setiap bulan, tetapi perlu diwaspadai terjadi pelonjakan kasus dan kewaspadaan terhadap terjadinya KLB diare.
Prevalensi penderita diare pada 2010 adalah 1,25 penduduk. Berdasar dari target penemuan 30.692 kasus, cakupan penderita diare
yang ditemukan dan diobati tercatat 29,6.
e. Kusta
Di Kabupaten Gunungkidul hampir setiap tahun ditemukan penderita baru Kusta yang tersebar di beberapa Puskesmas.
Ditemukannya penderita baru sangat dimungkinkan karena adanya kontak dengan penderita lama. Pada tahun 2010 ditemukan penderita
baru sebanyak 12 orang dengan prevalensi 0.1910.000 penduduk yang berarti setiap 10.000 penduduk ditemukan kurang dari 1 penderita baru.
Pencarian penderita dilaksanakan dengan kegiatan kontak survey, school survey dan case survey.
Tabel 4.3. Penderita Baru Kusta di Gunungkidul Tahun 2005 – 2010
Tahun KUSTA Baru
Penduduk Prevalensi 10.000 pddk
2005 16
756.947 0,21
2006 18
720.465 0,25
2007 17
717.544 0.24
2008 14
726.622 0.19
2009 12
725.583 0.19
2010 12
725.583 0,19
Sumber : Dinkes Gunungkidul
f. TBC-Paru
Penanggulangan TBC-Paru merupakan salah satu sasaran yang akan dicapai dalam target Mellenium Development Goals MDGs pada
tahun 2015. Penanggulangan penyakit TBC di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan dengan berbagai program yang melibatkan pemerintah,
masyarakat dan swasta. Jumlah kasus baru TBC yang ditemukan di Kabupaten Gunungkidul
pada tahun 2010 sebanyak 161 kasus dengan insiden per-100.000 penduduk sebesar 22,19 kasus100.000 penduduk. Angka penemuan ini
26
masih dibawah target nasional yang ditargetkan pada tahun 2010 yaitu 244 kasus100.000 penduduk.
Prevalensi penderita TBC-Paru di Kabupaten Gunungkidul sebesar 23,98100.000 penduduk. Angka prevalensi secara nasional berdasar
hasil Survey Prevalensi TB tahun 2004 dengan pemeriksanaan mikroskopis BTA terhadap suspect adalah sebesar 104 kasus100.000
penduduk. Kematian kasus TBC terdapat 1,65100.000 penduduk 12
penderita meninggal pada tahun 2010. Data selengkapnya sebagai berikut:
Tabel 4.4. Jumlah Kasus Baru, Prevalensi dan Kematian kasus TB-Paru
Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010
No Uraian Cakupan Tahun 2010
1 Angka Insiden TB Paru
22,19100.000 pdkk 2
Angka Prevalensi TB Paru 23,98100.000 pdkk
4 Angka Kematian TBC-Paru
1,65100.000 pdkk
Sumber : Dinas Kesehatan Gunungkidul
Untuk mengevaluasi kinerja program TBC-Paru digunakan beberapa indikator program diantaranya :
1 Case Detection Rate CDR atau Angka Penemuan Kasus yaitu semua penderita baru dari semua jenis TB yang diperoleh baik
melalui pemeriksaan dahak BTA +, BTA - rongsen + , TB anak, dan TB ekstra paru EP. Target prevalensi secara Nasional adalah
115100.000 penduduk. 2 Konversi yaitu perubahan hasil pengobatan setelah dua bulan dari
BTA positip menjadi BTA negatip. Angka konversi yang harus dicapai adalah 80
3 Angka kesembuhan adalah hasil pengobatan pada akhir fase pengobatan lanjutan 2 bulan pengobatan intensif 4 bulan adalah
fase lanjutan diperiksa dahaknya bila negatif dinyatakan sembuh. Bila penderita tidak bisa diperiksa dahaknya maka dinyatakan
sebagai pengobatan lengkap. Angka kesembuhan yang baik adalah bila 85 .
27
4 Error rate yaitu dengan menghitung tingkat kesalahan pemeriksaan laboratorium sebagai pemantauan mutu pemeriksaan dahak.
Standart error rate adalah 5 . Hasil cakupan indikator program TBC Paru di Kabupaten
Gunungkidul adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Pencapaian Indikator Program TBC-Paru di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008 – 2010
No. Indikator
Pencapaian 2008
2009 2010
1 Case Detection Rate
CDR Target
70 70
70 Realisasi
33.84 35.7
37,42 2
Conversion Rate Target
80 80
80 Realisasi
80.18 78.74
70 3
Cure rate Target
85 85
85 Realisasi
76.3 67.08
4 Error Rate
Target 5
5 5
Realisasi 4.18
4.67 9,56
5 Sukses Rate
Target 85
85 Realisasi
86.5 88,95
28
Pengobatan terhadap penderita TBC-Paru diberikan secara cuma- cuma melalui obat program TB dari Pusat. Keteraturan minum obat pada
penderita TB sangat mempengaruhi keberhasilan pengobatan penyakit TBC. Hasil kegiatan program TBC tahun 2009 sebagai berikut :
29
Sumber : P2 TB 2008-2010
g. Penyakit HIV-AIDS