10 . Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya. Dikatakan efisien bila pemanfaatan
sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran atau output yang melebihi masukan atau input Soekartawi, 1989.
2.2 Landasan Teori
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan
prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan Hafsah, 2000. Penerapan dasar-dasar etika bisnis dalam bermitra yang diwujudkan dalam
tindakan nyata identik dengan membangun suatu fondasi sebuah rumah atau bangunan . jhon L. Marioty dalam bukunya The power of partnership 1993
mengemukakan enam dasar etika berbisnis, dimana empat yang pertama hubungan interaksi manusia dan selebihnya adalah perspektif bisnis.
Keenam dasar etika bisnis tersebut adalah : 1 Karakter, Integritas dan Kejujuran
2 Kepercayaan 3 Komunikasi yang terbuka
4 Adil 5 Keinginan pribadi pihak yang bermitra
6 Keseimbangan antara insentif dan risiko
Universitas Sumatera Utara
11 Manfaat sari kemitraan adalah :
1 Produktifitas 2 Efisiensi
3 Jaminan Kualitas, Kuantitas dan Kontiunitas 4 Risiko
5 Sosial 6 Ketahanan Ekonomi Nasional Hafsah, 2000.
Kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere” atau “credo” yang berarti kepercayaan trust atau faith. Oleh karena itu dasar dari kegiatan
pemberian kredit dari yang memberikan kredit kepada yang menerima kredit adalah kepercayaan. Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam
sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak peminjam wajib melunasi hutangnya atau rekeningnya tersebut pada waktu yang
telah ditentukan. Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun
seluruhnya. Adapun pengertian kredit menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 : “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau Pembagian Hasil keuntungan.”
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu programkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi
yang tertuang dalam strategic planing suatu organisasi Mahsum, 2006.
Universitas Sumatera Utara
12 Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif danatau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan
dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap perncanaan, tahap pelaksanaan maupun tahap
setelah kegiatan selesai dan berfungsi Mahsun,2006. Terdapat banyak model evaluasi program yang digunakan para ahli. Salah
satunya adalah model CIPP context – input – procces -product. Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam, model CIPP oleh Stufflebeam 1971 dari ward
Mitchel Cates, 1990. Model CIPP 1971 melihat kepada empat dimensi yaitu dimensi Konteks, dimensi Input, dimensi Proses, dimensi Produk. Keunikan
model ini adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada perangkat pengambil keputusandecission yang menyangkut perencanaan dan operasional sebuah
program. Keunggulan program CIPP memberikan suatu format evaluasi yang komperhensif pada setiap tahapan evaluasi yaitu konteks, masukan, proses, dan
produk Isaac and Michael,1981. Evaluasi konteks mencakup analisis masalah yang berkaitan dengan
lingkungan program atau kondisi objektif yang akan dilaksanakan. Berisi tentang analisis kekuatan dan kelemahan objek tertentu. Stufflebeam menyatakan evaluasi
konteks sebagai fokus institusi yang mengidentifikasi peluang dan menilai kebutuhan. Suatu kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan discrepancy
view kondisi nyata reality dengan kondisi yangdiharapkanideality. Dengqan kata lain evaluasi konteks berhubungan dengan analisis masalah kekuatan dan
kelemahan dari objek tertentu yang akan atau sedang berjalan. Evaluasi konteks
Universitas Sumatera Utara
13 memberikan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan suatu
program yang akan on going. Selain itu konteks juga bermaksud bagaimana rasionalnya suatu program. Analisis ini akan membantu dalam merencanakan
keputusan, menetapakan kebutuhandan merumuskan suatu program secara lebih terarah dan demokratis. Evaluasi konteks juga mendiaknosis suatu kebutuhan
yang selayaknya tersedia sehingga tidak menimbulakan kerugian jangka panjang Isaac and Michael, 1981.
