Meminta Maaf

9. Meminta Maaf

Meminta maaf adalah ungkapan permintaan ampun atau penyesalan kepada orang lain, mengharap agar diberi maaf (dimaafkan) (Anton M. Moeliono, 2003:745). Jadi tindak tutur ‘meminta maaf’ adalah tindak pertuturan yang disampaikan penutur kepada mitra tutur melalui kata-kata maaf dengan tujuan untuk meminta maaf. Untuk memahaminya dapat diperhatikan pada contoh berikut.

(32) Konteks Tuturan :

Percakapan ini terjadi di SPBU. John mewawancarai beberapa tukang ojek yang menunggu pelanggan di SPBU sambil merokok. John meminta salah satu tukang ojek untuk meminta maaf kepada anaknya.

Bentuk Tuturan :

John : “Mas, kalau misalnya merokok di SPBU kalau ada apa-apa kan kasihan anaknya, ya kan? Hehe.. Coba sekarang saya minta sedikit dong, geser sedikit dong (meminta bapak tersebut menghadap kamera) Coba bilang ke anak-anaknya tuh yang nonton di rumah.

Tukang ojek (2)

: “Maaf’in Bapak ya…”

(RSJP/III/70)

Pada kutipan data (40) terdapat tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’. Tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ tersebut dituturkan oleh tukang ojek untuk meminta maaf kepada anaknya karena telah merokok di area SPBU. Tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ yang dituturkan oleh tukang ojek di atas terjadi atas dorongan John. Dalam percakapan tersebut John menyuruh tukang ojek untuk menghadap kamera dan memintanya untuk mohon maaf kepada anak tukang ojek itu.

Bentuk tuturan yang mengandung tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (41) data berikut.

(33) Konteks Tuturan :

Percakapan terjadi di laboratorium Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. John mewawancarai seorang dosen UGM yang sedang melakukan penelitian.

Bentuk Tuturan :

John : “Permisi Pak, maaf mengganggu Pak, saya

John dari Trans TV.”

Dosen UGM

: “Oh…John dari Trans TV.”

(RSJP/IV/122) Dalam percakapan di atas John menyampaikan permintaan maaf kepada seorang dosen UGM yang sedang melakukan praktikum di laboratorium. John meminta maaf ketika akan mewawancarai dosen UGM tersebut, terkait dengan kesehatan jajanan yang sering dibeli oleh anak kecil. Tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ terjadi karena perasaan tidak enak John telah mengganggu waktu kerja dosen UGM tersebut.

Bentuk tuturan yang mengandung tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (42) data berikut.

(34) Konteks Tuturan :

Percakapan terjadi di pinggir jalan dekat salah satu sekolah menengah atas di Yogyakarta. John mewawancarai seorang siswa yang bolos sekolah. John Percakapan terjadi di pinggir jalan dekat salah satu sekolah menengah atas di Yogyakarta. John mewawancarai seorang siswa yang bolos sekolah. John

Bentuk Tuturan :

John : “Orang tua... kasihan nggak kalo sekolahnya

bolos-bolos gini?”

Siswa bolos

: “Kasihan.”

John : “Kasihan… ma orang tuamu bilang apa? Minta

maaf dulu ma orang tuanya.”

Siswa bolos : “Maaf ya Bu… saya janji tidak diulangi lagi.” (RSJP/V/159)

Tuturan ‘meminta maaf’ dituturkan oleh siswa bolos yang ditujukan kepada ibunya. Melalui tuturan “Maaf ya Bu...” siswa bolos itu memohon ampun atas kesalahan yang diperbuatnya, yakni membolos sekolah. Tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ terjadi karena John menyuruh siswa bolos mengucapkan permintaan maaf kepada kedua orang tua.

Bentuk tuturan yang mengandung tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ dapat pula ditunjukkan pada kutipan (43) data berikut.

(35) Konteks Tuturan :

Percakapan terjadi di sebuah jalan di Medan. John mewawancarai seorang PNS yang pulang lebih cepat sebelum jam kerja berakhir. PNS tersebut mau meminta maaf kepada atasannya.

Bentuk Tuturan :

John : “Ibu mau nggak, Bu, minta maaf ke atasannya karena Ibu telah pulang sebelum jam kerja selesai?” Ibu PNS

: “Mau.”

John : “Coba sekarang menghadap kamera, Bu, minta

maaf ke atasannya.”

Ibu PNS : “Iya, saya minta maaf, telah pulang cepat,

sebelum waktunya.”

(RSJP/VI/182) Tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ terdapat pada tuturan ibu PNS ketika mengatakan “Iya, saya minta maaf, telah pulang cepat, sebelum waktunya”. Tuturan tersebut ditujukan kepada atasannya karena telah pulang cepat sebelum (RSJP/VI/182) Tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ terdapat pada tuturan ibu PNS ketika mengatakan “Iya, saya minta maaf, telah pulang cepat, sebelum waktunya”. Tuturan tersebut ditujukan kepada atasannya karena telah pulang cepat sebelum

Data lain yang menunjukkan tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ adalah data dengan nomer kode (RSJP/II/48), (RSJP/III/62), (RSJP/III/78), (RSJP/III/89), (RSJP/III/93), (RSJP/III/102), (RSJP/III/108), (RSJP/V/142), (RSJP/V/154), (RSJP/VI/166), (RSJP/VI/171) dan (RSJP/VI/175).