Deskripsi Perkembangan Variabel

A. Deskripsi Perkembangan Variabel

1. Perkembangan Tingkat Inflasi

Secara umum inflasi menunjukkan kepada kenaikan harga-harga barang. Penelitian ini menggunakan data inflasi bulanan (month to month, mtm) yaitu inflasi yang dihitung dari perubahan indeks bulan yang bersangkutan dengan indeks pada bulan sebelumnya.

Pada tahun 2000 terjadi inflasi selama 10 bulan, pada bulan Maret dan September mengalami deflasi sebesar -0,45% dan 0,06%. Pada tahun 2001 inflasi hanya terjadi selama 11 bulan kecuali bulan Agustus yang mengalami deflasi sebesar -0,21%, rata-rata inflasi juga meningkat menjadi 1,05%. Inflasi bulan tertinggi pada tahun 2002 terjadi pada Januari dan kemudian sempat mengalami deflasi di bulan Maret dan April. Pada pertengahan 2002, inflasi kembali meningkat dikarenakan konversi minyak tanah ke gas LPG.

commit to user

Tingkat Inflasi Bulanan Tahun 2000-2010

Sumber: Bank Indonesia (2011) Di tahun 2003 inflasi terjadi selama 11 bulan kecuali bulan Maret yang mengalami deflasi sebesar -0,23%. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan November sesuai dengan pola musimnya dalam menghadapi hari Raya Idul Fitri, yaitu sebesar 1,01%. Perkembangan inflasi selama tahun 2004 cenderung meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2003. Peningkatan inflasi tersebut tercermin pada peningkatan inflasi bulanan pada 2004 yang secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan inflasi bulanan pada tahun 2003 yaitu sebesar 6,4%. Di tahun 2004 hanya bulan Februari yang mengalami deflasi sebesar -0,02%. Di tahun 2005, inflasi terjadi selama

10 bulan dan deflasi tahun 2005 terjadi di bulan Februari sebesar -0,17% dan bulan Desember sebesar -0,04% . inflasi rata-rata di tahun 2005 lebih tinggi disbanding inflasi di tahun sebelum-sebelumnya. Tahun 2006 tidak terjadi deflasi sepanjang bulan akantetapi inflasi tertinggi terjadi di bulan Januari sebesar 1,36%. Inflasi di tahun 2007 terjadi selama 11 bulan dan deflasi terjadi di bulan April sebesar -0,16%. Rata-rata inflasi di tahun 2008 mengalami peningkatan akantetapi tidak setinggi di tahun 2005. Di tahun 2008 deflasi terjadi hanya di bulan Desember dan inflasi terjadi

0.89 -0.02 -0.23

0.36 1.91 0.03 0.24 0.95 0.22 -0.14

Aprl

0.56 0.46 -0.24

0.15 0.97 0.34 0.05 -0.16

0.57 -0.31 0.15

Mei

0.84 1.13 0.80 0.21 0.88 0.21 0.37 0.10 1.41 0.04 0.29

Jun

0.5 1.67 0.36 0.09 0.48 0.50 0.45 0.23 2.46 0.11 0.97

Jul

1.28 2.12 4.55 0.03 0.39 0.78 0.45 0.72 1.37 0.45 1.57

Agus

0.51 -0.21

-3.30

0.84 0.09 0.55 0.33 0.75 0.51 0.56 0.76

Sept

-0.06 0.64 0.53 0.36 0.02 0.69 0.38 0.80 0.97 1.05 0.44

Okt

1.16 0.68 0.54 0.55 0.56 8.70 0.86 0.79 0.45 0.19 0.06

Nov

1.32 1.71 1.85 1.01 0.89 1.31 0.34 0.18 0.12 -0.03 0.60

Des

1.94 1.62 1.20 0.94 1.04 -0.04

1.21 1.10 -0.04 0.33 0.92

9.61 11.91

9.76 4.95 6.23 16.21 6.41 6.41 11.19 2.75 6.76

commit to user

Januari, April dan November. Akan tetapi nilai inflasi rata-rata di tahun 2009 adalah nilai inflasi rata-rata terndeh setelah tahun 2000. Di tahun 2010 deflasi terjadi di bulan Maret sebesar -0,14% dan inflasi terjadi 11 bulan.

2. Perkembangan Jumlah Uang Beredar (JUB)

Jumlah uang beredar dalam penelitian ini adalah jumlah dalam arti luas (M2) meliputi uang kartal, uang giral dan uang kuasi. Jumlah uang beredar setiap tahun memiliki kecenderungan untuk terus meningkat. Mulai awal tahun 2000 jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar 650.597 Milyar Rupiah, dan di akhir tahun 2000 meningkat menjadi 747.028 Milyar Rupiah. Hal tersebut terus saja meningkat sampai di tahun 2010 yaitu di akhir tahun 2010 mencapai 2.471.206 Milyar Rupiah. Peningkatan tersebut terjadi karena memanasnya kondisi social politik di Indonesia sehingga mendorong kebutuhan uang kartal untuk berjaga-jaga. Permintaan uang kartal tersebut menjadi meningkat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan uang untuk transaksi akibat meningkatnya harga-harga barang yang dipicu oleh kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan.

commit to user

Tabel 4.2

Jumlah Uang Beredar (Milyar Rupiah) Bulanan pada Tahun 2000-2010 BULAN

2,141,384 2,471,206 Sumber : Bank Indonesia (2011

3. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar (KURS)

Nilai tukar atau kurs adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Dalam penelitian ini, nilai tukar yang digunakan adalah nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika. Data nilai tukar rupiah ini diperoleh dari Bank Indonesia.

Pada awal tahun 2000 nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp 7.425,00 dan terus mengalami depresiasi di bulan Juli menjadi Rp 9.003,00. Walaupun sempat

commit to user

terus mengalami depresiasi hingga ditutup pada level Rp 9.595,00. Pada tahun 2001 nilai tukar terus mengalami depresiasi setiap bulannya mencapai Rp 11.440,00 di bulan juni, dan sempat mengalami apresiasi yaitu sebesar Rp 8.865,00 pada bulan Agustus dan pada akhirnya ditutup pada akhir tahun sebesar Rp Rp 10.400,00.

Selama tahun 2002 dan 2003, nilai tukar rupiah telah menguat. Pada tahun 2002 nilai tukar rupiah di awal tahun sebesar Rp 10.320,00 dan mengalami depresiasi hingga bulan Juni sebesar Rp 8.730,00 kemudian mengalami apresiasi di bulan Juli sebesar Rp 9.108,00 kemudian ditutup pada akhir tahun sebesar Rp 8.940,00.

Tahun 2004 nilai tukar di awal tahun sebesar Rp 8.441,00 dan mengalami apresiasi setiap bulan hingga ditutup pada akhir tahun mencapai Rp 9.290,00. Di tahu 2005 pada awal tahun di buka nilai tuar saebesar Rp 9.165,00 dan mengalami apresiasi hingga bulan September sebesar Rp 10.310,00 kemudian mengalami depresiasi hingga ditutup pada akhir tahun sebesar Rp 9.830,00. Pada tahun 2006 dan 2007 nilai tukar begerak stabil dengan sedikit adanya depresiasi dan apresiasi.

Di awal tahun 2008 nilai tukar dibuka sebesar Rp 9.291,00 dan mengalami apresiasi hingga bulan November sebesar Rp 12.151,00 kemudian depresiasi pada bulan berikutnta dan diikuti dengan penutupan pada akhir tahun sebesar Rp 10.950,00. Di tahun 2009 pada awal tahun rupiah melemah dengan harga Rp 11.355,00 dan terus menguat hingga akhir tahun yaitu ditutup dengan nilai Rp 9.400,00. Pada tahun 2010 pergerakan nilai tukar rupiah cukup stabil di awal tahun sebesar Rp 9.365,00 dan di tutup pada akhir tahun menjadi Rp 8.991,00.

commit to user

Nilai Tukar Rupiah Secara Bulanan pada Tahun 2000-2010

NOVEMBER 9,530 10,430 8,976 8,537 9,018 10,035 9,165 9,376 12,151 9,480 9,013 DESEMBER 9,595 10,400 8,940 8,465 9,290 9,830 9,020 9,419 10,950 9,400 8,991

Sumber : Bank Indonesia (2011)

4. Perkembanga Tingkat Suku Bunga SBI

Implikasi perbaikan tingkat inflasi secara teoritis berpengaruh langsung terhadap suku bunga. Atau setidaknya, peluang menurunkan tingkat suku bunga pada saat tingkat inflasi rendah jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat inflasi tinggi. Dengan memainkan instrumen lelang SBI, Bank Indonesia secara bertahap tetapi pasti dapat menurunkan tingkat suku bunga karena berhasil menyerap sejumlah besar uang beredar di masyarakat.

Pada tahun 2000 tingkat suku bunga SBI cenderung untuk meningkat, pada bulan Januari tingkat suku bunga sebesar 11,48% dan pada bulan Desember tingkat suku bunga sebesar 13,43%. Di tahun 2001 tingkat suku bunga juga meningkat, hal tersebut terlihat pada bulan Januari 14,74% dan di bulan Desember sebesar 17,62%. Perkembangan suku bunga SBI pada tahun 2002 cenderung menurun yaitu pada awal tahun sebesar 17,09% dan d akhir tahun menjadi 12,99%. Begitu juga di tahun 2003 dan 2004 yang mengalami suku bunga SBI menurun. Di tahun 2005 suku bunga mengalami kenaikan yaitu dari bulan awal sebesar 7,42% dan di akhir tahun mencapai 12,75%.

commit to user

Suku Bunga SBI Bulanan pada Ttahun 2000-2010

Sumber: Bank Indonesia (2011) Pada tahun 2006 dan 2007 tingkat suku bunga mengalami kestabilan yang menurunkan suku bunga secara statis. Tahun 2008 suku bunga SBI pada awal tahun sebesar 8,00% dan di bulan November mencapai 11,24% kemudian menurun kembali di bulan Desember yaitu sebesar 10,83%. Di tahun 2009 cenderung menurun terbukti di awal tahun 9,50% dan di akhir tahun menjadi 6,46%. Pada tahun 2010 di awal tahun sebesar 6,45%, mengalami penurunan hingga bulan April sebesar 6,20%, dan mengalami kenaikan lagi hingga akhir tahun mencapai 6,50%.

5. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini bersumber dari laporan perkembangan beberapa indikator utama sosial ekonomi Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) pada bulan Mei 2011.

Bangsa Indonesia sejak awal masa kemerdekaan sampai dengan saat ini banyak mengalami pasang surut perekonomian. Pada awal kemerdekaannya, Indonesia mengalami suatu masa dimana perekonomian cenderung terpuruk. Hal ini terjadi karena pada saat itu bangsa Indonesia masih disibukkan dengan upaya untuk

commit to user

dihadapkan dengan masa dimana banyak masalah internal dalam pemerintahannya sendiri. Pada tahun 1970-an Indonesia bisa focus pada pembangunan ekonomi yang ditandai dengan adanya pelita 1.

Pada tahun 1997 indonesia terkena krisis ekonomi akibat nilai tukar rupiah yang sangat fluktuatif, sehingga perekonmian Indonesia sempat mengalami pertumb uhan ekonomi yang negative. Hal ini dikarenakan nilai tukar rupiah yang melonjak dan kondisi politik yang buruk sehingga dunia usaha pun juga terpuruk dan akibatnya perekonomian sulit tumbuh.

Seiring membaiknya indicator-indikator makro seperti nilai tukar, inflasi, dan suku bunga, perekonomian Indonesia selama 2000 secara umum masih mengindikasikan berlangsungnya proses pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2000 yaitu 0,025% dan di tahun 2001 sebesar 0,037% lebih besar dari tahun 2000. Pertumbuhan PDB pada tahun 2001 hingga tahun 2005, mengalami peningkatan dan di tahun 2006, pertumbuhan PDB mengalami penurunan menjadi 0,055% dan di tahun 2007 hingga 2009 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 0,063%, 0,06% dan 0,032%. Kemudian meningkat di tahun 2010 sebesar 0,061%.

commit to user

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2000-2010

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (2011)