BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan pasien dalam
mengontrol halusinasi. Penelitian ini adalah quasi eksperimen menggunakan desain pre test-post test pada kelompok intervensi dengan pemberian TAK
stimulasi persepsi yang diadopsi dari Budi Anna Keliat keliat, terdiri dari lima sesi.
Kemampuan mengontrol halusinasi digolongkan atas baik, cukup, kurang. Sebelum intervensi, dilakukan pre-test dengan lembar wawancara dan lembar
observasi observation sheet yang diadopsi dari Budi Anna keliat 2004 dan Purwaningsih 2009 yang berisi aspek yang dinilai pada tiap sesi. Sesi pertama:
pengenalan halusinasi; sesi kedua: cara mengatasi halusinasi; sesi ketiga: kegiatan mengontrol halusinasi; sesi keempat: kemampuan bersosialisasi; sesi kelima;
pemahaman obat. Kemampuan pasien mengontrol halusinasi dinilai kembali setelah
pemberian TAK stimulasi persepsi dengan melakukan post-test menggunakan lembar wawancara dan lembar observasi TAK stimulasi persepsi yang sama
dengan lembar observasi pre-test. Diharapkan setelah pemberian TAK stimulasi persepsi kemampuan mengontrol halusinasi akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Skema 1 : kerangka penelitian pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan pasien mengontrol halusinasi di RSJ
Daerah Provsu Medan
INPUT PROSES
OUTPUT
2. Defenisi Konseptual dan Operasional TAK Stimulasi Persepsi
Defenisi konseptual TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai
stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok Keliat, 2004.
Pasien halusinasi
Kontrol halusinasi baik
kontrol halusinasi kurang
TAK Stimulasi Persepsi: - Sesi 1: mengenal halusinasi
- Sesi 2 : mengontrol halusinasi dengan menghardik - Sesi 3 : mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
- Sesi 4 : mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap - Sesi 5 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
Universitas Sumatera Utara
Defenisi operasional TAK stimulasi persepsi dalam penelitian ini didefenisikan sebagai terapi
yang diberikan pada sebuah kelompok dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi oleh seorang terapis, menggunakan lima sesi yang dijalankan selama 5
hari dengan lama kegiatan ± 45 menit dimulai dari pengenalan halusinasi, pengontrolan halusinasi dengan cara menghardik, pengontrolan halusinasi dengan
cara melakukan kegiatan, pencegahan halusinasi dengan bercakap-cakap, dan pengontrolan halusinasi dengan patuh minum obat.
Kemampuan Mengontrol Halusinasi
Defenisi konseptual Kemampuan mengontrol halusinasi merupakan kesanggupan potensi
menguasai persepsi sensori secara langsung, atau merupakan hasil latihan atau praktek Robbins 2000, dikutip dari Simamora 2002.
Defenisi operasional Kesanggupan pasien dalam mengenal, mengetahui halusinasi, dan
menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus diukur dengan menggunakan lembar observasi Observation sheet dan lembar wawancara berisi tentang
tingkat kemampuan pengontrolan halusinasi menurut Budi Anna Keliat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN