Pengertian Laba dan Dividen

saham. Selanjutnya pada tahap growth dan mature relevansi nilai informasi laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Penelitian empiris lainya dilakukan oleh Husnan dan Pudjiastuti 2003 mengatakan apabila kinerja perusahaan baik maka kemampuan perusahaan menghasilkan laba meningkat, harga saham akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham. Elton dan Gruber 2003 dalam Modern Portfolio Theory and Investment Analysis mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara laba bersih earning dengan perubahan harga saham.

B. Pengertian Laba dan Dividen

Laba bersih yaitu laba akhir sesudah semua biaya baik biaya operasi maupun biaya hutang dan pajak dibayar Sundjaja dan Berlian, 2002:42. Salah satu informasi yang diperlukan di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan, yang didalamnya terdapat laba bersih perusahaan. Adapun manfaat dari informasi laba bersih perusahaan adalah Tandelilin, 2001:239: 1. Memberikan informasi bagi investor tentang kondisi perusahaan, termasuk pertumbuhan dan prospek perusahan di masa depan 2. Informasi ini diperlukan investor dalam memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa datang, dan kemudian diperlukan dalam membuat keputuan investasi yang tepat. 3. Membantu investor dalam menentukan layak atau tidaknya suatu saham yang diterbitkan perusahaan untuk dijadikan alternatif investasi. Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan, kemampuan memperoleh laba sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan karena sangat erat hubungannya dengan tujuan perusahaaan tersebut. Pemilik perusahaan adalah pihak yang menanamkan dananya di perusahaan atau disebut juga investor. Bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas PT maka pemilik perusahaan adalah mereka yang memiliki saham PT tersebut. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham emiten adalah go public, maka pemilik perusahaan adalah masyarakat luas yang memiliki saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan memiliki saham suatu perusahaan antara lain adalah ingin memperoleh dividen. Dividen akan dibagi oleh emiten apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Laba dalam hal ini adalah laba bersih perusahaan tersebut sebagian dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham dan sebagian lain ditahan di perusahaan disebut laba ditahan. Apabila laba yang diperoleh kecil, maka dividen yang akan dibagikan juga kecil. Oleh karena itu agar para pemegang dapat menikmati dividen yang besar, maka manajemen perusahaan juga akan berusaha untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya guna meningkatkan kemampuan membayar dividen. Dengan demikian, diperolehnya laba yang maksimal diharapkan kemakmuran pemilik perusahaan akan maksimal. Laba juga mempunyai hubungan dengan harga saham sehubungan dengan tujuan perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen ini akan mempengaruhi harga sahamnya. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya, bila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar cenderung akan meningkatkan harga saham perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Kebijakan dividen mempunyai arti yang penting bagi perusahaan karena empat alasan berikut Warsono, 2003:272: 1. Kebijakan keuangan ini berpengaruh pada sikap para investor. Pemotongan dividen dapat dipandang negatif oleh para investor, karena pemotongan seperti itu sering dikaitkan dengan kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan. 2. Kebijakan keuangan ini berdampak pada program pendanaan dan anggaran modal perusahaan. 3. Kebijakan keuangan ini dapat mempengaruhi arus kas perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas buruk dapat dipaksa untuk membatasi pembayaran dividennya. 4. Kebijakan keuangan ini menurunkan nilai ekuitas pemegang saham biasa karena besarnya dividen ditentukan oleh besarnya laba ditahan.

C. Teori Kebijakan Dividen 1. Dividen adalah tidak relevan