33 Pemberian kredit ini adalah kesepakatan petani dengan pemilik mesin pipil
avalis tanpa ada persyaratan yang mengikat agunan hanya dengan ikatan sosial dan saling percaya. Kemudahan pemberian kredit hanya dengan hubungan
integrasi sosial yang kuat menyebabkan Skim Kredit Tradisional ini sebagai lembaga informal yang diminati oleh petani jagung di Kecamatan Tigabinanga.
Pada umumnya avalis bertempat tinggal di areal pemipilan jagung sehingga mudah ditemui oleh petani jagung. Karena alasan kekurangan modal
petani datang menemui avalis dan meminta kredit untuk kekurangan kebutuhan usahataninya, bahkan ada petani meminjam dalam bentuk uang tunai seperti untuk
keperluan sekolah anak, biaya perobatan dan kebutuhan mendadak lainnya juga dipenuhi yang jumlahnya disesuaikan dengan hasil panen petani dan dikenakan
bunga 3 - 5 per bulan sampai pada pelunasan. Avalis mencatat jumlah dan tanggal transaksi peminjaman. Di lokasi ini juga avalis mendirikan bangunan
gudang penyimpanan sarana produksi, penyimpanan alat dan mesin pipil, penyimpanan sementara hasil panen sebelum diangkut oleh pedagang, dan tempat
tinggal karyawan. Avalis menggunakan 2 mesin pipil dengan kapasitas 16,5 HP yang dioperasikan oleh 7-10 orang per mesin, dengan upah Rp30kg.
5.2 Kinerja Skim Kredit Tradisional Dengan Petani Jagung
Menurut pendapat Prawiro Suntaro 1999 kinerja adalah prosedur dan hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Mengukur kinerja berarti mengukur sejauhmana tingkat keberhasilan suatu
kegiatan yang dilakukan. Terdapat banyak model evaluasi program yang
Universitas Sumatera Utara
34 digunakan para ahli, salah satunya adalah model CIPP Context – Input – Process
– Product. Model CIPP melihat kepada keempat dimensi yaitu dimensi perencanaan tujuan , dimensi dasar hubungan, dimensi proses pencapaian tujuan
dan dimensi pencapaian tujuan. Keunggulan model ini adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada perangkat pengambil keputusan yang menyangkut
perencanaan dan operasional program, memberikan suatu format evaluasi yang koperhensif.
Menurut hafsah 2000, sebelum dua pihak memulai untuk bekerja sama dalam kemitraan, maka pasti ada suatu nilai tambah yang ingin diraih oleh masing-
masing pihak. Nilai tambah itu tidak selalu dalam bentuk nilai ekonomi seperti peningkatan modal dan keuntungan, perluasan pangsa pasar, tetapi juga non-
ekonomi seperti peningkatan kemampuan manajemen, penguasaan teknologi dan kepuasan tertentu. Batasan dari pencapaian keinginan tersebut harus didasari
sampai sejauh mana kemampuan untuk memanfaatkan keinginan tersebut untuk memperkuat keungulan-keunggulan yang dimiliki, sehingga dengan bermitra
terjadi sinergi antara pelaku yang bermitra, sehingga nilai tambah yang diterima akan lebih besar.
Begitu juga dengan pembiayaan usahatani jagung pada skim kredit tradisional, avalis menyediakan input produksi kepada petani yang kekurangan
modal, atau pinjaman dalam bentuk uang tunai, sehingga terjamin keberlangsungan produksi pada usahatani jagung, petani tidak perlu menyerahkan
jaminan akan tetapi hanya dengan saling mengenal dan saling percaya dalam hubungan sosial masyarakat Karo dalam ilmu sosiologi disebut integrasi sosial
Universitas Sumatera Utara
35 yang kuat, dan rasa percaya avalis karena telah mengetahui hasil produksi jagung
dari musim tanam sebelumnya. Disamping karena kepercayaan hubungan kekeluargaan ada juga
kepercayaan pada kelancaran sistem tataniaga jagung di Kecamatan Tigabinanga. Kemudahan lain yang dirasakan petani adalah jenis, jumlah dan waktu
peminjaman disesuikan dengan kebutuhan usahatani jagung. Fleksibelitas sangat diutamakan dalam skim kredit tradisional, tanpa prosedur yang panjang dan
pinjaman akan dikembalikan setelah hasil produksi terjual, pembeli menyerahkan hasil penjualan jagung kepada avalis kemudian memotong pinjaman serta bunga
dan menyerahkan kepada petani. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja Skim kredit Tradisional
dalam pembiayaan usahatani jagung di daerah penelitian adalah gambaran empat dimensi Evaluasi sebuah kerja sama, antara lain:
1. Kebutuhan avalis dan petani jagung 2. Dasar Kepercayaan antara avalis terhadap petani dan kepercayaan petani
terhadap avalis dalam kerja sama 3. Cara avalis dan petani jagung mencapai tujuan dalam pembiayaan usahatani
jagung 4. Evaluasi hasil kerja sama yang diukur dari pencapaian kebutuhan-kebutuhan.
Dari empat dimensi ini akan diuraikan secara rinci atas beberapa indikator. Berdasarkan hasil penelitian gambaran Penilaian atas kinerja Skim kredit
tradisional dalam pembiayaan usaha tani jagung di daerah penelitian dapat dilihat melalui Tabel 11 berikut:
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 11. Penilaian Kinerja Skim Kredit Tradisional Dalam Pembiayaan Usahatani Jagung
No Uraian
Penilaian Indikator Kinerja
Jawaban Responden Jumlah
Skor
a orang
b orang
c orang
Harapan Diperoleh
1.
2.
3.
4. Context
Input Procces
Product 1.
Ada perencanaan meperoleh keuntungan dari kerjasama
2. Ada perencanaan adanya
penyedia modal dalam bentuk input produksi pada usahatani
jagung 3.
Ada Perencanaan adanya penyedia pinjaman dalam bentuk
uang tunai 1.
Terjalin rasa saling percaya antara avalis dengan petani
2. Ada komunikasi yang terbuka
antara avalis dengan petani 3.
Ada jaminan kualitas, kuantitas dan kontiunitas input produksi
yang diberikan avalis sesuai dengan kebutuhan petani jagung
4. Avalis dapat menjamin
ketersediaan pinjaman petani dalam bentuk uang tunai
1. Petani menyerahkan agunan kepada avalis
2. Avalis dapat memenuhi permintaan jumlah dan jenis
input produksi usaha tani jagung yang diminta petani
3. Avalis dapat memenuhi permintaan pinjaman petani
dalam bentuk uang tunai 4. Lama realisasi Pinjaman
kebutuhan usahatani dan uang tunai oleh avalis
5. Frekuensi petani mengambil pinjaman kepada avalis dalam satu
periode tanam 6. Jumlah bunga yang dibebankan
kepada petani 7. Petani menggunakan pinjaman input
produksi hanya untuk keperluan usaha tani jagung
1. Avalis Dapat Memenuhi Kebutuhan Usaha Tani Jagung
2. Avalis Dapat Memenuhi Permintaan Pinjaman Dalam
Bentuk Uang Tunai 3. Ketepatan Waktu Ketersediaan
Pinjaman oleh avalis 4. Petani melunasi pinjamannya tepat
5. kerjasama Menguntungkan
Ketercapaian Kinerja
33 33
15 33
33 33
24 33
33 33
33 33
19
33 33
33 16
21 18
9
14
17 12
33 99
99 99
297 99
99 99
99 396
99 99
99 99
99 99
99 693
99 99
99 99
99 595
1881 99
99 81
279 93.93
99 99
99
90 387
97.72 99
99 99
99 99
33 85
613 88.45
99 99
99 82
87 466
78.31 1745
92.76
Sumber : Pengolahan data dari lampiran 3a-3h
Universitas Sumatera Utara
37 Berdasarkan Tabel 11 dapat dikemukakan bahwa penilaian kinerja Skim
Kredit tradisional dalam pembiayaan usahatani jagung di daerah penelitian adalah: 4. Evaluasi Kebutuhan
Perencanaan kebutuhan antara avalis dan petani jagung diketahui mencapai 93,93 yang berarti petani dan avalis sudah mengerti betul apa yang mereka
butuhkan dalam pembiayaan usahatani jagung. 5. Evaluasi Kepercayaan
Dasar kepercayaan avalis terhadap petani jagung dan kepercayaan petani terhadap avalis diketahui mencapai 97,72 data ini menunjukkan bahwa
dasar kepercayaan antara avalis dengan petani jagung sangat kuat. Responden dalam penelitian ini mengatakan bahwa avalis dan petani peminjam memiliki
ikatan sosial yang kuat, berada dalam ikatan tradisi yang masih memegang kuat ikatan Rakut sitelu Tutur siwaluh dalam budaya Karo, avalis dan petani
selalu bertemu dalam acara adat seperti pernikahan atau acara adat lainnya. Kedekatan dalam hubungan sosial inilah menjadi dasar keparcayaan avalis
terhadap petani. Dari pengalaman inilah Avalis dapat percaya bahwa petani peminjam tidak akan mengingkari pinjamannya karena petani tidak ingin
dinilai oleh masyarakat sebagai orang yang tidak bertanggung jawab. Menurut avalis responden apabila hasil panen rendah atau harga jual rendah
sehingga pinjaman petani lebih besar dari hasil produksi, petani tidak harus melunasi pinjamannya dari usaha yang lain tetapi petani akan membayar
utangnya setelah panen pada musim tanam berikutnya apabila hasil jual jagung mencukupi utang-utang mereka. Kepercayaan petani terhadap avalis
Universitas Sumatera Utara
38 sebagai sumber pembiayaan usahatani jagung karena petani mengetahui dari
pengalamannya sendiri atau pengalaman orang lain. 6. Evaluasi Proses
Evaluasi mengenai Proses peminjaman melalui skim kredit tradisional diketahui mencapai 88,45 data menunjukkan bahwa prosedur peminjaman
melaui skim kredit tradisional sangat mudah dan jenis kredit yang ditawarkan avalis sangat diminati petani jagung. Seperti yang dikatakan petani sampel,
avalis mampu memenuhi kebutuhan sarana produksi dan uang tunai yang diminta petani tepat pada saat dibutuhkan, peminjaman dapat dilakukan
berkali-kali dengan batasan jumlah pinjaman tidak melebihi hasil produksi, petani tidak perlu menyerahkan agunan, Waktu ketrsediaan pinjaman sangat
cepat yaitu setelah petani menemui avalis dan mengutarakan kebutuhannya, avalis memberikan pinjaman kepada petani dan mencatat nama, tanggal, jenis
dan jumlah pinjaman. Namun yang dari evaluasi proses diketahui bunga yang dibebankan avalis cukup tinggi yaitu sebesar 3-5bulan, tetapi mengingat
kemudahan-kemudahan peminjaman melalui skim kredit tradisional petani banyak menggunakannya sebagai sumber pembiayaan.
7. Evaluasi Hasil Evaluasi terhadap pencapaian kebutuhan diketahui mencapai 78,31 dari
harapan. Hasil dari kerja sama ditetapakan antara lain : jumlah, jenis dan ketersediaan kebutuhan usahatani oleh avalis sangat sesuai dengan kebutuhan
petani jagung. Tetapi karena Kemarau dan keadaan lingkungan yang terkadang tidak mendukung dengan pertumbuhan tanaman jagung, usahatani
Universitas Sumatera Utara
39 jagung tidak selalu menguntungkan sehingga pelunasan pinjaman kadang-
kadang tidak tepat waktu. Dari keseluruhan evaluasi CIPP diketahui kinerja skim kredit tradisional dalam
pembiayaan usahatani jagung di daerah penelitian mencapai 92,76 1745 dari skor harapan adalah 1881. Melaui tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kinerja
kemitraan antara petani jagung dengan avalis di daerah penelitian tergolong dalam kategori baik. Dengan demikian hipotesis 1 diterima, yang menyatakan bahwa
Kinerja antara skim kredit dengan petani jagung di daerah penelitian adalah baik.
5.3 Kelayakan Usahatani Jagung