Tabel 4.6. Jumlah Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
di Kab. Gunungkidul Tahun 2010
No Kepemilikan Sanitasui dasar
cakupan
1 Keluarga memiliki jamban sehat
93,66 2
Keluarga memiliki tempat sampah sehat 66,76
3 Keluarga memiliki pengelolaan air limbah
sehat 39,47
4 Keluarga dengan sumber air terlindungi
46,39
Sumber : Kesling P2MPL Dinkes Kab. Gunungkidul
2. Pembinaan Kesehatan lingkungan
Situasi kesehatan lingkungan di Gunungkidul berdasar data yang peroleh dari petugas di Puskesmas disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Data Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010
Jenis Sarana target 60 Cakupan
Rumah Sehat 50,98
TUPM , meliputi :RestoWMKIMJB 64,92
Institusi dibina kesehatan lingkungan 60,54
Sumber : Kesling Dinkes Kab. Gunungkidul
Cakupan rumah sehat di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2010 menunjukan angka kurang dari target yang diharapkan. Demikian pula
untuk tahun-tahun sebelumnya, target belum bias terpenuhi. Perumahan penduduk pada umumnya berkelompok. Jenis bangunan rumah penduduk
terutama di perkotaan umumnya berupa bangunan perumahan yang permanentembok, sementara untuk di daerah pedesaan sebagian
penduduk juga telah banyak yang membangun rumah yang permanen dan sebagian semi permanen.
Tempat-tempat umum dan institusi yang dibina kesehatan lingkungan oleh petugas kesehatan belum semuanya bisa dilakukan. Hal ini karena
keterbatasan tenaga dibanding dengan jumlah sarana yang tidak seimbang.
4.5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
36
Bayi, Balita dan ibu hamilnifas merupakan kelompok sasaran yang sangat rentan terhadap penyakit dan masalah kesehatan lainnya,
sehingga program perbaikan gizi diarahkan pada kelompok tersebut. Program perbaikan gizi antara lain meliputi pemberian Vit A, Fe dan
Kapsul Iodium. Pemberian Vitamin A pada Balita untuk setiap tahun diberikan pada
dua tahap Bulan Vitamin A yaitu pada Bulan Februari dan Agustus. Distribusi Vitamin A banyak dilakukan melalui Posyandu. Cakupan
pemberian Fe kepada ibu hamil dan Balita sangat berkaitan dengan banyaknya kasus anemia yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Distribusi
Fe juga banyak dilakukan melalui Posyandu. Bentuk pemberian Fe untuk Balita berupa sirup sedangkan untuk ibu hamilnifas berupa TTD tablet
tambah darah. Data selengkapnya sebagai berikut:
Tabel 4.8 Cakupan Pemberian Vit. A dan Fe3
di Kabupaten Gunungkidul tahun 2008-2010
Intervensi Gizi 2008
2009 2010
Pemberian Vit. A Bayi
Balita 100 Ibu nifas 90
98.90 90.20
98.30 90.60
97,94 99,14
93,97
Cakupan Bumil mdpt Fe Fe 3 90
82.40 78.35
77,06 Pemberian MP-ASI bagi
Balita 6-59 bln bagi gakin 100
100
Sumber : Gizi, Dinkes Gunungkidul
Cakupan pemberian Vitamin A pada Bayi dan Balita dari tahun ke tahun menunjukkan angka kenaikan. Namun, untuk cakupan pemberian
Fe 3 pada ibu hamil justru mengalami penurunan. Mengacu pada cakupan pemberian Fe pada ibu hamil tersebut, maka perlu diwaspadai adanya
peningkatan angka anemia pada ibu hamil apabila kecukupan gizi ibu hamil kurang diperhatikan.
Berkaitan dengan pola pemberian ASI Air Susu Ibu, ibu rumah tangga di Kabupaten Gunungkidul relatif telah cukup baik dimana pada
37
umumnya mereka menyusui bayinya sampai dengan usia 12-24 bulan dan diatas 24 bulan. Pada tahun 2010 diperoleh angka 31,08 ibu yang
memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan, meningkat disbanding tahun 2009 26,41. Karena rata-rata cakupan ASI Eksklusif E6 rendah,
maka perlu sosialisasipromosi supaya program ASI eksklusif tercapai.
4.6 PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN