Landasan Teori

4. Tindak Tutur Ekspresif

Kategori tindak tutur ekspresif yang dikemukakan oleh Austin adalah tindak tutur behabitif (behabitives utterances). Tindak tutur behabitif adalah reaksi-reaksi terhadap kebiasaan dan keberuntungan orang lain dan merupakan sikap serta ekspresi seseorang terhadap kebiasaan orang lain. Verba tindak tutur behabitif, antara lain meminta maaf , berterima kasih, bersimpati, menantang, mengucapkan salam, mengucapkan selamat (1962:150-163).

Searle menyebut tindak tutur ekspresif sebagai tindak tutur yang mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi. Verba yang menandai tindak tutur ekspresif, misalnya, mengucapkan terima kasih , mengucapkan selamat, mengucapkan belasungkawa, memberi maaf , mengecam, memuji, dan mengampuni (dalam Cruse, 2000:342).

Menurut Leech tindak tutur ekspresif adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menunjukkan sikap psikologis penutur kepada suatu keadaan yang dihadapi oleh mitra tutur. Leech menyebutkan verba yang menandai tindak tutur ekspresif, antara lain, mengucapkan selamat, mengucapkan terima kasih, merasa ikut bersimpati , meminta maaf, memaafkan. (dalam terjemahan M. D. D. Oka, 1993:328).

Kreidler (1998:183-194) juga menyebutkan tindak tutur ekspresif dalam teori tindak tuturnya. Tindak tutur ekspresif tersebut disebutnya dengan expressive utterances . Kreidler mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif terjadi karena tindakan Kreidler (1998:183-194) juga menyebutkan tindak tutur ekspresif dalam teori tindak tuturnya. Tindak tutur ekspresif tersebut disebutnya dengan expressive utterances . Kreidler mengatakan bahwa tindak tutur ekspresif terjadi karena tindakan

Fraser dalam Nadar (2009:16-17) juga mengkategorikan salah satu teori tindak tuturnya serupa dengan tindak tutur ekspresif. Tindak tutur Fraser yang serupa dengan tindak tutur ekspresif adalah tindakan refleksi perilaku pembicara (acts of reflecting speaker attitude ). Tindakan refleksi perilaku pembicara ditandai dengan verba memuji, mengeluh, merasa ikut bersimpati, menuduh, menyayangkan, meminta maaf .

Dalam penelitian ini pembahasan tindak tutur ilokusi ekspresif mengacu pada kategori tindak tutur ekspresif yang dikemukakan oleh Searle (dalam Cruse, 2000:342-343). Dari kelima jenis tindak ilokusi Searle, tindak ilokusi ekspresif adalah fokus yang dipilih pada penelitian ini. Pemilihan tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa dalam RSJP yang dibahas terdapat banyak tuturan yang berupa ungkapan perasaan para penutur yang terdapat di dalamnya.

5. Reality Show

Reality show merupakan acara yang bersifat spontan dan tidak direncanakan sebelumnya (tanpa skenario). Semua orang yang terlibat, baik pemain dan penonton, tidak mengetahui apa yang akan terjadi di dalam sebuah adegan. Namun, jika pemain sudah diarahkan oleh sutradara berdasarkan skenario, itu bukan termasuk reality show. Reality show adalah adegan yang mengambarkan realita ( www.kebebasan.wordpress.com/2007/12/25 ).

Gumgum Gumilar dalam makalahnya yang berjudul “Reality Show” mengatakan bahwa konsep sederhana dari reality show adalah memotret kehidupan Gumgum Gumilar dalam makalahnya yang berjudul “Reality Show” mengatakan bahwa konsep sederhana dari reality show adalah memotret kehidupan