BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen jenis One group pretest-posttest yang hanya terdiri dari 1 kelompok. Pada rancangan
ini tidak ada kelompok pembanding kontrol, tetapi dilakukan observasi awal pretest terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi, setelah itu diberikan
intervensi kemudian dilakukan observasi akhir posttest Alimul,2007.
2. Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien halusinasi yang ada di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan.
Besarnya jumlah sampel pada penelitian ini adalah 7 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan tabel “power analysis” untuk “t-test”. Dalam
penelitian ini ditetapkan “level of significance” dengan lambang α sebesar 0.025
“power” sebesar 80 Portney, 2000. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu suatu
teknik pengambilan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi yang sesuai dengan kriteria peneliti Setiadi, 2007.
Yang menjadi kriteria peneliti adalah : pasien dengan masalah utama: halusinasi, tidak sedang dalam mengalami halusinasi, lama hari rawat masih
singkat, dan kooperatif.
Universitas Sumatera Utara
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Pemilihan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan
sebagai tempat penelitian dikerenakan rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit jiwa pendidikan yang memiliki fasilitas dan pelayanan jiwa yang memadai.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Januari – 19 Januari 2010.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya mengirimkan
surat permohonan untuk mendapatkan surat ijin dari institusi dan rekomendasi dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Setelah mendapat ijin dari Direktur
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, peneliti memulai pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan Informed consent kepada perawat
ruangan sebagai wakil dari responden pasien halusinasi. Sebelum perawat ruangan mengisi dan menandatangani lembar persetujuan, peneliti menjelaskan
maksud, tujuan dan proses penelitian yang akan dilakukan. Peneliti menanyakan kesediaan perawat ruangan untuk mengikutsertakan
pasien berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan informed consent tersebut. Jika perawat menolak untuk berpartisipasi dalam
penelitian maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya tanpa ada tekanan fisik dan psikologis.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama tetapi hanya mencantumkan nomor responden pada masing-masing lembar
observasi. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil penelitian.
5. Instrumen Penelitian