Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat.

commit to user

riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan bila pendapatan riil masyarakat pada tahun tertentu lebih besar daripada pendapatan riil masyarakat pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi memiliki dua pengertian, yaitu pertumbuhan dalam GNP real atau NNP real yang terjadi dalam jangka waktu tertentu, atau pertambuhan dalam GNP real perkapita atau NNP real per kapita dengan berlangsungnya waktu.

Prof. Simon Kuznet dalam kuliahnya pada peringatan Nobel mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang – barang ekonomi kepada penduduknya.

Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa ada perubahan dalam cara atau teknologi prouksi.

Menurut Todaro (2000), pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang berangkutan untuk menyediakan berbagai barang dan jasa ekonomi kepada penduduknya. Adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Karena penduduk dan kebutuhan ekonomi bertambah terus, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini hanya bisa didapat lewat peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahun. Jadi dalam pengertian ekonomi

commit to user

penambahan pendapatan nasional (Tambunan, 2001). Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan pertumbuhan PDB dan bukan indikator lainnya seperti misalnya, pertumbuhan Produk nasional Bruto (PNB) sebagai indikator pertumbuhan. Alasan – alasan tersebut adalah :

a. PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam perekonomian. Hal ini berarti peningkatan PDB juga mencerminkan peningkatan balas jasa kepada faktor produksi yang digunakan dalam aktivitas produksi tersebut.

b. PDB dihitung atas dasar konsep aliran (flow concept). Artinya perhitungan PDB hanya mencakup nilai produk yang dihasilkan pada satu periode tertentu. Perhitungan ini tidak mencakup nilai produk yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Pemanfaatan konsep aliran guna menghitung PDB, memungkinkan kita untuk membandingkan jumlah output yang dihasilkan pada tahun ini dengan tahun sebelumnya.

c. Batas wilayah perhitungan PDB adalah negara (perekonomian domestik). Hal ini memungkinkan kita untuk mengukur sejauh mana kebijaksanaan – kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan pemerintah mampu mendorong aktivitas perekonomian domestik.

Perlu diperhatikan, untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, data PDB yang digunakan adalah data PDB atas dasar harga konstan. Dengan menggunakan data atas dasar harga konstan, maka pertumbuhan PDB semata- mata hanya mencerminkan pertumbuhan output yang dihasilkan perekonomian

commit to user

konstan pengaruh perubahan harga terhadap nilai PDB (atas dasar harga berlaku) telah dihilangkan (Susanti, 2000).

PDB sering dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian. Tujuan PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam nilai uang tunggal dalam periode waktu tertentu. Ada dua cara untuk melihat statistik ini (Mankiw, 2000). PDB sebagai perekonomian total dari setiap orang didalam perekonomian. Cara lain untuk melihat PDB adalah sebagai pengeluaran total pada output barang dan jasa perekonomian. PDB yang dihitung berdasarkan harga berlaku, tidak secara akurat dapat mencerminkan sejauh mana perekonomian dapat memuaskan permintaan rumah tangga perusahaan dan pemerintah. Jika seluruh harga digunakan tanpa perubahan dalam jumlah PDB akan berlipat ganda. Akan tetapi, hal ini tidak benar untuk menguraikan bahwa kemampuan perekonomian untuk memuaskan permintaan telah berlipat ganda, karena jumlah setiap produk yang diproduksi tetap sama. Para ekonomi menyebut nilai barang dan jasa yang diukur dengan harga berlaku sebagai PDB nominal. Ukuran kemakmuran ekonomi yang lebih baik akan menghitung output barang dan jasa perekonomian dan tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Untuk tujuan ini, para ekonom menggunakan PDB riil, yakni nilai barang dan jasa diukur dengan menggunakan harga konstan. PDB riil menunjukkan apa yang terjadi terhadap pengeluaran output jika jumlah berubah tetapi harga tidak berubah. (Mankiw, 2000).