Deskripsi Data Penelitian ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Data cross section yang digunakan berjumlah 7 perusahaan dengan time series selama 5 tahun pengamatan sehingga diperoleh sampel sebanyak 35. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Beban Operasional dibagi Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, Posisi Devisa Neto PDN. Deskripsi data penelitian secara statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Group Statistics Prinsip N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CAR Konvensional 25 15.6440 10.24641 2.04928 Syariah 10 12.5110 1.70342 .53867 NPL Konvensional 25 3.0864 2.42296 .48459 Syariah 10 3.0500 1.30088 .41137 ROA Konvensional 25 .0324 11.00536 2.20107 Syariah 10 1.8470 .66948 .21171 ROE Konvensional 25 -10.7392 217.04732 43.40946 Syariah 10 26.8790 12.00564 3.79652 BOPO Konvensional 25 130.0888 228.64499 45.72900 Syariah 10 80.9510 6.24067 1.97347 LDR Konvensional 25 73.3684 23.72484 4.74497 Syariah 10 90.0520 7.11929 2.25132 PDN Konvensional 25 .6440 50.18572 10.03714 Syariah 10 9.8840 14.36864 4.54376 Kinerja Konvensional 25 69.3800 27.27456 5.45491 Syariah 10 82.4000 9.85957 3.11787 Sumber : Data Diolah Peneliti 2011 Berikut ini merupakan penjelasan dari data deskriptif yang telah diolah, yaitu : 1. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio CAR sebesar 12.5110, lebih kecil dibandingkan mean rasio CAR Bank Konvensional yang sebesar 15.6440. Hal ini berarti bahwa selama periode 2005-2009 perbankan konvensional memiliki CAR lebih baik dibandingkan dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai CAR maka semakin bagus kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik CAR adalah 8, maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan BI. 2. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio NPL sebesar 3.0500, lebih kecil dibanding dari mean rasio NPL Bank Konvensional yang sebesar 3.0864. Walaupun demikian, perbedaan rasio NPL antara bank konvensional dan bank syariah tidak terlalu besar sehingga bisa dianggap keduanya mempunyai rata-rata rasio NPL yang sama. Kualitas NPL bank konvensional maupun bank syariah masih berada pada kondisi ideal jika dilihat dari ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik NPL adalah dibawah 5. 3. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio ROA sebesar 1.8470, lebih besar dibanding dari mean rasio ROA Bank Konvensional yang sebesar 0.324. Hal ini berarti bahwa selama periode 2005-2009 perbankan konvensional memiliki kualitas ROA lebih rendah dibanding dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai ROA maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik ROA adalah 1.5, maka perbankan konvensioanal berada pada kondisi yang kurang ideal. 4. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio ROE sebesar 26.8790, lebih besar dibanding dari mean rasio ROE Bank Konvensional yang sebesar -10.7392. Hal ini berarti bahwa selama periode 2005-2009 perbankan konvensional memiliki kualitas ROE lebih rendah dibanding dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai ROE maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik ROE adalah 12, maka perbankan konvensioanal berada pada kondisi yang kurang ideal. 5. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio BOPO sebesar 80.9510, lebih kecil dibanding dari mean rasio BOPO Bank Konvensional yang sebesar 130.0888. Hal ini berarti bahwa selama periode 2005-2009 perbankan konvensional memiliki kualitas BOPO lebih rendah dibanding dengan perbankan syariah, karena semakin rendah nilai BOPO maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik BOPO adalah 92, maka perbankan konvensioanal berada pada kondisi yang kurang ideal. 6. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio LDR sebesar 90.0520, lebih besar dibanding dari mean rasio LDR Bank Konvensional yang sebesar 73.3684. Hal ini berarti bahwa selama periode 2005-2009 perbankan syariah memiliki LDR lebih baik dibanding dengan perbankan konvensional. Selain itu, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik LDR adalah 85-110, maka perbankan syariah berada pada kondisi ideal, sedangkan perbankan konvensional berada pada kondisi yang kurang ideal selama periode penelitian. 7. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio PDN sebesar 9.8840, lebih besar dibanding dari mean rasio ROE Bank Konvensional yang sebesar 0.6440. Hal ini berarti bahwa selama periode 2005-2009 perbankan syariah memiliki kualitas PDN lebih rendah dibanding dengan perbankan konvensional, karena semakin rendah nilai PDN maka semakin bagus kualitasnya. Walaupun demikian, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik PDN maksimal adalah 12, maka bank syariah masih berada dalam batas kewajaran yang ditentukan Bank Indonesia. 8. Kinerja sebagai faktor utama yang akan dibandingkan merupakan nilai dari penjumlahan setiap rasio yang digunakan dalam penelitian ini yang sebelumnya telah diberi bobot nilai. Penjumlahan rasio dan pembobotan nilai ini dimaksudkan untuk dapat dilihat kinerja kedua kelompok ini secara menyeluruh. Pada Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean Kinerja sebesar 82.400, lebih besar dibanding dari mean Kinerja Bank Konvensional yang sebesar 69.3800. Hal ini berarti bahwa selama periode 2005-2009 secara keseluruhan perbankan syariah memiliki kinerja CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, LDR, dan PDN lebih baik dibanding dengan perbankan konvensional.

B. Uji Homogenitas

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bank Indonesia

1 82 81

Analisis Perbandingan Kinerja Antara Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia dengan Rasio CAMELS

3 76 122

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 2 16

Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional dengan Metode CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 2 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 5 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE CAMELS (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional)

0 3 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA.

0 0 25

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bank Indonesia

0 0 16