Sekilas Mengenai Petani Jagung dan Skim Kredit Tradisional

32

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Sekilas Mengenai Petani Jagung dan Skim Kredit Tradisional

Kecamatan Tigabinanga terdiri dari 19 desa seluruhnya mengusahakan tanaman jagung sehingga kecamatan ini termasuk sentra produksi jagung di Kabupaten Karo. Pada umumnya petani tidak memiliki mesin pipil, petani jagung memanfaatkan jasa mesin pipil milik avalis, karena hasil produksi jagung yang dijual petani adalah jagung pipil. Pemilik mesin pipil punya areal yang luas untuk menampung produksi jagung tongkol. Di daerah penelitian jagung diusahakan dua kali setahun dimana kisaran produksi per Ha berkisar 7-9 ton jagung pipil setiap musim tanam. Jagung tongkolan yang sudah dipanen dibawa ke tempat pemipilan. Setelah ada kesepakatan harga dengan pedagang, tongkolan jagung dipipil oleh karyawan avalis. Jagung dipipil dengan ongkos Rp 80kg. Setelah pemipilan selesai jagung disimpan ke dalam gudang avalis sebelum diangkut oleh pedagang. Dari keadaan dari keadaan inilah awal kemitraan antara petani dengan avalis dalam Skim Kredit Tradisional. Pada awalnya pemilik mesin pipil ini hanya menyewakan mesin pipil jagung dengan ongkos Rp 80kg, untuk mempertahankan jumlah pelanggan pengguna jasa mesin pipil dan jumlah pipilan avalis sekaligus menyediakan kebutuhan usahatani jagung sebagai kredit usahatani. Kredit usahatani jagung diberikan dengan pembayaran setelah hasil panen terjual. Petani dikenakan bunga 3-5 per bulan atau 12-20 permusim tanam. Universitas Sumatera Utara 33 Pemberian kredit ini adalah kesepakatan petani dengan pemilik mesin pipil avalis tanpa ada persyaratan yang mengikat agunan hanya dengan ikatan sosial dan saling percaya. Kemudahan pemberian kredit hanya dengan hubungan integrasi sosial yang kuat menyebabkan Skim Kredit Tradisional ini sebagai lembaga informal yang diminati oleh petani jagung di Kecamatan Tigabinanga. Pada umumnya avalis bertempat tinggal di areal pemipilan jagung sehingga mudah ditemui oleh petani jagung. Karena alasan kekurangan modal petani datang menemui avalis dan meminta kredit untuk kekurangan kebutuhan usahataninya, bahkan ada petani meminjam dalam bentuk uang tunai seperti untuk keperluan sekolah anak, biaya perobatan dan kebutuhan mendadak lainnya juga dipenuhi yang jumlahnya disesuaikan dengan hasil panen petani dan dikenakan bunga 3 - 5 per bulan sampai pada pelunasan. Avalis mencatat jumlah dan tanggal transaksi peminjaman. Di lokasi ini juga avalis mendirikan bangunan gudang penyimpanan sarana produksi, penyimpanan alat dan mesin pipil, penyimpanan sementara hasil panen sebelum diangkut oleh pedagang, dan tempat tinggal karyawan. Avalis menggunakan 2 mesin pipil dengan kapasitas 16,5 HP yang dioperasikan oleh 7-10 orang per mesin, dengan upah Rp30kg.

5.2 Kinerja Skim Kredit Tradisional Dengan Petani Jagung