Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama tetapi hanya mencantumkan nomor responden pada masing-masing lembar
observasi. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar observasi dan lembar wawancara. Bagian pertama instrument penelitian tentang
pengumpulan data demografi pasien yang meliputi: umur, tingkat pendidikan, jenis halusinasi, dan lama hari rawat.
Bagian kedua terdiri dari 2 yaitu: lembar observasi dan lembar wawancara. Lembar observasi berisi beberapa item observasi yang menggambarkan
kemampuan pasien mengontrol halusinasi. Konsepnya diadopsi dari Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi oleh Budi Anna Keliat.
Penilaian menggunakan Skala Gultman dengan pilihan jawaban yatidak selanjutnya dianalisa dengan skala likert baik, cukup, kurang dan patuh, tidak
patuh. Masing-masing mempunyai nilai sebagai berikut: “Ya” diberi skor 2 dan “Tidak” diberi skor 1. TAK stimulasi persepsi terdiri dari 5 sesi. Untuk sesi 1 sd
sesi 4, masing-masing 4 buah pertanyaan, sehingga skor tertinggi adalah 8, dan skor terendah adalah 4. Dengan pembagian kontrol halusinasi yaitu: baik skor 7-
8, cukup skor 5-6 , dan kurang skor 4. Untuk sesi 5 tersedia 3 pertanyaan sehingga skor tertinggi adalah 6, dan skor terkecil adalah 3. Dengan pembagian
yaitu: patuh skor 5-6, tidak patuh skor 3-4. Lembar wawancara berisi
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan panduan untuk memperoleh data yang ditanyakan pada lembar observasi.
6. Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Mengajukan permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada institusi Pendidikan
Fakultas Keperawatan USU. 2. Mengirimkan permohonan ijin yang diperoleh ke tempat penelitian RSJ
Daerah Provsu Medan. 3. Setelah mendapat ijin dari RSJ Daerah Provsu Medan, peneliti melaksanakan
pengumpulan data penelitian. 4. Menentukan calon responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat peneliti.
5. Menjelaskan kepada perawat ruangan sebagai wakil dari responden pasien halusinasi tentang tujuan, manfaat, dan proses TAK stimulasi persepsi yang
akan diberikan. 6. Perawat ruangan yang bersedia, diminta untuk menandatangani informed
consent surat persetujuan. 7. Pada hari pertama, peneliti melakukan pretest kemampuan kontrol halusinasi
pasien dengan memakai lembar observasi dan lembar wawancara sebelum diberikan TAK stimulasi persepsi.
8. Pada hari kedua sampai keenam dilakukan TAK stimulasi persepsi sesi 1- sesi 5 dengan waktu rata-rata 45 menit tiap sesi.
Universitas Sumatera Utara
9. Pada hari ketujuh, peneliti melakukan posttest dengan menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara yang sama pada saat pretest.
10. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa.
7. Analisa Data