BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur, serta perusahaan pemerintah BUMN maupun perusahaan swasta, memerlukan Sistem
Informasi Akuntansi SIA untuk menjalankan usahanya terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini, dimana teknologi sangat berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu.
Perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi. PT.TASPEN Persero, sebagai salah satu perusahaan milik
negara BUMN yang bergerak dalam bidang asuransi untuk pegawai negeri juga memilki sistem informasi. Beberapa contoh sistem yang dipakai di perusahaan
tersebut seperti: JAD Joint Application Development, yang dipakai untuk mengoperasionalkan klim pegawai negeri dan pensiunan yang telah dipakai sejak
tahun 2007, SAP System Application Programme yang digunakan untuk membantu proses akuntansi perusahaan dan telah dipakai selama lima tahun, dan
DMS Document Management System yang merupakan sistem yang dibangun dalam membantu kinerja karyawan sehari-hari yang dipakai sejak tahun 2007.
Sistem informasi akuntansi dapat dinilai kinerjanya, agar tidak membawa kegagalan dalam perusahaan. Kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat
melalui kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi dan pemakaian dari sistem
Universitas Sumatera Utara
informasi akuntansi itu sendiri. Beberapa peneliti seperti Soegiharto 2001, Jong-Min 1996, dan Komara 2005 telah menggunakan kepuasan pemakai
sistem informasi dan penggunaan dari sistem informasi itu sendiri sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja sistem informasi akuntansi. Ada beberapa faktor yang
berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi, faktor tersebut antara lain keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personil
sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,
keberadaan dewan pengarah, serta lokasi departemen sistem informasi. Hasil penelitian Soegiharto 2001, dengan responden perusahaan di
Australia, menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem menunjukkan pengaruh negatif terhadap kepuasan pemakai dan pengaruh
positif signifikan terhadap penggunaan sistem itu sendiri. Variabel lain seperti kemampuan teknik personil sistem informasi, dukungan manajemen puncak, dan
formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh negatif terhadap kinerja sistem informasi, baik itu dengan variabel kepuasaan pemakai
maupun penggunaan sistem informasi, sedangkan untuk variabel keberadan dewan pengarah, perusahaan yang tidak memiliki dewan pengarah lebih baik
kinerjanya daripada perusahaan yang memiliki dewan pengarah. Hasil penelitian Soegiharto 2001 bertentangan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Jong-Min 1996, dimana hasil dari penelitian Jong-Min menunjukkan bahwa semua faktor yang diuji dalam mempengaruhi
kinerja sistem informasi seperti keterlibatan pemakai dalam pengembangan
Universitas Sumatera Utara
sistem, kemampuan teknik personil sistem, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja sistem informasi itu sendiri dan untuk variabel keberadaan dewan pengarah, hasil penelitian menunjukkan penggunaan sistem lebih tinggi pada
organisasi yang tidak memiliki dewan pengarah. Hasil penelitian oleh Soegiharto dan Jong-Min, sebagian didukung oleh
hasil penelitian Komara, tetapi ada juga beberapa hasil penelitian tersebut yang masih berlawanan. Hasil penelitian Komara 2005 menunjukkan terdapat
pengaruh positif signifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan dukungan manajemen puncak terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi yang dalam hal ini diwakilkan oleh kepuasan pemakai dan penggunaan sistem informasi akuntansi. Faktor lain seperti formalisasi
pengembangan sistem informasi berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kepuasan pemakai, dan berpengaruh negatif terhadap penggunaan sistem
informasi. Lain halnya dengan variabel kemampuan teknik personil sistem informasi yang berpengaruh negatif terhadap variabel kepuasan pemakai dan
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel penggunaan sistem informasi, sedangkan variabel keberadaan dewan pengarah memberikan hasil bahwa ada atau
tidaknya keberadaan dewan pengarah memberikan kepuasan pengguna yang sama.
Penelitian tentang kinerja sistem informasi akuntansi telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Walaupun demikian, hasil penelitian antara peneliti
yang satu dengan peneliti yang lain masih terdapat beberapa perbedaan, meskipun
Universitas Sumatera Utara
ada juga hasil penelitian yang saling mendukung. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kinerja sistem informasi akuntansi di
perusahaan negara BUMN seperti PT.Taspen Persero Cabang Medan. Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari sisi
perusahaan yang dijadikan objek penelitian, dimana objek penelitian sebelumnya adalah perusahaan manufaktur dan sejenisnya dan lebih dari lima puluh
perusahaan. Sedangkan penulis akan meneliti di satu perusahaan dengan mengambil data dari para individu yang ada diperusahaan. Alasan peneliti
mengambil perusahaan ini sebagai sampel adalah apakah kinerja sistem informasi akuntansi yang sebelumnya diteliti untuk perusahaan swasta, juga dapat
digunakan untuk meneliti perusahaan negara yang memiliki sistem yang universal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. Taspen Persero Cabang Medan.
B. Perumusan Masalah