Latar Belakang Tujuan Setting Tempat Media Metode Perilaku yang diharapkan Langkah kegiatan a Sesi pertama: Mengenal Halusinasi Persiapan Orientasi waktu 10 menit

Lampiran 7 PANDUAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI

1. Latar Belakang

Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi diberikan dengan memberikan stimulus pada pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasinya.

2. Tujuan

a Tujuan Umum Setelah diberikan TAK stimulasi persepsi, pasien dapat meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi secara bertahap sesuai dengan prosedur yang disampaikan di sesi 1, sesi 2, sesi 3, sesi 4, dan sesi 5. b Tujuan khusus a. Pasien mampu mengenal halusinasi b. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik c. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan d. Pasien mampu mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap e. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

3. Setting

a. Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran b. Ruangan nyaman dan tenang

4. Tempat

Ruangan Cempaka di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

5. Media

a. Spidol dan papan tuliswhiteboardflipchart b. Jadwal kegiatan pasien c. Pulpen d. Beberapa contoh obat Universitas Sumatera Utara

6. Metode

a. Diskusi dan tanya jawab b. Bermain peransimulasi dan latihan

7. Perilaku yang diharapkan

a. Setiap peserta kooperatif dengan perawat b. Peserta melakukan arahan yang diberikan dengan benar c. Peserta mematuhi peraturan

8. Langkah kegiatan a Sesi pertama: Mengenal Halusinasi

1. Persiapan

a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi yaitu pasien dengan perubahan sensori persepsi: halusinasi. b. Membuat kontrak dengan pasien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi waktu 10 menit

a. Salam terapeutik 1.Salam dari terapis kepada pasien. 2.Perkenalkan nama dan panggilan terapis pakai papan nama. 3.Menanyakan nama dan panggilan semua pasien beri papan nama. b. Evaluasi validasi Menanyakan perasaan pasien saat ini. c. Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar. 2. Terapis menjelaskan aturan main berikut: • Jika ada pasien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. • Lama kegiatan 45 menit • Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap kerja waktu 20 menit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

20 113 94

Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Kemampuan Pasien Perilaku Kekerasan dalam Mengendalikan Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

4 37 83

Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Pasien Halusinasi Dalam Mengontrol Halusinasi di Ruang Pusuk Buhit Rumah Sakit Jiwa Daerah Sumatera Utara Medan.

7 44 80

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

12 115 91

GAMBARAN TINGKAT KEMANDIRIAN PASIEN DALAM MENGONTROL HALUSINASI SETELAH MENGIKUTI TAK STIMULASI PERSEPSI.

0 0 2

Pengatuh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol halusinasi Klien Dengan Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.

2 5 75

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan

0 2 9

174 Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap arjuna rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Vevi Suryenti S.Kep, M.Kep1 , Eka Vita Sari

1 1 10

Gambaran Kemampuan Mengontrol Halusinasi Klien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

1 10 8

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA KLIEN HALUSINASI DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS

0 0 14