Pada periode 2002 harga saham tertinggi dialami oleh saham BATA dengan harga saham Rp20,116- per lembar. Sedangkan harga saham terendah
dimiliki oleh saham IGAR dengan harga saham Rp87.5- per lembar. Pada periode 2003 saham INCO mengalami kenaikan harga saham
menjadi Rp12,489.5- per lembar atau naik sebesar 154.24. Harga saham yang mengalami penurunan terbesar dialami oleh saham PBRX dengan Rp1168.75,-
per lembar atau turun sebesar 81. Pada periode 2004 saham HITS mengalami kenaikan harga saham
menjadi Rp2,535- per lembar atau naik sebesar 157. Harga saham yang mengalami penurunan terbesar dialami oleh saham SMSM Rp278- per lembar
atau turun sebesar 70. Pada periode 2005 saham SMDR mengalami kenaikan harga saham
menjadi Rp22.666- per lembar atau naik sebesar 117.24. Harga saham yang mengalami penurunan terbesar dialami oleh saham INCO Rp14008- per lembar
atau turun sebesar 45.76. Pada periode 2006 saham TLKM mengalami kenaikan harga saham
menjadi Rp8,777- per lembar atau naik sebesar 73.3. Harga saham yang mengalami penurunan terbesar dialami oleh saham GGRM Rp10,137- per lembar
atau turun sebesar 22.3.
2. Deskriptif Laba Bersih Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006
Laba perusahaan dapat menjadi acuan investor untuk melakukan investasi. Dari informasi laba bersih perusahaan, investor dapat menilai pertumbuhan
perusahaan. Informasi laba bersih yang diperoleh bisa dijadikan dasar untuk menilai seberapa besar nilai kembalian investasi yang dilakukan, atau untuk
menilai seberapa besar earning yang diperoleh dari setiap saham yang dibeli investor. Jika laporan keuangan dapat menyajikan informasi yang relevan dengan
model keputusan yang digunakan investor, maka investor akan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan buy, hold, atau sell saham.
Akibatnya secara tidak langsung laba perusahaan dapat berpengaruh terhadap perubahan harga saham.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa laba bersih rata-rata tertinggi perusahaan selama periode 2002-2006 dialami oleh PT International Nickel Indonesia Tbk
INCO dengan laba bersih Rp2,269,845 juta. Laba bersih rata-rata terendah dialami oleh PT Lionmesh Prima Tbk LMSH dengan laba bersih Rp3,093.4
juta. Pada periode 2002 laba bersih tertinggi dialami oleh PT Gudang Garam
GGRM sebesar Rp2,086,891 juta. Sedangkan laba bersih terendah dialami oleh PT Lionmesh Prima Tbk LMSH dengan laba bersih Rp1,479 juta.
Pada periode 2003 laba bersih yang mengalami kenaikan terbesar dialami oleh PT TIMAH Tbk TINS sebesar Rp76,372 juta atau naik sebesar 577.
Laba bersih yang mengalami penurunan terbesar dialami PT Pan Brothers Tex Tbk PBRX dengan laba bersih Rp5,822 juta atau turun sebesar 63.
Pada periode 2004 PT Internatinal Nickel Indonesia Tbk INCO mengalami kenaikan laba bersih menjadi Rp2,479,898 juta atau naik sebesar
182. Laba bersih yang mengalami penurunan terbesar dialami oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF Rp378,056 atau turun sebesar 35.
Tabel 4.2 Laba Bersih Rp ,000,000
Pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2002-2006
No Kode Emiten
2002 2003
2004 2005
2006 Rata-rata
1 AKRA
47551 53853
76117 119289
128084 84978.8
2 ASDM
11257 10100
9604 8527
3101 8517.8
3 AUTO
257379 206398
223158 279027
282058 249604
4 BATA
48362 35931
35063 25086
8410 30570.4
5 BBCA
2541552 2390855
5861619 3597400
4242692 3726824
6 CLPI
8589 4543
6486 7865
7670 7030.6
7 CTBN
12570 14380
13789 73759
234047 69709
8 FAST
37650 36280
35861 41291
68929 44002.2
9 GGRM
2086891 1838673
1790209 1889646
900313 1701146
10 HEXA
38983 42514
91418 97771
39428 62022.8
11 HITS
139426 147600
150717 143016
150667 146285.2
12 HMSP
1671084 1406884
1991852 2383066
3530490 2196675
13 IGAR
18516 16107
25884 13778
7911 16439.2
14 INCO
269661 880051
2479898 2646173
5073441 2269845
15 INDF
802633 603481
378056 124018
506109 482859.4
16 INDR
33380 40878
46012 20404
19455 32025.8
17 ISAT
336252 1569967
1633208 1623481
1410093 1314600
18 KAEF
35408 42929
77755 52827
18198 45423.4
19 KREN
1959 2854
7648 6021
10140 5724.4
20 LION
11876 12550
23553 19023
20642 17528.8
21 LMSH
1479 1709
5505 4107
2667 3093.4
22 LTLS
19451 7647
51916 52425
29677 32223.2
23 MEDC
749251 451383
655985 735021
375596 593447.2
24 MPPA
105305 115466
125338 222663
160496 145853.6
25 MYOR
119490 83965
85106 45730
79879 82834
26 PBRX
16136 5822
8553 10301
9748 10112
27 POOL
16103 15882
18050 4842
16103 14196
28 PTRO
23390 24598
57703 83617
63092 50480
29 RALS
299680 302534
311752 302352
312552 305774
30 RIGS
11536 28994
57621 54103
15448 33540.4
31 SMDR
82468 43210
200879 342731
60004 145858.4
32 SMGR
268767 399008
520590 1022568
1057598 653706.2
33 SMRA
85160 121367
147015 151210
168099 134570.2
34 SMSM
40222 47898
57371 60135
66175 54360.2
35 TCID
58109 62496
82492 92865
87511 76694.6
36 TINS
11278 76372
177907 107499
208147 116240.6
37 TLKM
8345274 6087227
6129209 7993556
11005577 7912169
38 TOTO
68874 31684
25879 62884
67742 51412.6
39 TRIM
7006 34540
58032 71884
71695 48631.4
40 TSPC
316307 322698
324470 296825
272584 306576.8
41 TURI
73515 82142
152731 142732
22211 94666.2
42 UNIC
80270 62715
163763 45072
11999 72763.8
43 UNVR
978249 1296711
1468445 1440485
1721595 1381097
Sumber: Data Sekunder, 2008 diolah
Pada periode 2005 PT Citra Tubindo Tbk CTBN mengalami kenaikan laba bersih menjadi Rp73,759 juta atau naik sebesar 435. Laba bersih yang
mengalami penurunan terbesar dialami oleh PT Unggul Indah Cahaya UNIC Rp45,072 juta atau turun sebesar 72.
Pada periode 2006 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF mengalami kenaikan laba bersih Rp506,109 Juta atau naik sebesar 308. Laba bersih yang
mengalami penurunan terbesar dialami oleh PT Ashahimas Flat Glass AMFG Rp-17,220 juta atau turun sebesar 108.
3. Deskriptif Dividen Pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia