Untuk menghitung hemoglobin digunakan, tabung reaksi 75x10 mm, regensia sianida, mikro pipet dan untuk menghitung hematokrit menggunakan
tabung Wintrobe, pipet kapiler dan alat pemutar. Dalam pengamatan morfologi eritrosit digunakan , kaca objek, bak tempat pewarnaan dan larutan methanol.
3.4. Populasi Penelitian
Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan Mus musculus strain DD Webster, berumur 2 bulan dengan rata-rata
berat badan antara 25 – 30 gram. Hewan coba diperoleh dari unit penelitian hewan F MIFA Biologi USU Medan. Mencit jantan dewasa merupakan hasil
perbanyakan hewan yang diperoleh sebanyak 30 ekor mencit dipilih dari hasil perbanyakan untuk keperluan penelitian.
3.5. Dosis
3.5.1. Dosis Tuak
Bagi orang peminum tuak biasanya, meminum tuak di warung-warung rata-rata 3 – 4 gelas ml hari 1000 ml bagi orang dewasa rata-rata berat
badan 60 kg Ikegami, 1997, maka komsumsi rata-rata tuak oleh manusia setiap hari rata-rata 1000 ml 60.000 g berat badan orang dewasa = 0,016
mlg berat badan, maka dosis konversi untuk mencit dengan rata-rata berat badan 30 g adalah : 0.016 ml x 30 g = 0,48 mlmencithari. Pada penelitian
pendahuluan terhadap kadar alkohol tuak dari 4 jenis tuak diteliti kadar alkoholnya, maka yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuak yang
dipasarkan, yaitu tuak pada hari kedua dengan konsentrasi alkoholnya 20 lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Dosis Vitamin E
Vitamin E murni dalam bentuk cair, penentuan dosis vitamin E berdasarkan dosis per oral pada manusia yang aman untuk dikonsumsi orang dewasa adalah
1000 IUhari Baraas dan Jufri, 1999. Rata-rata berat badan orang dewasa 60 kg. Dengan asumsi bahwa 1 IU Karyadi 1990 = 0,67 mg. Dosis untuk
manusia dewasa adalah 670 mg60.000 g berat badan =0,011 mgg berat badan, maka untuk dosis mencit dengan berat badan rata-rata 30 g adalah =0,011 mg x
30 g berat badan = 0,33 mgmencit hari. Vitamin E dilarutkan dengan larutan akuades menjadi 0,5 ml.
3.6. Pelaksanaan Penelitian
3.6.1. Pemeliharaan Hewan Percobaan.
Mencit ditempatkan di dalam kandang yang terbuat dari bahan plastik dengan ukuran panjang 30 cm x lebar 20 x kedalaman10 cm yang ditutup
dengan kain kasa. Dasar kandang dilapisi dengan sekam padi setebal 0,5 - 1 cm dan diganti setiap dua hari. Cahaya ruangan dikontrol persis 12 jam terang
pukul 06.00 sampai dengan pukul 18.00 dan 12 jam gelap pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00, sedangkan suhu dan kelembaban ruangan
dibiarkan berada pada kisaran alamiah. Pakan pelet komersial dan minuman air PAM disuplai setiap hari secara berlebih ad libitum
3.6.2. Sampel Darah
Setelah dilakukan perlakuan selama 30 hari, maka satu hari setelah pembemberian terakhir, mencit diambil dari kandang baik kelompok kontrol
Universitas Sumatera Utara
maupun kelompok perlakuan. Masing- masing hewan coba dikorbankan dengan cara dislokasi leher, kemudian dibedah dan pengambilan darah dengan spuit 1
ml langsung ke intracardial kemudian dimasukkan ke tabung yang sebelumnya telah diberi larutan EDTA 1 . Kemudian disimpan dalam lemari es selama 60
menit. Kemudian dilakukan pengukuran jumlah retikulosit, jumlah eritrosit, pengamatan morpologi eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit.
3.6.3. Pemeriksaan Retikulosit
Retikulosit dihitung menggunakan metode pewarnaan supravital. Sampel darah dicampur dengan larutan brilliant cresyl blue BCB atau new methylene
blue maka ribosome akan terlihat sebagai filamen berwarna biru. Sampel darah yang digunakan untuk menghitung retikulosit adalah darah arteri
dengan antikoagulan EDTA 1 . Ke dalam tabung masukkan darah dan pewarna dengan perbandingan 1 : 1, campur baik-baik, dibiarkan selama 15
menit agar pewarnaannya sempurna. Sediaan apus dibuat dari campuran itu, kemudian biarkan kering di udara. Periksalah di bawah mikroskop dengan
perbesaran 100x. Eritrosit nampak biru muda dan retikulosit akan tampak sebagai sel yang mengadung granulafilamen yang berwarna biru. Bila kurang
jelas waktu pewarnaannya diperpanjang atau dicat lagi dengan cat Wright. Selajutnya jumlah retikulosit dalam 1000 sel eritrosit dihitung. Jika kesulitan
menghitung, dilakukan pengecilan medan penglihatan okuler dengan meletakkan kertas berlubang pada lensa okuler. Retikulosit ditentukan dengan
Universitas Sumatera Utara
perhitungan sebagai berikut : Jumlah retikulosit = jumlah retikulosit per 1000 eritrosit : 10 . Depkes 1989
3.6.4. Penentuan Jumlah Eritrosit