Evaluasi input meliputi analis personal yang berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-alternatif strategi
yang harus diprtimbangkan untuk mencapai suatu program. Mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain prosedur untuk
strategi implementasi, pembiayaan dan penjadualan. Evaluasi masukan bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program dalam
menspesifikasikan rancangan prosedural. Informasi dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk menentukan sumber dan strategi dalam keterbatasan yang
ada. Pertanyaan yang mendasar adalah bagaimana rencana penggunaaan sumber- sumber yang ada sebagai upaya memperoleh program yang efektif dan efisien
Isaac and Michael, 1981. Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dirancang dan dirancang
diaplikasikan dalam praktik implementasi kegiatan. Termasuk mengidentifikasi permasalahan prosedur baik tatalaksana kejadian dan aktifitas. Setiap aktifitas
dimonitor perubahan-perubahan yang terjadi secara jujur dan cermat. Pencatatan aktifitas harian demikian penting karena berguna bagi pengambil keputusan untuk
Universitas Sumatera Utara
14 menentukan tindak lanjut penyempurnaan. Disamping itu catatan akan berguna
untuk menentukan kekuatan dan kelemahan atau program ketika diakaitkan dengan keluaran yang ditemukan. Tujuan utama evaluasi proses adalah:
a. Mengetahui kelemahan selama pelaksanan temasuk hal-hal yang baik untuk dipertahankan
b. Memperoleh informasi mengenai keputusan yang ditetapkan, dan c. Memelihara catatan-catatan lapangan mengenai hal-hal penting saat
implementasi dilaksanakan. Evaluasi produk merupakan kumpulan deskripsi dalam hubungannya
dengan konteks, input, dan proses, kemudian diinterprestasikan harga dan jasa yang diberikan. Evaluasi produk merupakan catatan pencapaian hasil dan
keputusan-keputusan untuk perbaikan dan aktualisasi. Aktifitas evaluasi produk adalah mengukur dan menfsirkan hasil yang akan dicapai. Pengukuran
dikembangkan dan diadministrasikan secara cermat dan teliti. Keakuratan analisis akan menjadi bahan penarikan kesimpulan dan penganjuran saran sesuai standar
kelayakan. Secara garis besar, kegiatan evaluasi produk meliputi kegiatan penetapan operasional program, pengukuran kriteria-kriteria pengukuran yang
telah dicapai, membandingkannya antara kenyataan lapangan dengan rumusan tujuan, dan menyusun penafsiran secara rasional Isaac and Michael, 1981.
Analisis produk ini diperlukan pembanding antara tujuan, yang ditetapkan dalam rancangan dengan hasil program yang dicapai. Hasil yang dinilai berupa
skor tes, presentase, data obsevasi, diagram data, sosiometri dll, yang dapat
Universitas Sumatera Utara
15 ditelusuri kaitannya dengan tujuan-tujuan yang lebih rinci. Selanjutnya dilakukan
analisis kualitatif tentang mengapa hasilnya seperti itu Isaac and Michael, 1981. Keputusan-keputusan yang diambil dari penilaian implementasi pada
setiap setiap evaluasi program diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu rendah, modera, dan tinggi. Model CIPP merupakan model yang berorientasi kepada
pemegang keputusan. Model membagi evaluasi dalam empat keputusan, yaitu: 1. Evaluasi konteks melayani keputusan perencanaan, yaitu membantu
merencanakan pilihan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai dan merumuskan tujuan program.
2. Evaluasi masukan untuk keputusan strukturisasi yaitu menolong mengatur keputusan menentukan sumber-sumber yang tersedia,
alternatif-alternatif yang diambil, rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan, serta prosedur kerja untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
3. Evaluasi proses melayani keputusan implementasi, yaitu membantu keputusan samapai sejauh mana program telah dilaksanakan.
4. Evaluasi produk untuk melayani daur ulang keputusan Isaac and Michael, 1981.
Evaluasi merupakan kegiatan yang saling terkait dan merupakan aspek penting dalam menejemen penggelolaan produksi terutama untuk mengontrol
sasaran dari program yang direncanakan. Monitoring yang merupakan kegiatan internal dan bagian internal dari fungsi manajemen adalah suatu proses
pengamatankunjungan yang bersifat priodikal dan terus menerus pada berbagai
Universitas Sumatera Utara
16 tingkat manajemen. Karena itu, kinerja program diharapkan lebih efisien dan
efektif. Melalui monitoring dapat segera diambil langkah-langkah penanggulangan masalah yang terjadi. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai
relevansi, efisiensi, efektifitas dan dampak dari kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Dengan demikian, kegiatan ini merupakan proses untuk
memperbaiki dan menyempurnakan aktivitas yang sedang berjalan. Evaluasi juga dimaksud untuk membantu manajemen dalam merumuskan program dan
pengambilan keputusan Suryana A., 2007. Pada analisis usaha tani, maka data tentang penerimaan, biaya dan
pendapatan usaha tani perlu diketahui. Cara analisis terhadap tiga variable ini sering disebut dengan analisis anggaran uang tunai cash flow analysis.
Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi dengan harga jual : TRi = Yi . Py
Yaitu : TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani
Py = Harga Y
Biaya usaha tani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu usaha tani
TC = FC + VC Yaitu : TC
= total biaya FC =
biaya tetap
VC = biaya tidak tetap
Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pd = TR – TC
Universitas Sumatera Utara
17 Yaitu : Pd
= pendapatan usaha tani TR
= total penerimaan TC
= total biaya RC adalah singkatan dari return cost ratio, atau dikenal sebagai perbandingan
penerimaan dengan biaya Soekartawi 1995. Besar kecilnya modal dalam usaha pertanian tergantung dari :
1. Skala usaha, besar kecilnya skala usaha sangat menentukan besar-kecilnya modal yang dipakai makin besar skala usaha makin besar pula modal yang
dipakai. 2. Macam komoditas, komoditas tertentu dalam proses produksi pertanian juga
menentukan besar-kecilnya modal yang dipakai. 3. Tersedianya kredit sangat menentukan keberhasilan suatu usahatani
Soekartawi,1994.
Universitas Sumatera Utara
18
2.3 Kerangka pemikiran