Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

2. Uji Multikolinieritas

Untuk menditeksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari TOL atau Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Apabila TOL mendekati 0 dan VIF5, maka terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, jika TOL mendekati 1 dan VIF5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Berikut hasil pengujian multikolinieritas : Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant in_div ,738 1,354 in_labas ,738 1,354 Sumber: Hasil Perhitungan SPSS diolah Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, dapat dilihat bahwa TOL dari kedua variabel tidak ada bernilai kurang dari 0.10 dan tidak ada nilai VIF yang lebih dari 5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi atau terhindar dari multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan suatu kondisi dimana masing-masing kesalahan pengganggu mempunyai varians yang tidak sama. Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penafsiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya. Cara mendeteksi heteroskedastisitas dapat menggunakan metode Grafik, dengan melihat penyebaran titik-titik data. Titik data harus tidak mencerminkan suatu pola yang sistematis atau dapat dikatakan random. Gambar grafik untuk menguji Heterokedastisitas ditampilkan pada Gambar 4.1 berikut: . Scatterplot Dependent Variable: L10_HS Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R egr es s ion S tudent iz ed R es idual 3 2 1 -1 -2 -3 UNVR UNIC TURI TSPC TRIM TOTO TLKM TINS TCID SMSM SMRA SMGR SMDR RIGS RALS PTRO POOL PBRX MYOR MPPA MEDC LTLS LMSH LION KREN KAEF ISAT INDR INDF INCO IGAR HMSP HITS HEXA GGRM FAST CTBN CLPI BBCA BATA AUTO ASDM AKRA Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Metode Grafik Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Gambar 4.1 mencerminkan varian Homokedastisitas karena titik-titik data telah memenuhi syarat Homokedastisitas yaitu Nugroho, 2005:63: a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul di atas atau dibawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar lalu menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik data tidak berpola atau dapat dikatakan random. Pada Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa Diagram Pencar tidak membentuk suatu pola atau acak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.

4. Uji Autokorelasi