Berterima Kasih

1. Berterima Kasih

Berterima kasih adalah melahirkan rasa syukur atau membalas budi setelah menerima kebaikan (Anton M. Moeliono, 2003:1183). Tindak tutur ‘berterima kasih’ dilakukan oleh penutur terhadap mitra tutur karena penutur merasa mendapatkan sesuatu kebaikan dari mitra tutur. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada contoh berikut.

(1) Konteks Tuturan :

Percakapan terjadi di pinggir sungai. John meminta penjual sayur untuk berjanji ke pemirsa bahwa tidak akan mencuci sayur dengan air sungai lagi. Penjual sayur mau melakukannya.

Bentuk Tuturan :

John

: “Beneran Mbak mau janji?”

Penjual sayur

: “Iya, Janji.”

John : “Coba, Mbak, ngomong ke pemirsa dong.” (Menghadapkan penjual sayur ke arah kamera) Penjual sayur

: “Saya janji mulai sekarang sayuran saya tidak

disiram pake air kali lagi.”

John

: “Iya, terima kasih lho Mbak.”

Penjual sayur

: “Ya.” (tersenyum)

(RSJP/I/29)

Tuturan ketiga yang dituturkan oleh John dalam kutipan data (1) di atas merupakan tindak tutur ekspresif ’berterima kasih’. Dalam percakapan antara John Tuturan ketiga yang dituturkan oleh John dalam kutipan data (1) di atas merupakan tindak tutur ekspresif ’berterima kasih’. Dalam percakapan antara John

Tindak tutur ekspresif yang dituturkan oleh John dalam kutipan data tuturan (1) di atas terjadi karena penjual sayur telah melakukan apa yang diminta oleh John. Penjual sayur telah mau berjanji di hadapan kamera untuk tidak menyiram dan mencuci sayur dengan air sungai lagi. Tuturan ’komisif’ yang dituturkan oleh penjual sayur tersebut membuat John menuturkan tuturan ekspresif ’berterima kasih’.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (2) data berikut.

(2) Konteks Tuturan :

Percakapan terjadi di sebuah restoran. Tuturan ‘berterima kasih’ ditujukan Wied Hary kepada John, ketika John menanyakan kabar serta memuji wajah Wied Hary yang terlihat semakin segar.

Bentuk Tuturan :

Wied Hary : “Terima kasih… terima kasih..” (RSJP/I/ 35)

Tuturan ‘berterima kasih’ kutipan data (2) dituturkan oleh Wied Hary kepada John. Tuturan “terima kasih... terima kasih” yang dituturkan oleh Wied Hary bermaksud membalas tuturan John yang berupa tuturan ’memuji’. John memuji Wied Hary dengan mengatakan “Sering lihat di TV nih, tambah seger aja, Pak mukanya, Pak”, sehingga Wied Hary merasa senang dan mengucapkan terima kasih kepada John.

Tindak tutur ‘berterima kasih’ yang dituturkan oleh Wied Hary kepada John terjadi karena tuturan ‘memuji’ yang telah dituturkan oleh John. Seandainya John dalam percakapan tersebut tidak menuturkan tindak tutur ‘memuji’, maka tindak tutur ‘berterima kasih’ tidak akan terjadi. Jadi tindak tutur ‘berterima kasih dalam kutipan data (2) terjadi karena tuturan ‘memuji’ yang telah diucapkan oleh penutur.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (3) data berikut.

(3) Konteks Tuturan :

John mendatangi badan pengawas obat dan makanan (BPOM) yang sedang melakukan penyuluhan di sebuah sekolah. John bertanya kepada bapak penyuluh mengenai obat yang baru saja dibelinya dari sebuah warung. John lalu mengajak bapak penyuluh mendatangi warung tersebut.

Bentuk Tuturan :

John : “Pak, mau tanya nih, Pak, mau tanya tadi kan beli obat gini lho, Pak? Saya pikir permen.” Penyuluh

: “Dapat dari mana nih?”

John : “Dari warung di sebelah sana. Bapak mau ikut

nggak boleh bentar, Pak?

: “Sepuluh menit aja.”

Penyuluh

: “Ya..”

John : “Hehe… makasih ya, Pak. Kita datengin, mungkin Pak, bener ini nggak boleh, bener Pak?” (RSJP/IV/125)

Dalam percakapan antara John dan bapak penyuluh di atas terdapat tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’. Tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ tersebut terdapat pada tuturan John yang mengatakan “Hehe… makasih ya, Pak”. Melalui tuturan ‘berterima kasih’ John ingin membalas kebaikan bapak penyuluh yang bersedia mendatangi warung di mana John mendapatkan obat yang dicurigai tidak terdaftar BPOM.

Tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ yang dituturkan oleh John kepada bapak penyuluh dari BPOM terjadi karena bapak penyuluh BPOM bersedia mendatangi warung yang menjual obat-obatan yang dicurigai tidak terdaftar BPOM. Tuturan ‘berterima kasih yang dituturkan oleh John tidak akan terjadi apabila dalam peristiwa tutur tersebut bapak penyuluh tidak bersedia ikut dengan John mendatangi warung.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (4) data berikut.

(4) Konteks Tuturan :

Pada saat John sedang mewawancarai seorang penjual kursi yang membawa kursi-kursi dagangannya dengan menaikkannya di sepeda, datang seorang ibu yang hendak membeli kursi. Ibu tersebut uangnya tidak cukup untuk membeli kursi, John mau menambahi uang ibu tersebut.

Bentuk Tuturan :

John : “Bu, berapa, Bu?” (sambil menghampiri ibu-

ibu yang mau beli kursi)

Ibu-ibu : “Kemahalan ini mintanya enam puluh.” John

: “O… enam puluh..”

Ibu-ibu : “Tak tawar tiga lima nggak boleh, karena aku

cuma punya tiga lima.”

John

: “O… buat apa Ibu?”

Ibu-ibu : “Ibu nggak punya tempat buat duduk.”

John Pantau menambah uang ibu tersebut agar bisa membeli kursi itu. Ibu-ibu

: “Terima kasih, Pak.”

(RSJP/V/133)

Percakapan di atas terjadi antara John dengan seorang ibu yang hendak membeli kursi. Uang ibu itu tidak cukup untuk membeli kursi. Karena John merasa iba, John menambahi uang ibu itu, sehingga dia dapat membeli kursi. Dalam percakapan tersebut ibu pembeli kursi menuturkan tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ kepada John atas kebaikan hati John memberi sejumlah uang kepadanya. Tuturan “Terima kasih, Pak” dituturkan oleh ibu pembeli kursi untuk membalas Percakapan di atas terjadi antara John dengan seorang ibu yang hendak membeli kursi. Uang ibu itu tidak cukup untuk membeli kursi. Karena John merasa iba, John menambahi uang ibu itu, sehingga dia dapat membeli kursi. Dalam percakapan tersebut ibu pembeli kursi menuturkan tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ kepada John atas kebaikan hati John memberi sejumlah uang kepadanya. Tuturan “Terima kasih, Pak” dituturkan oleh ibu pembeli kursi untuk membalas

Data lain yang menunjukkan tindak tutur ekspresif ‘berterima kasih’ adalah data dengan nomer kode (RSJP/I/1), (RSJP/I/33), (RSJP/III/71), (RSJP/III/94), (RSJP/V/160), (RSJP/VI/168), dan (RSJP/VI/183).

2. Memuji Memuji adalah melahirkan kekaguman dan penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah, gagah berani, dan sebagainya (Anton M. Moeliono, 2003:904). Jadi tindak tutur ’memuji’ adalah tindak pertuturan yang dilakukan penutur terhadap mitra tutur dengan tujuan untuk mengungkapkan kelebihan yang dimiliki oleh mitra tutur. Untuk dapat memahami jenis tindak tutur ini dapat diperhatikan pada contoh berikut.

(5) Konteks Tuturan :

Percakapan ini terjadi di sebuah SPBU. John mewawancarai seorang tukang ojek yang merokok di area SPBU. John menyuruh tukang ojek itu menghadap kamera untuk meminta maaf kepada anaknya. Tukang ojek itu mau meminta maaf kepada anaknya dan mau berjanji untuk tidak merokok kembali.

Bentuk Tuturan :

John : “Ini bapak yang sayang anak ya.” Tukang ojek (2) tersenyum. (RSJP/III/72)

Tuturan John di atas mengandung tindak tutur ekspresif ‘memuji’. John melalui tuturan “Ini Bapak yang sayang anak ya” bermaksud untuk mengungkapkan kelebihan yang yang telah dilakukan oleh tukang ojek, yaitu tukang ojek mau meminta maaf kepada anaknya karena telah merokok di area SPBU. Selain itu John juga bermaksud untuk memuji tindakan tukang ojek yang bersedia berjanji kepada anaknya untuk tidak merokok lagi di area SPBU.

Tindak tutur ekspresif ‘memuji’ yang dituturkan oleh John Pantau terjadi karena tuturan permintaan maaf dan tuturan komisif yang dituturkan oleh tukang ojek. Dua tindakan yang dituturkan oleh tukang ojek itu membuat John memuji bahwa tukang ojek itu adalah seorang bapak yang sayang anak.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur ekspresif ‘memuji’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (6) data berikut.

(6) Konteks Tuturan :

Percakapan ini terjadi di sebuah restoran. John mewawancarai seorang ahli gizi yang bernama Wied Hary. Diawali dengan bertanya mengenai kabar.

Bentuk Tuturan :

John : “Bagaimana kabarnya, Pak? Sering lihat di TV nih, tambah seger aja Pak mukanya, Pak.” Wied Hary

: “Terima kasih… terima kasih..”

(RSJP/I/34)

Tuturan John mengandung tindak tutur ekspresif ‘memuji’. John melalui tuturannya bermaksud untuk memuji penampilan Wied Hary. Dalam tuturan tersebut John memuji Wied Hary dengan mengatakan bahwa dia sering melihat Wied Hary membawakan acara atau menjadi bintang tamu di sebuah acara di televisi. Dengan mengatakan ‘sering di TV nih’ , secara tidak langsung John ingin memuji Wied Hary yang sedang terkenal karena sering muncul di televisi. Selain itu, John juga memuji Tuturan John mengandung tindak tutur ekspresif ‘memuji’. John melalui tuturannya bermaksud untuk memuji penampilan Wied Hary. Dalam tuturan tersebut John memuji Wied Hary dengan mengatakan bahwa dia sering melihat Wied Hary membawakan acara atau menjadi bintang tamu di sebuah acara di televisi. Dengan mengatakan ‘sering di TV nih’ , secara tidak langsung John ingin memuji Wied Hary yang sedang terkenal karena sering muncul di televisi. Selain itu, John juga memuji

Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur ekspresif ‘memuji’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (7) data berikut.

(7) Konteks Tuturan :

Percakapan terjadi di sebuah SPBU, antara John dengan seorang ibu yang menggunakan handphone ketika mengisi bensin. Ibu itu merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya karena dia benar-benar tidak tahu jika apa yang telah dilakukannya berbahaya.

Bentuk Tuturan :

Ibu : “Tapi nggak sengaja kan, kan soalnya saya nggak

ngerti?”

John : “O… nggak-nggak, soalnya Ibunya cantik.” Ibu terseyum

: “Hehehe….”

(RSJP/III/82) Tuturan John pada percakapan di atas merupakan tindak tutur ekspresif ‘memuji’. John melalui “O… nggak-nggak, soalnya Ibunya cantik” bermaksud memuji kecantikan ibu yang sedang diwawancarainya. Pengertian cantik adalah untuk menyebut wajah perempuan sangat rupawan.

Tindak tutur ekspresif ‘memuji’ yang dituturkan oleh John di atas terjadi karena John ingin melegakan hati ibu yang sedang diwawancarainya. Dalam percakapan di atas ibu itu merasa bersalah karena telah melakukan kesalahan yakni menggunakan handphone di area SPBU. Melalui tuturan memujinya, John berhasil membuat ibu tersebut tersenyum.

Bentuk tuturan yang termasuk dalam tindak tutur ekspresif ‘memuji’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (8) data berikut.

(8) Konteks Tuturan :

Percakapan terjadi di luar halaman sekolah taman kanak-kanak. Ada seorang ibu yang membelikan anaknya jajanan sosis. John ingin berkenalan anak ibu tersebut yang merupakan siswa dari taman kanak-kanak itu.

Bentuk Tuturan :

John : “Boleh kenalan nggak Om Johnnya? Salaman

dong!

Siswa TK sembunyi di belakang ibunya. John

: “Lho kok malah sembunyi, kenalan dong adik

ganteng. Hehehe...”

Siswa TK tersenyum dan mau berjabat tangan dengan John. (RSJP/IV/110)

Dalam percakapan kutipan data (8) di atas terdapat tindak tutur ekspresif ‘memuji’. Tindak tutur ekspresif ‘memuji’ tersebut terdapat pada tuturan John, yang berbunyi “kenalan dong adik ganteng”. Tuturan memuji yang dituturkan oleh John tersebut ditujukan John kepada siswa TK yang sedang membeli jajanan sosis bersama dengan ibunya. Pengertian ‘ganteng’ adalah mempunyai wajah yang elok, jadi tuturan John tersebut sangat tepat jika dimaksudkan untuk memuji siswa TK itu.

Tindak tutur ekspresif ‘memuji’ yang dituturkan oleh John terjadi karena John ingin merayu siswa TK itu agar mau berkenalan dengannya. Tuturan ‘memuji’ yang dituturkan oleh John bertujuan untuk membujuk siswa TK itu agar mau berkenalan dengannya.

Data lain yang menunjukkan tindak tutur ekspresif ‘memuji’ adalah data dengan nomer kode (RSJP/II/36), (RSJP/IV/121), (RSJP/IV/126), (RSJP/IV/130), (RSJP/V/143), (RSJP/V/155), (RSJP/VI/170), dan (RSJP/VI/184).