Karakteristik Demografi Responden Kemampuan Responden Mengontrol Halusinasi Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan responden mengontrol halusinasi di ruangan Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan.

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 13 Januari 2010 sampai 19 Januari 2010. Penelitian ini melibatkan sejumlah 7 orang responden. Seluruh responden merupakan kelompok intervensi yang diberikan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi selama 45 menitsesi setiap hari. Dimulai dari pre test pada hari pertama dan dilanjutkan dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang terdiri dari 5 sesi, dan diakhiri dengan post test. Hasil penelitian ini memaparkan karateristik demografi responden, perbedaan kemampuan responden mengontrol halusinasi pre dan post terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi.

1.1 Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah responden yang mengalami riwayat halusinasi pendengaran dan penglihatan di ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Usia responden dalam penelitian ini berada pada rentang 25-45 tahun. Tingkat pendidikan ada dua kelompok Universitas Sumatera Utara mayoritas yaitu tingkat pendidikan SD berjumlah 3 orang 42,9, dan tingkat pendidikan SMA berjumlah 3 orang 42,9. Mayoritas responden 6 orang; 85,7 memiliki riwayat halusinasi pendengaran. Rata-rata lama hari rawat responden adalah lebih dari 2 minggu 5 orang; 71,4. Tabel 1. Distribusi Karakteritik Responden Karakteristik n 1. Usia 30 Tahun 30 – 40 Tahun 40 Tahun 2. Pendidikan SD SMP SMA 3. Jenis Halusinasi Halusinasi Pendengaran Halusinasi Penglihatan 4. Lama Hari Rawat 2 minggu 2 minggu 3 3 1 3 1 3 6 1 2 5 42,9 42,9 14,3 42,9 14,3 42,9 85,7 14,3 28,6 71,4 Universitas Sumatera Utara

1.2 Kemampuan Responden Mengontrol Halusinasi Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi

a Sesi 1: Mengenal Halusinasi Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi Sesi 1 di RSJ Daerah Provsu Medan Pre Test Post Test Halusinasi n n Baik 2 28,6 7 100 Cukup 5 71,4 - - Total 7 100 7 100 Tabel 2 memperlihatkan bahwa kemampuan responden mengenal halusinasi sebelum TAK stimulasi persepsi pre test berada dalam kategori cukup sebanyak 5 orang 71,4, dan kategori baik sebanyak 2 orang 28,6. Setelah diberi TAK stimulasi persepsi post test memperlihatkan bahwa kemampuan responden dalam mengenal halusinasi berada dalam kategori baik sebanyak 7 orang 100. Universitas Sumatera Utara b Sesi 2: Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik Tabel 3. Distribusi Responden Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi Sesi 2 di RSJ Daerah Provsu Medan Pre Test Post Test Halusinasi n n Baik - - 7 100 Cukup 3 42,9 - - Kurang 4 57,1 - - Total 7 100 7 100 Tabel 3 memperlihatkan bahwa kemampuan responden mengontrol halusinasi sebelum TAK stimulasi persepsi pre test berada dalam kategori kurang sebanyak 4 orang 57,1, dan dalam kategori cukup sebanyak 3 orang 42,9. Setelah diberi TAK stimulasi persepsi post test memperlihatkan bahwa kemampuan responden mengontrol halusinasi dengan cara menghardik berada dalam kategori baik sebanyak 7 orang 100. Universitas Sumatera Utara c Sesi 3: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Tabel 4. Distribusi Responden Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi Sesi 3 di RSJ Daerah Provsu Medan Pre Test Post Test Halusinasi n n Baik - - 7 100 Cukup 5 71,4 - - Kurang 2 28,6 - - Total 7 100 7 100 Tabel 4 memperlihatkan bahwa kemampuan responden mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan sebelum TAK stimulasi persepsi pre test berada dalam kategori kurang sebanyak 2 orang 28,6 dan kategori cukup sebanyak 71,4. Setelah diberikan TAK stimulasi persepsi post test, kemampuan responden mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan berada dalam kategori baik sebanyak 7 orang 100. Universitas Sumatera Utara d Sesi 4: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-Cakap Tabel 5. Distribusi Responden Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi Sesi 4 di RSJ Daerah Provsu Medan Pre Test Post Test Halusinasi n n Baik - - 7 100 Cukup 6 85,7 - - Kurang 1 14,3 - - Total 7 100 7 100 Tabel 5 memperlihatkan bahwa kemampuan responden mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap sebelum diberi TAK stimulasi persepsi pre test berada dalam kategori kurang sebanyak 1 orang 14,3, dan kategori cukup sebanyak 6 orang 85,7. Setelah diberi TAK stimulasi persepsi post test kemampuan responden mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap berada dalam kategori baik sebanyak 7 orang 100. Universitas Sumatera Utara e Sesi 5: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat Tabel 6. Distribusi Responden Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi Sesi 5 di RSJ Daerah Provsu Medan Pre Test Post Test Halusinasi n n Patuh - - 7 100 Tidak Patuh 7 100 - - Total 7 100 7 100 Tabel 6 memperlihatkan bahwa kemampuan responden mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat sebelum diberi TAK stimulasi persepsi pre test berada dalam kategori tidak patuh sebanyak 7 orang 100. Setelah diberi TAK stimulasi persepsi post test, kemampuan responden mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat berada dalam kategori patuh sebanyak 7 orang 100.

1.3 Perbedaan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pre dan Post TAK Stimulasi Persepsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

20 113 94

Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Kemampuan Pasien Perilaku Kekerasan dalam Mengendalikan Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

4 37 83

Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Pasien Halusinasi Dalam Mengontrol Halusinasi di Ruang Pusuk Buhit Rumah Sakit Jiwa Daerah Sumatera Utara Medan.

7 44 80

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

12 115 91

GAMBARAN TINGKAT KEMANDIRIAN PASIEN DALAM MENGONTROL HALUSINASI SETELAH MENGIKUTI TAK STIMULASI PERSEPSI.

0 0 2

Pengatuh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol halusinasi Klien Dengan Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.

2 5 75

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan

0 2 9

174 Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap arjuna rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Vevi Suryenti S.Kep, M.Kep1 , Eka Vita Sari

1 1 10

Gambaran Kemampuan Mengontrol Halusinasi Klien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

1 10 8

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA KLIEN HALUSINASI DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS

0 0 14