Rasio Likuiditas Liquidity Rasio Sensitivitas terhadap Risiko Pasar Sensitivity to Market Risk

2. Return On Equity ROE Analisis Return On Equity ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri yang berarti juga merupakan penilaian seberapa besar tingkat pengembalian prosentase dari saham sendiri yang ditanamkan dalam bisnis. Rumus yang digunakan adalah: ROE = x 100

e. Rasio Likuiditas Liquidity

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio likuiditas ini dilakukan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah Loan to Deposit Ratio LDR. Loan to Deposit Ratio LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Standar terbaik LDR menurut Peraturan Bank Indonesia No. 69PBI2004 adalah 85- 110. Rumus yang digunakan menurut Lampiran surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP2004 adalah: LDR = x 100

f. Rasio Sensitivitas terhadap Risiko Pasar Sensitivity to Market Risk

Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dimaksudkan untuk menilai kemampuan keuangan bank dalam mengantisipasi perubahan risiko pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai tukar. Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dilakukan dengan menilai besarnya kelebihan modal yang digunakan untuk menutup risiko bank dibandingkan dengan besarnya risiko kerugian yang timbul dari pengaruh perubahan risiko pasar. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP, rasio sensitivitas dapat dinilai melalui pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen berikut: 1 Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement suku bunga; 2 Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement nilai tukar; dan 3 Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar. Rasio sensitivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Posisi Devisa Neto PDN. Bank Indonesia dalam rangka pelaksanaan pengaturan perbankan mendasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang salah satunya menetapkan adanya kewajiban untuk memelihara Posisi Devisa Netto PDN. PDN merupakan rasio perbandingan selisih bersih antara aktiva dan pasiva valuta asing setelah memperhitungkan rekening-rekening administratifnya terhadap modal bank Kuncoro dan Suhardjono: 2002. Rasio PDN ini digunakan untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement nilai tukar. Menurut Peraturan Bank Indonesia No.620PBI2004, bank umum wajib memelihara Posisi Devisa Netonya secara keseluruhan setinggi-tingginya 20. Rumus yang digunakan: PDN = x 100

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bank Indonesia

1 82 81

Analisis Perbandingan Kinerja Antara Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia dengan Rasio CAMELS

3 76 122

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 2 16

Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional dengan Metode CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 2 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 5 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 3 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA.

0 0 25

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bank Indonesia

0 0 16