian pekerjaannya secara terus menerus dan sebagainya. Program penghargaan ini dapat menimbulkan loyalitas dan rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan.
d. Program acara khusus(special events) Program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang pekerjaan sehari- hari misalnya menghadapi even ulang tahun perusahaan, kegiatan keagamaan, piknik bersama, dll. Dengan maksud untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama diantara sesama karyawan dan pimpinan. Manfaat dari aktivitas aktivitas untuk membangun kekerabatan antar karyawan menurut Rosady Ruslan (1998, h. 248) adalah:
Karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pihak pimpinan perusahaan sehingga dapat menciptakan rasa saling memiliki , motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. Di samping itu akan mengurangi dampak negative terhadap manajemen suatu perusahaan seperti akan timbulnya rasa kejenuhan , kebosanan bagi para pekerjanya , maka dengan cara begitu pihak manajer humas aklan dapat membantu manajemen perusahaan untuk menghindarkan terjadinya suatu pemborosan tenaga, waktu , dan uang secara sia-sia( non produktif).
Ketika sebuah perusahaan merencanakan dan mengadakan kegiatan yang ditujukan kepada karyawan, perusahan ini berharap bahwa seluruh karyawan dapat mengikuti kegiatan ini. Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa dengan mengikuti kegiatan yang ditujukan kepada karyawan, maka karyawan dapat merasakan bahwa dia dihargai dan diperhatikan oleh perusahaan sehingga dapat menimbulkan adanya rasa saling memiliki, meningkatkan motivasi, kreativitas kerja dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja dan keuntungan perusahaan. Selain itu melalui kegiatan yang ditujukan kepada karyawan diharapkan dapat mengurangi kejenuhan dan kebosanan karyawan selama bekerja di perusahaan. Maka melihat dari manfaat yang dapat diperoleh, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin sering karyawan mengikuti kegiatan atau program yang diadakan perusahaan diharapkan bahwa karyawan tersebut akan semakin mencintai perusahaan, bekerja semakin giat, memiliki kepuasan kerja di tempatnya dan menghindarkan dari kejenuhan dari rutinitas yang sama setiap harinya.
2.2. Teori informasi Organisasi
Teori Komunikasi Organisasi dikemukakan oleh Karl Weick (1995, h. 281). Karl Weick mengembangkan sebuah pendekatan untuk menggambarkan proses dimana organisasi mengumpulkan, mengelola dan menggunakan informasi yang mereka terima. Fokus utama penelitian Weick adalah pada pertukaran informasi yang terjadi dalam organisasi dan bagaimana anggota mengambil langkah untuk memahami hal ini. Weick percaya bahwa organisasi berbicara pada dirinya sendiri. Maksud dari pernyataan tersebut adalah anggota-anggota organisasi adalah penting dalam penciptaan dan pemeliharaan makna pesan.
Weick melihat organisasi sebagai sebuah sistem yang mengambil sebuah informasi yang membingungkan atau ambigu dari lingkungannya dan membuat informasi tersebut menjadi masuk akal. Oleh karenanya, menurut Teori Informasi Organisasi, organisasi akan berevolusi selama mereka masih berusaha untuk memahami diri mereka dan lingkungannya.
Teorinya berfokus pada proses yang dilalui organisasi dalam usaha untuk memahami semua informasi yang membombardir mereka tiap harinya. Weick (1969, h. 178) mengatakan, organisasi dan lingkungan mereka berubah begitu cepatnya sehingga sangat tidak realistis untuk menunjukkan seperti apa mereka saat ini, karena mereka tidak akan tetap seperti itu nantinya. Fokus dari teori organisasi adalah pengkomunikasian informasi yang penting bagi suksesnya sebuah organisasi. Sangat jarang bahwa seseorang atau satu departemen dalam sebuah organisasi mempunyai semua informasi penting untuk menyelesaikan suatu proyek. Tugas pemrosesan informasi tidak dilaksanakan hanya dengan
melakukan perolehan informasi, bagian tersulit adalah dalam mengartikan dan mendistribusikan informasi yang didapatkan. Peneliti memilih teori ini karena berhubungan dengan yang terjadi di lapangan pada saat pra-penelitian. Bahwa karyawan harus dibuat sadar akan pentingnya informasi yang diperoleh maupun yang akan disampaikan ke publik terhadap aktivitas dan program perusahaan yang berkaitan dengan hal menjaga ijin beroperasi di wilayah blok Cepu. Selain itu tingkat kebutuhan informasi yang tinggi terhadap update proyek memberikan indikasi kepada perusahaan untuk mengumpulkan, mengelola informasi melalui komunikasi internal yang dikemas dalam bentuk program. Sehingga nantinya akan terjadi pertukaran informasi, dan informasi dapat diterima dan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan karyawan terhadap aktivitas kegiatan perusahaan.
Ada beberapa Asumsi dasar teori informasi organisasi yang dikemukan oleh Karl Weick dalam (Turner, 2008 h. 339-340), diantaranya adalah :
1. Organisasi manusia ada dalam sebuah lingkungan informasi.