2.5. Antioksidan Vitamin E
Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas
terhadap sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan
menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif. Antioksidan yang dikenal ada yang berupa
enzim dan ada yang berupa mikronutrien. Enzim antioksi yang dibentuk dalam tubuh, yaitu super oksida dismutase SOD, glutation peroksida, katalase, dan
glutation reduktase. Sedangkan antioksidan yang berupa mikronutrien dikenal tiga yang utama, yaitu
β-karoten, vitamin C dan vitamin E. β-karoten merupakan scavengers, vitamin C penangkap superoksida dan radikal bebas
yang lain, sedangkan vitamin E merupakan pemutus rantai peroksida lemak pada membran dan low density lipoprotein. Vitamin E yang larut dalam lemak
merupakan antioksidan yang melindungi poly unsaturated faty acids PUFA dan komponen sel serta membran sel dari oksidasi oleh radikal bebas
Hariyatmi 2007. Berdasarkan fungsinya, antioksidan dapat dibagi menjadi 4 tipe
Hariyatmi 2007 a. Tipe pemutus rantai reaksi pembentuk radikal bebas, dengan
menyumbangkan atom H, misalnya vitamin E b. Tipe pereduksi, dengan mentransfer atom H atau oksigen, atau bersifat
pemulung, misalnya vitamin C
Universitas Sumatera Utara
c. Tipe pengikat logam, mampu mengikat zat peroksidan, seperti Fe
2+
, misalnya flavonoid
d. Antioksidan sekunder, mampu mendekomposisi hidroperoksida menjadi bentuk stabil, pada manusia dikenal SOD, katalase, glutation peroksidase.
Mekanisme kerja antioksidan seluler adalah sebagai berikut: a. Berinteraksi langsung dengan oksidan, radikal bebas atau oksigen tunggal
b. Mencegah pembentukan jenis oksigen reaktif c. Mengubah jenis oksigen reaktif menjadi kurang toksik
d. Mencegah kemampuan oksigen reaktif e. Memperbaiki kerusakan yang timbul.
Vitamin E tokoferol, adalah vitamin yang larut baik dalam lemak yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Vitamin E sebagai antioksidan banyak
terlibat dalam proses tubuh dan beroprasi sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel penting terutama membran sel termasuk sel
eritrosit dari kerusakan akibat adanya radikal bebas. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai antioksidan dalam tubuh, vitamin E bekerja dengan caara
mencari, bereaksi dan merusak rantai reaksi radikal bebas Frei 1994. Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipid membran sel dan berfungsi
melindungi asam lemak jenuh ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas dengan memutuskan rantai peroksida lipid yang banyak
muncul karena adanya reaksi antara lipid dan radikal bebas dengan cara menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH pada cincinnya ke radikal
bebas, sehingga terbentuk radikal vitamin E yang stabil dan tidak merusak.
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme kerja vitamin E dalam mendonorkan ion hidrogen untuk menetralkan atau mengurangi kadar lemak peroksida darah dimulai dengan
kerja α-tokoferol radikal yang kemudian berubah menjadi α-tokoferol
peroksida. Dari dua α tocoferol radikal berubah menjadi α tocoferol dimer dan
akhirnya menjadi α tokokuinone yang oleh vitamin C dapat diregenerasi
kembali menjadi α-tokoferol Hariyatmi 2007.
2.6.Komponen Darah
Darah merupakan gabungan dari cairan plasma, sel-sel dan partikel menyerupai sel, mengalir dalam arteri, kapiler, dan berfungsi untuk
mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan plasma yang sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama
dalam plasma adalah albumin,protein lainnya adalah antibodi immunoglobulin dan protein pembeku. Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit,
lemak, gula, mineral dan vitamin. a.
Sel darah merah eritrosit Merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya dibanding dengan dua
jenis sel lainnya dan dalam keadaan normal mencapai hampir separuh volume darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel
darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh
Universitas Sumatera Utara
jaringan tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
b. Sel darah putih leukosit
Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan satu sel darah putih untuk 660 sel darah merah. Terdapat lima jenis utama dari sel darah putih yang
bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi diantaranya, neutropil, limposit,
monosit, eosinofil dan basofil. c. Platelet trombosit
Merupakan partikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil dari pada sel darah merah atau sel darah putih. Sebagai bagian dari mekanisme
perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit berkumpul pada daerah yang mengalami perdarahan dan selanjutnya akan mengalami
pengaktivan. Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan dan menutup
pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. Guyton, 2006
2.7. Pembentukan Sel Darah