BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Banyak ahli yang mencoba untuk mendefenisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah: Bodnar dan Hopwood 2000:3,
“sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi”.
Hall 2001:10, “sistem informasi akuntansi adalah sistem yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing system, general
ledgerfinancial reporting system, management reporting system” Defenisi-defenisi tersebut menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah kumpulan beberapa sub sistem yang sama-sama bekerja untuk melakukan dan memproses data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai informasi.
2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Keen 1980 mengemukakan penelitian tentang sistem informasi akuntansi ditujukan untuk mempelajari desain dan dampak dari teknologi
informasi yang efektif dalam masyarakat dan organisasi, dan memerlukan pengukuran kinerja untuk melihat efektivitas sistem informasi. Kinerja sistem
informasi akuntansi merupakan hal yang sulit untuk diukur keefektifannya
Universitas Sumatera Utara
secara langsung. Beberapa peneliti lebih memilih untuk mengukur kinerja sistem informasi secara tidak langsung, dengan menggunakan variabel
kepuasan pengguna dan penggunaan sistem sebagai tolok ukur untuk mengukur keberhasilan kinerja sistem informasi. Berdasarkan hal tersebut,
kinerja sistem informasi akuntansi akan menunjukkan keberhasilan yang diukur dengan menggunakan variabel kepuasan pengguna dan penggunaan
sistem informasi. Kepuasan pengguna mengungkapkan kesesuaian antara harapan
seseorang dengan hasil yang didapatnya karena ia berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi. Oleh karena itu penting sekali untuk
memperhatikan output seperti apa yang diperlukan oleh pengguna untuk meminimalisasi kesalahan dalam mencapai keberhasilan suatu sistem informasi
akuntansi. Goodhue 1988 dalam Jong-Min 1996 membedakan kepuasan pengguna dalam dua bentuk, yaitu : a kepuasan sistem informasi yang
diperoleh dari correspondence antara manfaat intrinsik dan kebutuhan pemakai, serta b kepuasan sistem informasi yang dihasilkan dari
correspondence persyaratan pekerjaan dan fungsionalitas sistem. Penggunaan sistem informasi merupakan variabel pengganti kinerja
sistem informasi akuntansi yang dipilih karena menyatakan ukuran keberhasilan yang berbeda, dan sudah dipakai oleh beberapa peneliti
sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi:
a. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem. Ives dan
Olson 1984 mendefinisikan keterlibatan pemakai sebagai partisipasi dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau dari
kelompok pengguna target. Dalam Soegiharto 2001, diungkapkan bahwa keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem diprediksi
akan mengembangkanmemperbaiki kualitas sistem dengan: 1 memberikan sebuah penelitian yang lebih akurat dan lengkap terhadap
syarat informasi pengguna McFarlan dan McKenney 1983; Robey 1979, 2 memberikan keahlian tentang organisasi dimana sistem tersebut
didukung, keahlian yang biasanya tidak terdapat dalam kelompok sistem informasi Lucas 1978; Robey 1979, 3 menghindari pengembangan
yang tidak dapat diterima atau tidak penting Robey 1979, 4 meningkatkan pemahaman pemakai akan sistem yang ada Lucas 1978.
b. Kemampuan teknik personil dalam sistem informasi. Kemampuan teknik
personil sistem informasi diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu kemampuan spesialis dan kemampuan generalis. Kemampuan spesialis
meliputi teknik-teknik desain sistem yang berhubungan dengan suatu sistem tertentu, komputer dan model. Sedangkan kemampuan generalis
berhubungan dengan organisasi, manusia dan masyarakat Benbasat et al, 1980 dalam Jong-Min 1996.
Universitas Sumatera Utara
c. Dukungan manajemen puncak. Cerullo 1980 dalam Jong-Min 1996
mengungkapkan dukungan manajemen puncak meliputi penyusunan sasaran atau penilaian tujuan, pengevaluasian usulan proyek
pengembangan sistem informasi, pendefenisian informasi dan pemrosesan yang dibutuhkan, dan pemantauan program dan rencana
pengembangan sistem informasi. Lucas 1981 dalam Soegiharto 2001 mengatakan bahwa dukungan manajemen puncak kepada sistem
informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan efektivitas penerimaan sistem informasi dan
keberhasilan semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi. d.
Formalisasi pengembangan sistem informasi. Komara 2005 menyimpulkan bahwa formalisasi menunjukkan adanya kejelasan
peraturan dan prosedur yang didokumentasikan dan dilaporkan dan merupakan mekanisme organisasi yang berguna untuk memastikan
keseragaman dalam proses bisnis. Lebih lanjut Komara 2005 mengungkapkan tingkat formalisasi akan rendah jika anggota organisasi
mampu melakukan penilaian dan pengawasan terhadap diri sendiri dengan baik, dan jika anggota organisasi dipandang tidak mampu
membuat keputusan untuk diri mereka sendiri dan memerlukan banyak aturan sebagai pedoman bagi perilaku mereka, maka formalisasi akan
menjadi sangat tinggi. e.
Keberadaan dewan pengarah. Jong-Min 1996 mengemukakan keberadaan dewan pengarah memiliki fungsi penting yakni: 1 menyusun
Universitas Sumatera Utara
petunjuk aktivitas, 2 mendistribusikan sumber daya, 3 menyusun struktur departemen, 4 menyusun staf personil sistem informasi, 5
memberikan nasehat dan audit terhadapaktivitas sistem informasi. f.
Ukuran organisasi. Ein-Dor dan Segev 1978 mengungkapkana bahwa ukuran organisasi memiliki tingkat kepentingan khusus, karena variabel
ukuran organisasi tidak dapat dikontrol, tapi memiliki pengaruh yang besar terhadap: 1 syarat-syarat yang diperlukan untuk mengintegrasikan
unit-unit profesional yang berbeda dalam suatu organisasi; 2 tingkat formalisasi sistem organisasi; 3 ketersediaan sumber daya dan tenggang
waktu untuk merencanakan dan mengimplementasikan program berbasis komputer.
g. Pelatihan dan pendidikan pengguna. Brady 1967 dan Dickson, et al
1980 dalam Soegiharto 2001 mengungkapkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan sistem informasi mempengaruhi
penerimaan dan penggunaan teknologi sistem informasi di seluruh organisasi.
h. Lokasi departemen sistem informasi. Gibson dan Nolan 1974 dalam
Soegiharto 2001 mengemukakan bahwa pada awalnya unit EDP Electronic Data Processing diletakkan diletakkan bersama dengan
departemen yang sering menggunakan EDP. Tetapi lokasi peletakan EDP bersatu dengan departemen lain bukanlah hal yang baik.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu