4. Sumber dan waktu penelitian
a. Sumber penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia melalui Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan melalui media
internet dengan menggunakan situs www.bei.co.id dan www.jsx.co.id b.
Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2007 sampai dengan Maret
2008.
5. Jenis data
Data yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder diperoleh
dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan melalui media internet, jurnal-jurnal, dan buku literatur yang relevan dengan penelitian.
6. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi. Peneliti mengumpulkan berbagai data yang relevan dengan
penelitian melalui buku-buku, jurnal, dan internet untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder relevan
dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Jakarta.
7. Metode analisis data
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan menguji berbagai macam asumsi klasik. Model analisis
tersebut akan dijelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan program software
SPSS 14.0 for windows Statistic Product and Service Solutions. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Keterangan: Y
= harga saham a
= konstanta b
1-2
= koefisien regresi variabel X
1
= laba perusahaan X
2
= dividen e
= Standard error Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi
berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen dan dependen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal Hakim, 2001:254. Uji ini dilakukan
melalui analisis Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sedangkan
bila varians tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan
heteroskedastisitas Nachrowi, 2006:109. Modal regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Hakim, 2001:302, jika
terdapat korelasi antar variabel independen maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan:
1. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
2. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi yang
berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya Nachrowi, 2006:185. Jika terjadi autokorelasi maka
dikatakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
8. Uji Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis data melalui pengujian hipotesis berikut :
1. Uji Signifikasi Simultan Uji – f Uji – f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
H : b
1,
b
2
= 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
H
a
: b
1
,b
2
≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan H
diterima jika f
hitung
≤ f
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5 2. Uji Signifikasi Parsial Uji – t
Uji – t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara pasrsial terhadap variabel terikat.
H : b
i
= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
H
a
: b
i
≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Pengujian menggunakan uji- t dengan tingkat pengujian pada α = 5
derajat kebebasan degree of freedom atau df = n-k. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
dan t
hitung
≤ - t
tabel
pada α = 5
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Apriani 2005 melakukan penelitian “Reaksi Pasar Terhadap Pergerakan KenaikanPenurunan Dividen Studi Empiris Pada Perusahaan Utilitas Publik dan
Perusahaan Dalam Industri Tidak Diregulasi”. Penelitian ini dilakukan pada 63 perusahaan yang aktif dalam perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta pada
tahun 1999-2000. Peneliti memperoleh 16 perusahaan yang melakukan pembayaran dividen dan aktif dalam perdagangan saham di bursa. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pengunguman kenaikanpenurunan dividen.
Maru’ao 2008 melakukan penelitian “Pengaruh Dividen dan Laba Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa efek Indonesia”.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2002-2006 dan memperoleh 21 Perusahaan Manufaktur yang melakukan pembayaran dividen berturut-turut dan memperoleh
laba berturut-turut selama periode penelitian di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa laba dan dividen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Susanto dan ekawati 2006 melakukan penelitian “Relevansi Nilai
Informasi Laba dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan”. Penelitian ini dilakukan pada seluruh sektor industri
di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993-2003. Peneliti memperoleh 278 perusahaan sebagai sampel. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada tahap
start-up relevansi nilai laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga