Keadaan Penduduk Perekonomian Kecamatan Sarana dan prasarana

26 Berdasarkan data penggunaan lahan di Kecamatan Tigabinanga penggunaan lahan yang paling luas adalah untuk perladangan lahan kering, yaitu 8796 Ha 54,8, memiliki potensi yang besar untuk pengembangan usahatani jagung, tanaman semusim dan tanaman keras.

4.1.2. Keadaan Penduduk

Penduduk Kecamatan Tigabinanga berjumlah 19.138 jiwa, terdiri dari 9.601 jiwa laki-laki dan 9.537 jiwa Perempuan. Distribusi penduduk di Kecamatan Tigabinanga menurut jenis kelamin dapat dilihat di Tabel 6 berikut: Tabel 6. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Tahun 2009 No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase 1 0-4 1122 1043 2165 11,31 2 5-9 1072 976 2048 10,70 3 10-14 1069 989 2058 10,75 4 15-19 965 912 1877 9,80 5 20-24 773 801 1574 8,21 6 25-29 823 840 1663 8,68 7 30-34 769 762 1531 7,99 8 35-39 673 679 1352 7,06 9 40-44 578 590 1168 6,10 10 45-49 481 485 966 5,04 11 50-54 372 368 740 3,86 12 55-59 283 310 593 3,09 13 60-64 248 267 515 2,69 14 65+ 373 515 888 4,63 Jumlah 9601 9537 19138 100 Sumber: Kecamatan Tigabinanga dalam angka, BPS Sumut Tahun 2010 Dari tabel 6. menunjukkan bahwa penduduk kecamtan Tigabinanga pada kelompok usia kerja 15-64 tahun mempunyai proporsi cukup besar yaitu 9,80 dari jumlah penduduk dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.

4.1.3. Perekonomian Kecamatan

Sumber mata pencaharian penduduk kecamatan Tigabinga pada umumnya adalah sektor pertanian. Komposisi penduduk Kecamatan Tigabinanga menurut sumber mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 7 berikut dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 7. Distribusi Pennduk Menurut Sumber Mata Pencaharian Di Kecamatan Tigabinanga Tahun 2009 No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase 1. Pertanian 8047 84,24 2. IndustriJasa 300 3,14 3. PNSABRI 507 5,3 4. Lainnya 698 7,3 Jumlah 9552 100 Sumber: Kecamatan Tigabinanga dalam angka, BPS Sumut Tahun 2010 Dari Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di daerah penelitian sebanyak 8047 kepala keluarga 84,24 mata pencahariannya dari sektor pertanian. Selebihnya3,14 bermatapencaharian dari sektor industrijasa, 5,3 PNSABRI dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas perekonomian didominasi sektor pertanian.

4.1.4 Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana di Kecamatan Tigabinanga sudah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis sarana yang telah tersedia baik sarana kesehatan, pendidikan, tempat ibadah, dan prasarana lainnya seperti pasar tempat penjualan hasil-hasil pertanian, sarana transportasi, listrik, KUD, Kios Saprodi, Bank Umum serta prasarana lainnya. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa petani tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sarana produksi dan penjualan hasil karena sarana dan prasarana sudah mendukung tataniaga pertanian di Kecamatan Tigabinanga. Keadaan sarana dan prasarana di Kecamatan Tigabinanga dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 28 Tabel 8. Sarana dan Prasarana di Kecamatan TigabinangaTahun 2009 No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah unit 1 Kesehatan a. Puskesmas b. Polindes c. Pustu d. BPU e. BKIA 1 10 10 3 7 2 Pendidikan a. TK b. SD c. SLTP d. SLTA 4 22 4 2 3 Tempat ibadah a. Gereja b. Mesjid C. Mushola 36 13 2 4 KUD Kios Saprodi Pertanian Bank Umum BPR Penginapan 6 40 3 1 2 Sumber : Kecamatan Tigabinanga dalam angka, BPS Sumut Tahun 2010 Melalui Tabel 8 dapat dilihat bahwa di Kecamatan Tigabinanga telah tersedia sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan sosial masyarakat Tigabinanga. Prasarana lainnya yang yang tersedia di Kecamatan Tigabinanga berupa jalan dan jembatan sebagai jalur transportasi bagi pengangkutan. Keadaan prasarana jalan yang tersedia antar desa di kecamatan sudah mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat, akan tetapi jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Tigabinanga dengan Ibukota Kabupaten Karo kondisinya sangat memprihatinkan sehingga mengganggu kegiatan transportasi. Jumlah rumah tangga pelanggan PLN di Kecamatan Tigabinanga adalah 4167 dari 5789 kepala keluarga. Di Kelurahan Tigabinanga terdapat pasar tradisional yang dibuka setiap hari selasa, transaksi pasar ini meliputi sembako, kebutuhan rumah Universitas Sumatera Utara 29 tangga, hasil-hasil tanaman keras, tanaman hortikultura, tanaman semusim kecuali jagung dan padi. Kondisi pasar ini sudah cukup baik dalam mendukung roda perekonomian masyarakat Kecamatan Tigabinanga. Penyelenggaraan Sistem perbankan yang menyediakan fasilitas untuk pembayaran dan memperoleh kredit guna pembiayaan tataniaga juga sudah dirasakan masyarakat yang dijalankan oleh bank umum, BPR atau koperasi- koperasi, maupun melalui skim kredit tradisional dengan catatan pelaku skim kredit tradisional cukup banyak.

4.1.5. Karakteristik Responden