Variabel Independen

2. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang bisa mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah:

a. Laju Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga secara umum yang terjadi di suatu wilayah dalam waktu tertentu. Tingkat inflasi yang digunakan merupakan hasil dari perhitungan berdasarkan IHK dan dinyatakan dalam bentuk persen (%) setiap tahun.

commit to user

Sertifikat Bank Indonesia adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) dari Bank Sentral (Bank Indonesia). Dimana pembelian SBI ini dilakukan melalui mekanisme sistem perbankan, yaitu penempatan atau pencairan kembali dana- dana perbankan dan dana BUMN maupun perusahaan milik negara. Hasil yang diterima dari penempatan dana dalam bentuk SBI dinyatakan sebagai tingkat suku bunga SBI yang besarnya dinyatakan dalam bentuk persen (%) pertahun setiap bulan, data ini diperoleh dari laporan tahunan Bank Indonesia.

c. Nilai Tukar Rupiah Dalam penelitian ini menggunakan nilai tukar nominal (nominal exchange rate) dimana nilai tukar nominal adalah harga relatif dari mata uang dua Negara. Nilai tukar nominal merupakan perbandingan harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dan dinyatakan dalam nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (Rp/As $).

d. Jumlah Uang Beredar Dalam penelitian ini digunakan Jumlah Uang Beredar dalam arti luas (M2) akhir periode tahun yakni uang giral dan uang kartal ditambah dengan uang kuasi (quasi money). Uang giral adalah simpanan Rupiah milik penduduk pada sistem moneter yang terdiri atas rekening giro, kiriman uang (transfer) dan kewajiban segera lainnya antara lain simpanan berjangka yang telah jatuh waktu. Uang kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai alat pembayaran yang sah.

commit to user

Metode analisis data sangat penting digunakan untuk membuktikan hipotesa yang diajukan dalam penelitian. Metode analisis dalam penelitian ini digunakan untuk meneliti bagaimana pengaruh kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Y) dalam jangka pendek dan jangka panjang periode 2000-2010.

Analisis data digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, analisa data yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada periode tersebut. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar-variabel berupa pendekatan teori ekonomi, teori statistika dan teori ekonometrika. Model alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrika Error Correction Model (ECM). ECM merupakan salah satu pendekatan model linear dinamis yang berkaitan dengan perilaku data runtut waktu. Alasan dipilihnya model ECM adalah kemampuannya dalam meliput lebih banyak variabel dalam menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek dan jangka panjang, dan mengkaji konsisten tidaknya model empirik dengan teori ekonomi, serta dalam usaha mencari pemecahan terhadap variabel runtut waktu yang tidak stasioner dan persoalan regresi lancung (Gujarati, 1995 ; Thomas, 1993, 1997 ,Insukindro, 1999 ).

Dalam data time series, konsep stasioneritas data tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, sebelum dilakukan estimasi dengan menggunakan metode ECM, perlu dilakukan uji stasioneritas terlebih dahulu. Namun sebelum dilakukan uji stasionaritas, sebaiknya dilakukan uji pemilihan model terlebih dahulu.

commit to user

a Uji Model Mackinnon, White dan Davidson (MWD test) Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan masalah empirik yang sangat penting, karena teori ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan apakah sebaiknya bentuk fungsi suatu model empirik dinyatakan dalam bentuk linear atau log linear atau bentuk fungsi lainnya (Aliman, 2000).

Uji model yang dipilih dalam penelitian ini adalah Uji Model MacKinnon, White dan Davidson (MWD test). Uji ini digunakan untuk mencari model persamaan ECM yang diajukan di atas yaitu apakah menggunakan regresi linear biasa (tanpa log) ataukah menggunakan regresi linear double log (dengan log). Sebelum dilakukan uji pemilihan model , terlebih dahulu dibentuk fungsi :

Y t = f( X1 t ,X2 t ,X3 t ,e t )

Untuk penelitian ini, model di atas telah dimodifikasikan dalam bentuk ECM sehingga menjadi:

1) ECM tanpa log

Growth t =α 0 +α 1 inf + α 2 jub +α 3 kurs + α 4 Dsbi+ α 5 Dinf (t-1) + α 6 Djub (t-

1) + α 7 Dkurs (t-1) +α 7 Dsbi (t-1) +α 8 ECT 1 +e t ......................(3.3)

