Kesimpulan Saran .1 Kepada Pemerintah

49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja Skim Kredit Tradisional dalam pembiayaan usahatani jagung di daerah penelitian termasuk dalam kategori baik, karena skor kemitraan adalah 1745 92.76 dari skor harapan 1881 2. Petani jagung berminat menggunakan pembiayaan melalui skim ktredit tradisional karena mekanisme pinjaman tanpa agunan, pinjaman yang ditawarkan dalam bentuk sarana produksi dan uang tunai, prosedur informal, dan pengembalian pinjaman setelah hasil panen terjual. 3. Usahatani jagung menggunakan pembiayaan dari avalis layak di kembangkan karena: a. Skim kredit tradisional sesuai dengan kebutuhan petani jagung di daerah penelitian, baik dari kebutuhan jenis pinjaman , jumlah pinjaman , syarat peminjaman, waktu peminjaman, prosedur peminjaman dan pengembalian sesuai dengan sifat informal masyarakat pedesaan b. Nilai RC pada usahatani jagung di daerah penelitan dengan menggunakan kredit dari avalis sebesar 1,88. Dimana RC 1. 4. Masalah yang dihadapi dalam pembiayaan usahatani menggunakan skim kredit tradisional adalah: Bunga yang harus dibayar petani cukup tinggi antara 12-20 setiap musim maka upaya yang perlu dilakukan petani adalah dengan mengurangi jumlah pinjaman pada musim tanam berikutnya. Universitas Sumatera Utara 50 6.2 Saran 6.2.1 Kepada Pemerintah Pemberdayaan petani jagung sudah dilakukan melalui pembentukan kelompok tani dan membantu kelompok dalam bentuk pemberian pupuk murah. Tetapi pemerintah belum bisa menjamin kepastian harga jual jagung. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui mengundang investor untuk membangun pabrik pengolahan jagung dekat dengan sentra produksi jagung yaitu di Kecamatan Tigabinanga. Agar Pemerintah menetapkan HET jagung.

6.2.2. Kepada petani

Agar petani meminjam kredit untuk produksi saja dan mengusahakan usahatani jagung yang lebih intensif agar produktivitasnya lebih tinggi.

6.2.3 Kepada Avalis

Agar avalis menurunkan bunga pinjaman seperti bunga pada Bank Formal agar resiko pembiayaan usahatani jagung semakin kecil.

6.2.4. Kepada Peneliti Selanjutnya

Agar peneliti selanjutnya meneliti komoditi dengan permasalahan berbeda seperti tataniaga jagung dan pengolahan hasil jagung. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Adisarmanto T. dan Widyastuti Y.E, 2000. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering, Sawah, Pasang Surut, Penebar Swadaya, Jakarta. Balai Penyuluhan Pertanian BPP Simolap Kecamatan Tigabinanga. 2010. Tigabinanga. Kabupaten Karo. Hafsah, M. J, 2000. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. PusatakaSinar Harapan. Jakarta. Issac and Michael, 1981. Model CIPP. www. Google.com. Kantor Badan Pusat Statistik, 2009. Produktivitas Jagung Kabupaten Karo, Kantor BPS Sumatera Utara, Medan. Mahsum, M.,2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE. Yogyakarta. Mosher A.T.,1994. Menggerakkan dan Mengembangkan Pertanian, CV. Yasaguna, Jakarta. Mubyarto, 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta. Rukmana, 1997. Usaha Tani Jagung. Kaansius, Jakarta. Soekartawi, 1989. Prinsip Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi. Rajawali, Jakarta. ____________, 1994. Pembangunan Pertanian. Grafindo Persada. Jakarta ____________, 1995. Analisis Usaha Tani. UI-Press. Jakarta. Suryana, A., 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan Pangan. BPFE, Yogyakarta. Wijaya F.,1996. Perkreditan dan Bank, dan Lembaga-lembaga Keuangan Kita. BPFE,Yogyakarta. W.David Downey dan Steven P.Erickson, 1992. Manajemen Agribisnis. Erlangga, Jakarta Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karateristik Petani Sampel Usahatani Jagung No Luas Lahan Umur Pendidikan Lama Bermitra Jumlah Tanggungan Tanaman Lain Yang Sampel Ha Tahun Terakhir Tahun Jiwa Utama Sampingan Milik Sendiri Sewa Diusahakan 1 0.50 42 SMP 5 3 Bertani - √ - Padi 2 0.55 55 SD 10 2 Bertani - √ - Kakao 3 0.60 57 SD 9 - Bertani - √ - Kakao 4 0.65 30 SMA 4 1 Bertani - √ - Padi 5 0.75 40 SMA 8 2 Bertani - √ - Padi 6 0.80 49 SMP 5 2 Bertani - √ - Jeruk 7 0.85 62 SD 6 3 Bertani - √ - Cabai 8 1.00 48 SMP 7 3 Bertani - √ - Cabai 9 1.00 38 SMA 5 3 Bertani Pedagang √ - Kemiri 10 1.00 53 SMP 7 1 Bertani Pedagang √ - - 11 1.20 36 SMP 6 2 Bertani - √ - Cabai 12 1.25 51 SD 7 1 Bertani Pedagang - √ - 13 1.40 47 SMA 4 3 Bertani - √ - Kakao 14 1.40 42 SMA 3 1 Bertani - √ - 15 1.70 39 SMA 9 2 Bertani - √ - Jeruk 16 1.70 44 S1 5 - PNS Bertani √ - - 17 1.75 60 SD 12 2 Bertani - √ - - 18 2.00 30 SMA 4 2 Bertani - √ - Cabai 19 2.00 43 SMA 8 4 Bertani - - √ Kemiri 20 2.00 49 SMP 2 3 Bertani - √ - Kemiri 21 2.20 59 SMP 4 3 Bertani - √ - Jeruk 22 2.25 31 SMA 7 2 Bertani - √ √ - 23 2.50 35 SMA 6 3 Bertani - √ - Kakao 24 2.50 40 SMA 8 4 Bertani - √ - Cabai 25 2.75 50 SD 10 4 Bertani Warung kopi √ - - 26 2.75 38 SMA 4 3 Bertani - √ - Padi 27 3.00 43 SMP 6 2 Bertani - √ √ Padi 28 3.20 56 SMA 6 2 Bertani - √ - Cabai 29 3.50 36 SMA 5 3 Bertani - √ - Cabai 30 4.40 50 SMP 8 2 Bertani - √ √ - Jumlah 53.15 1353 190 68 Rataan

1.77 45.10