Tahap kerja waktu 20 menit Orientasi waktu 10 menit Tahap kerja waktu 20 menit Orientasi waktu 10 menit

3. Tahap kerja waktu 20 menit

a Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar halusinasi tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan pasien pada saat terjadi. b Meminta pasien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan pasien sat terjadi halusinasi. Mulai dari pasien yang sebelah kanan , secara berurutan sampai semua pasien mendapat giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard. c Beri pujian pada pasien yang melakukan dengan baik. d Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan pasien dari suara yang biasa didengar.

4. Tahap terminasi waktu 15 menit

a. Evaluasi 1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK. 2. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Meminta pasien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaanya jika terjadi halusinasi. c. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi dengan menghardik. 2. Menyepakati waktu dan tempat TAK selanjutnya.

b. Sesi kedua: Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik 1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak kepada pasien yang telah mengikuti sesi b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi waktu 10 menit

a. Salam terapeutik 1. Salam dari terapis kepada pasien. 2. Pasien dan terapis pakai papan nama. Universitas Sumatera Utara b. Evaluasivalidasi 1. Menanyakan perasaan pasien saat ini. 2. Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi, dan perasaan. c. Kontrak 1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara mengontrol halusinasi. 2. Menjelaskan aturan main sama seperti pada sesi 1

3. Tahap kerja waktu 20 menit

a. Meminta pasien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran. b. Berikan pujian setiap pasien selesai bercerita. c. Menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul. d. Memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu “Pergi jangan ganggu saya”, “saya mau bercakap-cakap dengan …” e. Meminta masing-masing pasien memperagakan cara menghardik halusinasi dimulai dari pasien sebelah kiri terapis, berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran. f. Memberikan pujian dan mengajak semua pasien bertepuk tangan saat setiap pasien selesai memperagakan menghardik halusinasi.

4. Tahap terminasi waktu 15 menit

a. Evaluasi 1. Menayakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK. 2. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b.Tindak lanjut 1. Menganjurkan pasien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusiasi muncul. 2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian pasien. Universitas Sumatera Utara c. Kontrak yang akan datang 1. Membuat kesepakatan dengan pasien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan. 2. Membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

c.Sesi ketiga: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan 1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan pasien yang telah mengikuti Sesi 2. b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi waktu 10 menit

a. Salam terapeutik 1. Salam dari terapis kepada pasien. 2. Pasien dan terapis pakai papan nama. b. Evaluasivalidasi 1. Menanyakan keadaan pasien saat ini. 2. Menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari. 3. Menanyakan pengalaman pasien menerapkan cara menghardik halusinasi. c. Kontrak 1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan. 2. Menjelaskan aturan main sama seperti sesi sebelumya.

3. Tahap kerja waktu 20 menit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan

20 113 94

Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Kemampuan Pasien Perilaku Kekerasan dalam Mengendalikan Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

4 37 83

Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Pasien Halusinasi Dalam Mengontrol Halusinasi di Ruang Pusuk Buhit Rumah Sakit Jiwa Daerah Sumatera Utara Medan.

7 44 80

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

12 115 91

GAMBARAN TINGKAT KEMANDIRIAN PASIEN DALAM MENGONTROL HALUSINASI SETELAH MENGIKUTI TAK STIMULASI PERSEPSI.

0 0 2

Pengatuh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol halusinasi Klien Dengan Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.

2 5 75

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan

0 2 9

174 Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap arjuna rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Vevi Suryenti S.Kep, M.Kep1 , Eka Vita Sari

1 1 10

Gambaran Kemampuan Mengontrol Halusinasi Klien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

1 10 8

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA KLIEN HALUSINASI DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS

0 0 14