2) ECM dengan semi log

DGrowth t = α 0 + α 1 DLinf + α 2 DLjub + α 3 DLkurs + α 4 DLsbi + α 5 DLinf (t-1) + α 6 DLjub (t-1) + α 7 DLsbi (t-1) + α 8 ECT 2 + e t

......................(3.4) Keterangan : DGrowth t = Growth t – Growth t-1 Dinf t = Xinf t – Xinf t-1

commit to user

Dkurs t = kurs t – kurs t-1

Dsbi t = sbi t – sbi t-1

ECT 1 = (inf (t-1) + jub (t-1) + kurs (t-1) + sbi t-1) – growth (t-1) ) Dgrowth t = growth t – growth t-1 Dinf t = inf t – inf t-1 DLjub t = Ljub t – Ljub t-1 DLkurs t = Lkurs t – Lkurs t-1

Dsbi t = sbi t – sbi t-1

ECT 2 = (inf (t-1) + Lkurs (t-1) + Ljub (t-1) + sbi (t-1) – growth (t-1) )

Yang mana :

Dgrowth t = pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka pendek.

Dinf

= tingkat inflasi nasional

Djub

= jumlah uang beredar

Dkurs

= nilai tukar rupiah (Rp) terhadap US Dollar Dsbi = Tingkat bunga SBI growth t = pertumbuhan ekonomi nasional (dalam persentase) growth t-1 = Pertumbuhan ekonomi nasional tahun sebelumnya (dalam persentase) inf t = Inflasi (dalam persentase) inf t-1 = Inflasi tahun sebelumnya (dalam persentase) jub t = Jumlah Uang Beredar (dalam milyar rupiah) Ljub t-1 = Jumlah Uang Beredar tahun sebelumnya (dalam milyar rupiah)

commit to user

milyar rupiah) Lkurs t-1 = Nilai tukar rupiah (Rp) terhadap US Dollar (dalam milyar rupiah) ECT 1 , ECT 2 = Error Correction Model α 0 = intercept α 1 - α 7 = koefisen regresi

e t = koefisien penggangu

Berdasarkan dua model ECM di atas, maka dipilih model ECM yang terbaik dengan menggunakan uji MWD, ada beberapa langkah berikut perlu dilakukan :

a) Estimasi persamaan (1) dan (2), kemudian nyatakan F1 dan F2 sebagai nilai prediksi atau fitted value persamaan (1) dan (2).

b) Nyatakan nilai Z1 sebagai F1 dikurangi F2 dan Z2 sebagai antilog

dikurangi F1.

c) Estimasi persamaan (3) dan (4) dengan OLS.

Dgrowth t =α 0 +α 1 Dinf + α 2 Djub +α 3 Dkurs + α 4 Ds bi + α 5 Dinf (t-1) + α 6 Djub (t-1) + α 7 Dkurs (t-1) + α 8 Dsbi (t-1) + α 7 ECT 1 + e t

......................(3.5)

Dgrowth t =α 0 +α 1 Dinf + α 2 DLjub + α 3 DLkurs + α 4 Dsbi + α 5 Dinf (t-

1)

+ α 6 DLkurs (t-1) + α 7 Dsbi (t-1) + α 8 ECT 2 + e t

......................(3.6)

d) Dari langkah 3 diatas, bila Z1 signifikan secara statistik, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa model yang benar adalah

commit to user

statistik, maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa model yang benar adalah double log linear ditolak.

b Uji Stasionaritas

1) Unit Root Test atau Uji Akar-Akar Unit

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan stasioner sebuah variabel, keadaan stasioner adalah keadaan dimana karakteristik proses stokastik atau random tidak berubah selama kurun waktu yang berjalan. Keadaan ini diperlukan untuk dapat membentuk persamaan yang mampu menggambarkan keadaan variabel di masa lalu dan di masa yang akan datang. Pengujian unit root test akan dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) test.

2) Uji Derajat Integrasi

Apabila data yang diamati pada uji akar-akar unit ternyata tidak stasioner maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji derajat integrasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat integrasi berapakah data yang diamati stasioner.

3) Uji Kointegrasi

Apabila kita mempunyai data variabel ekonomi yang non stasioner, kita masih tetap dapat melakukan analisis. Caranya ialah dengan membentuk kombinasi linier dari variabel-variabel tersebut. Jika kombinasi linier tersebut dapat dibentuk, maka variabel tersebut dikatakan berkointegrasi artinya variabel-variabel tersebut memiliki hubungan jangka panjang.

commit to user