Perumusan Masalah Kerangka Konsep Tujuan Penelitian Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan tujuan : Hipotesis

tertinggi adalah usia antara 20 - 35 tahun. Sedangkan jenis klamin, laki-laki secara bermakna lebih banyak menggunakan alkohol dari pada wanita Harimurti, 2009 Vitamin E merupakan antioksidan atau penangkap radikal bebas Free scavenger terutama pada membran sel. Beberapa penelitian yang telah menunjukkan bahwa vitamin E dapat melindungi dan mempertahankan fungsi sel dari serangan radikal bebas yang disebabkan alkohol Machlin dan Bendiech, 1997. Pemberian vitamin E dapat mencegah kerusakan sel darah merah yang disebabkan oleh radikal bebas, dan apabila vitamin E pada membran sel telah menurun atau habis, maka radikal bebas akan mengoksidasi membran sel sehingga menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid yang mengakibatkan hemolisis sel darah merah Machlin dan Bendiech 1997. Vitamin E memiliki kemampuan untuk menghentikan peroksidasi lipid dengan cara menyumbangkan satu atom hydrogennya dari gugus OH kepada lipid piroksil yang bersifat radikal sehingga kurang reaktif dan tidak merusak Wahyuningsih 2009 Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa alkohol sangat memberi pengaruh terhadap sel darah. Maka penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap laju produksi dan kualitas sel darah merah mencit yang dipapari dengan tuak.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah vitamin E dapat mempengaruhi jumlah retikulosit mencit yang diberi tuak Universitas Sumatera Utara 2. Apakah vitamin E dapat mempengaruhi jumlah eritrosit dan gambaran morpologi eritrosit pada mencit yang diberi tuak 3. Apakah vitamin E dapat mempengaruhi kadar hemoglobin dan nilai hematokrit darah mencit yang diberi tuak

1.3. Kerangka Konsep

Tuak atau alkohol akan masuk kedalam sumsum tulang melalui saluran pencernaan yang kemudian akan berakumulasi dengan darah. Toksikasi yang ditimbulkan tuakalhohol akan menyebabkan kerusakan jaringan ditingkat yang ringan proses biokimia normal sampai pada kematian sel. Perubahan proses biokimia akan merusak sumsum tulang terutama prekursor eritrosit sehingga menimbulkan gangguan pembentukan eritrosit. Pemberian vitamin E sebagai antioksidan berperan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan tuak. KERUSAKAN SUMSUM TULANG  ANEMIA  GANGGUAN PEMBENTUKAN ERYTROSIT T  RADIKAL BEBAS TUAK ALKOHOL RADIKAL BEBAS KERUSAKAN SUMSUM TULANG  VITAMIN. E GANGGUAN PEMBENTUKAN SEL ERYTROSIT  ANEMIA TIDAK TERJADI Gambar 1. Kerangka konsep pengaruh Vitamin E terhadap jumlah retikulosit, jumlah eritrosit, gambaran morpologi eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit darah mencit yang diberi tuak. Universitas Sumatera Utara

1.4. Tujuan Penelitian Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh vitamin E terhadap jumah retikulosit pada mencit yang diberi tuak 2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap jumlah eritrosit dan gambaran morpologi eritrosit mencit yang diberi tuak 3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap kadar hemoglobin dan nilai hematokrit darah mencit yang diberi tuak

1.5. Hipotesis

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut, dikemukakan hipotesis sebagai berikut : a. Ho ; 1. Tidak ada pengaruh vitamin E terhadap jumlah retikulosit pada mencit yang diberi tuak 2. Tidak ada pengaruh vitamin E terhadap jumlah eritrosit dan gambaran morpologi eritrosit pada mencit yang diberi tuak 3. Tidak ada pengaruh vitamin E terhadap kadar hemoglobin dan nilai hematokrit pada mencit yang diberi tuak b. Ha : 1. Ada pengaruh vitamin E terhadap jumlah retikulosit pada mencit yang diberi tuak Universitas Sumatera Utara 2. Ada pengaruh vitamin E terhadap jumlah eritrosit dan gambaran morpologi eritrosit pada mencit yang diberi tuak 3. Ada pengaruh vitamin E terhadap kadar hemoglobin dan nilai hematokrit pada mencit yang diberi tuak 1.6. Variabel Penelitian 1.6.1. Variabel bebas