umumnya mereka menyusui bayinya sampai dengan usia 12-24 bulan dan diatas 24 bulan. Pada tahun 2010 diperoleh angka 31,08 ibu yang
memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan, meningkat disbanding tahun 2009 26,41. Karena rata-rata cakupan ASI Eksklusif E6 rendah,
maka perlu sosialisasipromosi supaya program ASI eksklusif tercapai.
4.6 PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Upaya pengobatan sebagai pelayanan penunjang kesehatan didalamnya terdapat perlayanan kefarmasian yang meliputi permintaan,
pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan distribusi obat, serta pemusnahan obat kadaluwarsa.
Dalam hal kecukupan obat di pelayanan kesehatan dasar Puskesmas menurut jenisnya prioritas utama adalah memenuhi obat
esensial, termasuk didalamnya obat program, dan obat generik. Capaian pemenuhan obat di Puskesmas pada tahun 2010 telah mencapai 90.
Beberapa jenis obat juga telah disediakan dari Pusat berupa Buffer Stok untuk mengantisipasi waiting period yaitu saat antara stok habis
dengan mulai datangnya obat dari hasil pengadaan seringkali terlambat datang. Namun, sejak dua tahun terakhir, dengan dimasukkannya anggaran
obat melalui Dana Alokasi Khusus DAK maka obat buffer stock dari Pusat diberhentikan untuk dikirim ke daerah.
Hal ini perlu langkah efektif untuk mengatasinya, yaitu dengan mengurangi obat-obat yang tidak perlu diresepkan Penggunaan Obat
Rasional, perencanaan obat dengan pola morbidity INA-DRG, ICD X, pengadaan obat yang mempunyai kadaluarsa lebih dari 1 tahun, dan
pemusnahan obat kadaluwarsa .
4.7. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN a. Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan
1. Akses Pelayanan Kesehatan Bagi Gakin Pelayanan kesehatan di Kabupaten Gunungkidul bisa diakses oleh
masyarakat miskin maupun non miskin yang bertempat tinggal di wilayah
38
Kabupaten Gunungkidul maupun di berbagai wilayah sekitar Gunungkiduldaerah perbatasan.
Masyarakat miskin yang bisa mengakses pelayanan kesehatan di instansi pemerintah adalah mereka yang terdaftar dalam Jamkesmas
sebanyak 340.635 jiwa. Bagi masyarakat miskin yang tidak tercakup dalam Jamkesmas, maka melalui APBD Provinsi DIY telah disediakan
dana Jamkesos dan dari APBD Kabupaten Gunungkidul disediakan dana bantuan pengobatan bagi pasien miskin.
Jumlah kunjungan rawat jalan pasien Maskin di sarana kesehatan strata I Puskesmas pada tahun 2010 sebanyak 331.218 kunjungan dari
968.416 kunjungan total 34,20, sedangkan pelayanan rawat jalan rujukan pasien Maskin di sarana kesehatan strata 2 dan 3 Rumah Sakit
sebesar 9.914 pasien 4.178 laki-laki dan 5.736 perempuan dari 52.251 kunjungan total 18,97. Sedangkan pelayanan rawat inap pasien
miskin di Puskesmas sebanyak 3.272 pasien dari 7.407 pasien 44,17 dan di Rumah Sakit sebanyak 4.467 pasien 1.718 laki-laki dan 2.749
perempuan dari 12.797 34,90. Berdasar jenis kelamin, ternyata pasien dengan jenis kelamin perempuan di Rumah Sakit yang
menunjukkan angka lebih besar baik di rawat jalan maupun rawat inap. Hal ini perlu menjadi perhatian dalam pelayanan di Poliklinik maupun
pembuatanpenyediaan jumlah tempat tidur di bangsal perawatan yang dibedakan menurut jenis kelamin.
2. Kunjungan Puskesmas Kunjungan Rawat Jalan
Kunjungan rawat jalan Puskesmas meliputi kunjungan aktif dan pasif. Kunjungan aktif dilakukan Puskesmas melalui kegiatan
Puskesmas Keliling yang biasanya dipadukan dengan kunjungan ke Posyandu Balita, Posyandu Usila, atau di Pos-pos tertentu yang telah
ditentukan misalnya pos pelayanan kesehatan di Pasar, Rumah tahanan, sekolah dan sebagainya. Kunjungan pasien rawat jalan Puskesmas pada
39
tahun 2010 sebanyak 968.416 kunjungan meningkat dibanding tahun 2009 834.863 kunjungan.
Seiring dengan dipacunya target pendapatan serta adanya dukungan dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK di Puskesmas
dan jaringannya, maka pada tahun 2010 Puskesmas mengalami kenaikan kunjungan yang banyak didukung dengan kegiatan Puskesling,
Screening KesehatanUKS, dan kunjungan BP non Pustu. Pasien yang berkunjung ke Puskesmas meliputi pasien umumbayar, ASKES, Gratis,
dan pasien dengan Kartu Jaminan Kesehatan JamkesmasJamkessos. Kunjungan ke Puskesmas berdasar jenis pembayaran berdasar
laporan setoran pendapatan retribusi Puskesmas sebagian besar adalah pasien gratis. Hal ini terkait dengan kebijakan Bupati sejak tahun 2007
untuk menggratiskan retribusi di pendaftaran dan gratis untuk buku KIA. Selain itu, obat untuk pelayanan kesehatan dasar juga sudah disediakan
dari anggaran pemerintahAPBD sehingga kebanyakan pasien yang berkunjung ke Puskesmas tanpa tindakan medis akan mendapat
pelayanan secara gratis. Kunjungan Rawat Inap
Jumlah pasien rawat inap di Puskesmas pada tahun 2010 sebanyak 7.739 pasien. Pasien rawat inap Puskesmas di Kabupaten
Gunungkidul diperoleh data BOR yang sangat kecil. Hal ini bukan berarti semua puskesmas jumlah pasiennya kecil, melainkan ada sebagian
puskesmas dengan rawat inap kurang optimal penggunaanya dan juga ada Puskesmas rawat inap yang jumlah bed kurang dari 10.
Jumlah pasien rawat inap di Rumah Sakit dari tiga Rumah Sakit Di Gunungkidul terdapat 17.597 pasien dengan kunjungan terbesar ke
RSUD Wonosari 12.797 pasien dengan BOR 82,54.
b. Mutu Pelayanan