21
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan wawancara langsung
kepada petani dengan alat bantu kuisioner, sedangkan data skunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini.
3.4 Metode Analisa Data
Identifikasi masalah 1 Hipotesis 1, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan model CIPP Context, Input, Process, product dengan memberikan
pertanyaan kepada petani dan avalis dengan cara menjelaskan kinerja skim kredit tradisional dalam pembiayaan usahatani jagung di daerah penelitian. Hasil
penjumlahan skor dari masing-masing kinerja kemitraan Skim Kredit Tradisional dengan petani jagung, dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :
Tabel 3. Parameter dan Skor Kinerja Skim Kredit Tradisional dengan Petani Jagung
No Model
CIPP Jumlah
Parameter Nilai Skor
Jumlah Penilaian
1. Context
3 1-3
3-9 2.
Input 4 1-3 4-12
3. Process
7 1-3 7-21 4.
Produk 5 1-3 5-15
Total 19 19-57
Hasil penilaian menghasilkan skor, dan dari skor yang dihasilkan akan ditentukan bagaimana kinerja kemitraan skim kredit tradisional dengan petani
jagung. Penentuan kriteria kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
19-25 : Kinerja tidak baik
26-41 : Kinerja kurang baik
42-57 : Kinerja baik
Universitas Sumatera Utara
22
Tabel 4. Penilaian Kinerja Skim Kredit Tradisional Dalam Pembiayaan Usahatani Jagung
No
Model CIPP
Indikator Kinerja Penilaian
skor
1.
2.
3.
4. Context
Input Procces
Product 1.
Ada perencanaan meperoleh keuntungan dari kerjasama
2. Ada perencanaan adanya penyedia modal
dalam bentuk input produksi pada usahatani jagung
3. Ada Perencanaan adanya penyedia
pinjaman dalam bentuk uang tunai 1.
Terjalin rasa saling percaya antara avalis dengan petani
2. Ada komunikasi yang terbuka antara avalis
dengan petani 3.
Ada jaminan kualitas, kuantitas dan kontiunitas input produksi yang diberikan
avalis sesuai dengan kebutuhan petani jagung
4. Avalis dapat menjamin ketersediaan
pinjaman petani dalam bentuk uang tunai 1. Petani menyerahkan agunan kepada avalis
2. Avalis dapat memenuhi permintaan jumlah dan jenis input produksi usaha tani jagung
yang diminta petani 3. Avalis dapat memenuhi permintaan pinjaman
petani dalam bentuk uang tunai 4. Lama realisasi Pinjaman kebutuhan usahatani
dan uang tunai oleh avalis 5. Frekuensi petani mengambil
meminjam kepada avalis dalam satu periode tanam
6. Jumlah bunga yang dibebankan kepada petani 7. Petani menggunakan pinjaman input
produksi hanya untuk keperluan usahatani jagung
1. Kerjasama Menguntungkan
2. Avalis Dapat Memenuhi Kebutuhan Usaha
Tani Jagung 3.
Avalis Dapat Memenuhi Permintaan Pinjaman Dalam Bentuk Uang Tunai
4. Ketepatan Waktu Ketersediaan Pinjaman
oleh avalis 5.
Petani melunasi pinjamannya tepat waktu a. Direncanakan
b. Kadang-kadang c. Tidak direncanakan
a. Direncanakan b. Kadang-kadang
c. Tidak direncanakan a. Direncanakan
b. Kadang-kadang c. Tidak direncanakan
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak a. Tidak
b. Kadang-kadang c. Ya
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
a. Cepat
b. Sedang
c. Lambat
a. 2
b. 2
c. 1
a. Kecil
b. Sedang
c. Besar
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
a. Cepat
b. Sedang
c. Lambat
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1 3
2 1
Universitas Sumatera Utara
23 Identifikasi masalah 2 Hipotesis 2 dijelaskan dengan cara analisis kriteria
investasi RC ratio dengan: Total Penerimaan
RC ratio = Total Biaya Produksi
Dimana : RC
≥ 1, Layak RC 1, Tidak layak
Identifikasi masalah 3 dijelaskan dengan cara deskriptif menggunakan kuesioner kepada petani sampel.
Identifikasi masalah 4, dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembiayaan usahatani jagung dan upaya
yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah di daerah penelitian.
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional