Rasio sensitivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Posisi Devisa Neto PDN. Bank Indonesia dalam rangka pelaksanaan
pengaturan perbankan mendasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang salah satunya menetapkan adanya kewajiban untuk memelihara Posisi Devisa
Netto PDN. PDN merupakan rasio perbandingan selisih bersih antara aktiva dan
pasiva valuta asing setelah memperhitungkan rekening-rekening administratifnya terhadap modal bank Kuncoro dan Suhardjono: 2002.
Rasio PDN ini digunakan untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss sebagai akibat fluktuasi adverse
movement nilai tukar. Menurut Peraturan Bank Indonesia No.620PBI2004, bank umum wajib memelihara Posisi Devisa Netonya
secara keseluruhan setinggi-tingginya 20. Rumus yang digunakan:
PDN = x 100
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Pada dasarnya penelitian mengenai perbandingan kinerja bank syariah dan bank konvensional ini bukanlah penelitian yang pertamakali dilakukan. Penelitian
ini dilakukan karena terinspirasi oleh beberapa peneliti sebelumnya, namun dengan scope yang berbeda. Peneliti-peneliti sebelumnya antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Samad dan Hassan pada tahun 1999 dengan
judul ”The Performance of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997: An Exploratory Study”. Penelitian ini menggunakan tiga belas rasio keuangan
yang digolongkan menjadi empat kategori, yaitu: a Profitabilitas, rasio yang mewakilinya adalah ROA, ROE, PER Profit Expense Ratio, b Likuiditas,
rasio yang mewakilinya adalah Cash Deposit Ratio CDR, LDR, Current Ratio CR, Current Asset Ratio CAR, c Risiko dan Solvabilitas, rasio yang
mewakilinya adalah Debt to Equity Ratio DER, Debt to Total Asset Ratio DTAR, Equity Multiplier EM, d Komitmen dan Komunitas Muslim, rasio
yang mewakilinya adalah Long Term Loan Ratio LTA, Government Bond Investment GBD, Mudharaba-Musharaka Ratio MML. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa selama tahun 1984 hingga 1997 dilihat dari sisi profotabilitas antara bank syariah dengan bank konvensional, ROA, ROE,
maupun PER dari keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Jika dilihat dari sisi likuiditas, CDR, LDR, CR, CAR menunjukkan perbedaan
yang signifikan yang artinya bank syariah lebih likuid jika dibandingkan dengan bank konvensional. Jika dilihat dari sisi risiko dan solvabilitas, DER,
DTAR, EM juga terdapat perbedaan yang signifikan yang artinya bank syariah lebih tahan terhadap risiko pasar dan lebih sanggup menutupi hutang-
hutangnya. Namun, jika dilihat dari sisi komitmen dan kamunitas muslim, LTA, GBD, MML tidak ada perbedaan yang signifikan antara bank syariah
dan bank konvensioanal.
Adapun yang menjadi perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian Samad dan Hassan adalah: 1 Rasio yang digunakan berbeda, peneliti
menggunakan Rasio CAMELS, sedangkan Samad dan Hassan menggunakan rasio profitabilitas, likuiditas, risiko dan solvabilitas, serta komitmen dan
komunitas muslim. 2 Ruang lingkup dan objek penelitian scope berbeda, Samad dan Hassan meneliti bank Islam dan bank konvensioanal yang ada di
Malaysia, sedangkan peneliti meneliti bank syariah dan bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3 Tahun penelitian yang berbeda.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rindawati pada tahun 2007 dengan judul
”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional”. Penelitian ini menggunakan rasio CAR, NPM,
ROA, ROE, BOPO, LDR. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hanya rasio CAR yang tidak memiliki perbedaan signifikan antara perbankan syariah
dengan perbankan konvensional. Adapun yang menjadi perbedaan antara penelitian penulis dengan Rindawati
adalah: 1 Rasio yang digunakan, walaupun sama-sama menggunakan rasio CAMEL Rindawati tidak memasukkan faktor sensitivitas dalam penelitiannya,
maka penulis dalam penelitian ini menambahkan faktor sensitivitas yang diwakili oleh rasio PDN. 2 Ruang lingkup dan objek penelitian scope
berbeda, Rindawati meneliti bank yang sebagian besar tidak go public, penulis meneliti bank-bank yang telah go public dengan kriteria lain yang telah
ditentukan oleh penulis. 3 Tahun penelitian yang berbeda, Rindawati meneliti
kinerja keuangan dari tahun 2001-2007, penulis meneliti kinerja keuangan dari tahun 2005-2009.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi pada tahun 2005 dengan judul
”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tamabah”. Pnelitian ini menggunakan rasio
ROA, ROE, Laba Bersih pertotal Aktiva Produktif, Total Nilai Tambah per Total Aktiva Produktif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kinerja
keuangan yang dihitung dengan menggunakan pendekaan nilai tambah menghasilkan nilai rasio yang lebih besar jika dibandingkan dengan
menggunakan pendekatan Laba Rugi. Adapun yang menjadi perbedaan antara penelitian penulis dengan Wahyudi
adalah: 1 Rasio yang digunakan berbeda, Wahyudi menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah dalam menilai kinerja keuangan bank, sedangkan
penulis menggunakan rasio CAMELS dalam menilai kinerja bank. 2 Ruang lingkup dan objek scope, Wahyudi hanya menggunakan satu objek
penelitian, sedangkan penulis membandingkan kinerja antara bank syariah dan bank konvensional yang terdaftar di BEI dengan kriteria tertentu. 3 Tahun
penelitian, Wahyudi meneliti kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2003 dan 2004, sedangkan penulis meneliti kinerja keuangan bank
syariah dan bank konvensional dari tahun 2005-2009. Secara lebih ringkas, tinjauan peneliti terdahulu dilampirkan dalam tabel
berikut:
Tabel 2.3 Ringkasan Tinjauan Penilitian Terdahulu
No Peneliti Tahun
Judul Penelitian Variabel
Hasil Penelitian 1
Rindawati 2007
Analisis Perbandingan
Kinerja Keuangan antara
Perbankan Syariah dengan
Perbankan Konvensional
CAR, BOPO,
LDR, NPM,
ROA, ROE Hasil penelitian tersebut
menunjukkan rasio CAR perbankan syariah tidak
berbeda secara signifikan dengan perbankan
konvensional.
Rasio NPM, ROA, ROE,
BOPO, LDR perbankan syariah berbeda
signifikan dengan perbankan konvensional.
2 Wahyudi
2005 Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan
Bank Syariah Menggunakan
Pendekatan Laba Rugi dan Nilai
Tamabah ROA,
ROE, Laba Bersih
pertotal Aktiva
Produktif, Total Nilai
Tambah per Total
Aktiva Produktif
Kinerja keuangan yang dihitung dengan
menggunakan pendekaan nilai tambah
menghasilkan nilai rasio yang lebih besar jika
dibandingkan dengan menggunakan
pendekatan Laba Rugi.
3 Samad,
Hassan 1999
The Performance of Malaysian Islamic
Bank During 1984- 1997: An
Exploratory Study ROA,ROE,
PER,CDR, LDR, CR,
CAR,DER, DTAR,EM,
LTA,GBD, MML
Hasil penelitian ini menunnjukkan rasio
ROA, ROE, PER, LTA, GBD, MML tidak
berbeda secara signifikan. Rasio LDR,
CR, CAR, DER, DTAR, EM menunjukkan
perbedaan signifikan antara bank syariah dan
konvensional.
Sumber: Penulis 2011
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis