Metode Penetuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Defenisi dan Batasan Operasional

20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo yang ditentukan secara sengaja. Penentuan pemilihan lokasi ini mengingat Kecamatan Tigabinanga merupakan penghasil jagung terbesar di Kabuaten Karo, dan terdapat skim kredit tradisional dalam pembiayaan usahatani jagung.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah skim kredit tradisional yang berada di Kecamatan Tigabinanga, sampel adalah tiga avalis yang dipilih secara sengaja dari desa yang memiliki jumlah petani paling banyak di Kecamatan Tigabinanaga, yaitu Desa Tigabinanga, Desa Perbesi dan Desa Kuala. Populasi petani adalah petani jagung yang menggunakan jasa skim kredit tradisional, dan jumlah sampel ditetapkan 10 orang petani dari masing-masing avalis dengan asumsi setiap petani yang meminjam dari avalis punya peluang yang sama untuk dipilih. Tabel 2. Metode Penentuan Sampel Populasi Avalis Sampel Avalis Populasi Petani Sampel Petani Tigabinanga Petani yang menggunakan jasa skim kredit tradisional 10 Perbesi Petani yang menggunakan jasa skim kredit tradisional 10 Avalis di Kecamatan Tigabinanga Kuala Petani yang menggunakan jasa skim kredit tradisional 10 Jumlah 3 orang 30 orang Universitas Sumatera Utara 21

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan wawancara langsung kepada petani dengan alat bantu kuisioner, sedangkan data skunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini.

3.4 Metode Analisa Data

Identifikasi masalah 1 Hipotesis 1, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan model CIPP Context, Input, Process, product dengan memberikan pertanyaan kepada petani dan avalis dengan cara menjelaskan kinerja skim kredit tradisional dalam pembiayaan usahatani jagung di daerah penelitian. Hasil penjumlahan skor dari masing-masing kinerja kemitraan Skim Kredit Tradisional dengan petani jagung, dapat dilihat pada Tabel 4 berikut : Tabel 3. Parameter dan Skor Kinerja Skim Kredit Tradisional dengan Petani Jagung No Model CIPP Jumlah Parameter Nilai Skor Jumlah Penilaian

1. Context

3 1-3 3-9 2. Input 4 1-3 4-12

3. Process

7 1-3 7-21 4. Produk 5 1-3 5-15 Total 19 19-57 Hasil penilaian menghasilkan skor, dan dari skor yang dihasilkan akan ditentukan bagaimana kinerja kemitraan skim kredit tradisional dengan petani jagung. Penentuan kriteria kinerja tersebut adalah sebagai berikut : 19-25 : Kinerja tidak baik 26-41 : Kinerja kurang baik 42-57 : Kinerja baik Universitas Sumatera Utara 22 Tabel 4. Penilaian Kinerja Skim Kredit Tradisional Dalam Pembiayaan Usahatani Jagung No Model CIPP Indikator Kinerja Penilaian skor 1. 2. 3. 4. Context Input Procces Product 1. Ada perencanaan meperoleh keuntungan dari kerjasama 2. Ada perencanaan adanya penyedia modal dalam bentuk input produksi pada usahatani jagung 3. Ada Perencanaan adanya penyedia pinjaman dalam bentuk uang tunai 1. Terjalin rasa saling percaya antara avalis dengan petani 2. Ada komunikasi yang terbuka antara avalis dengan petani 3. Ada jaminan kualitas, kuantitas dan kontiunitas input produksi yang diberikan avalis sesuai dengan kebutuhan petani jagung 4. Avalis dapat menjamin ketersediaan pinjaman petani dalam bentuk uang tunai 1. Petani menyerahkan agunan kepada avalis 2. Avalis dapat memenuhi permintaan jumlah dan jenis input produksi usaha tani jagung yang diminta petani 3. Avalis dapat memenuhi permintaan pinjaman petani dalam bentuk uang tunai 4. Lama realisasi Pinjaman kebutuhan usahatani dan uang tunai oleh avalis 5. Frekuensi petani mengambil meminjam kepada avalis dalam satu periode tanam 6. Jumlah bunga yang dibebankan kepada petani 7. Petani menggunakan pinjaman input produksi hanya untuk keperluan usahatani jagung 1. Kerjasama Menguntungkan 2. Avalis Dapat Memenuhi Kebutuhan Usaha Tani Jagung 3. Avalis Dapat Memenuhi Permintaan Pinjaman Dalam Bentuk Uang Tunai 4. Ketepatan Waktu Ketersediaan Pinjaman oleh avalis 5. Petani melunasi pinjamannya tepat waktu a. Direncanakan b. Kadang-kadang c. Tidak direncanakan a. Direncanakan b. Kadang-kadang c. Tidak direncanakan a. Direncanakan b. Kadang-kadang c. Tidak direncanakan a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Cepat b. Sedang c. Lambat a. 2 b. 2 c. 1 a. Kecil b. Sedang c. Besar a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak a. Cepat b. Sedang c. Lambat a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 Universitas Sumatera Utara 23 Identifikasi masalah 2 Hipotesis 2 dijelaskan dengan cara analisis kriteria investasi RC ratio dengan: Total Penerimaan RC ratio = Total Biaya Produksi Dimana : RC ≥ 1, Layak RC 1, Tidak layak Identifikasi masalah 3 dijelaskan dengan cara deskriptif menggunakan kuesioner kepada petani sampel. Identifikasi masalah 4, dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembiayaan usahatani jagung dan upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah di daerah penelitian.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan atas pengertian, maka diberikan beberapa defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Defenisi

1 Skim Kredit Tradisional adalah mekanisme perkreditan tradisional, seperti bentuk lembaga, prosedur operasional yang masih menggunakan unsur tradisi dan digunakan petani jagung dalam pembiayaan usahatani jagung. 2 Avalis adalah mitra bagi hasil dan pendukung dalam pembiayaan usahatani jagung yang menjalankan skim kredit tradisional. Universitas Sumatera Utara 24 3 Kemitraaan adalah kerja sama yang dilakukan petani jagung dan avalis, kemitraan dalam hal ini dilihat dari kinerja kemitraan. 4 Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu programkebijakan kemauan dan kemampuan avalis dan petani dalam bekerjasama yang dapat dilihat melalaui Model CIPP Context, Input process, Product yang telah ditentukan yaitu : tujuan kerja sama, hal yang diperlukan untuk bekerjasama, bagaimana cara mencapai tujuan dan tingkat pencapaian tujuan kerja sama. 5 Usahatani jagung adalah Suatu usaha yang dilakukan di atas sebidang lahan usaha dengan menanam tanaman jagung 6 Kelayakan usahatani adalah ukuran suatu usaha dapat menghasilkan keuntungan proporsional dengan membandingkan jumlah penerimaan dengan seluruh jumlah biaya produksi dalam pengolahan usahatani.

3.5.2 Batasan Operasional

1 Lokasi penelitian adalah Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo 2 Penelitian dilakukan tahun 2010 Universitas Sumatera Utara 25

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

DAN KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN 4.1. Diskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Tigabinanga Kecamatan Tigabinanga terletak di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Terdiri dari satu kelurahan dan 18 desa dengan jumlah penduduk 19138 jiwa atau 6.712 KK dengan luas wilayah 16.038 Ha berjarak 36 KM dari Ibukota Kabupaten Karo. Batas-batas Wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kuta Buluh Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Munte Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Juhar Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi Topografi Kecamatan Tigabinanga mulai dari datar, landai sampai berbukit, dengan ketinggian 600-800 m dari permukaan laut, tekstur tanah lempung berpasir dan liat lempung. Temperatur 23-32 C, curah hujan 750-2000 mmtahun, bulan basah September- April dan bulan kering Februari-Agustus. Tabel 5. Luas Wilayah Ha Menurut Jenis Penggunaan Tanah di Kecamatan Tigabinanga Tahun 2009 No. Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1. Sawah 580 3,61

2. Tanah kering

8796 54,80

3. Bangunan Pekarangan

99 0,61

4. Lainnya 6563

40,92 Jumlah 16.036 100 Sumber: Kantor Camat Tigabinanga Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara