BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan, dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama akan
diuraikan kesimpulan dari penelitian ini yang kemudian akan dilanjutkan dengan saran-saran metodologis dan praktis yang diharapkan dapat berguna bagi
penelitian yang akan datang yang berhubungan dengan penelitian ini.
A. KESIMPULAN
Berikut ini akan dipaparkan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian.
1. Pada ODHA yang mengikuti penelitian ini terlihat bahwa social support
berhubungan dengan optimisme. Hubungan yang terbentuk adalah hubungan positif dimana semakin mereka merasakan kepuasan akan kenyamanan,
perhatian, penghargaan, atau bantuan dari orang lain maka akan tinggi pula keyakinan mereka memiliki ekspektasi positif yaitu hasil yang baik dan
menyenangkan di masa mendatang meskipun mereka menghadapi kemalangan atau kesulitan dalam kehidupannya. Hal ini ditunjukkan oleh
hasil pengolahan data dengan korelasi spearman sebesar r
s
=0.467 signifikan pada p0.05 p=0.001
2. Pada ODHA yang mengikuti penelitian ini terlihat bahwa masing-masing
bentuk social support berhubungan dengan optimisme. Hubungan yang terbentuk juga adalah hubungan positif yang berarti semakin semakin
mereka merasakan kepuasan akan rasa nyaman, perhatian, dan penerimaan
Universitas Sumatera Utara
secara positif, semangat, adanya bantuan yang diberikan kepadanya secara langsung, dapat berupa jasa, waktu, atau uang, adanya nasehat, petunjuk-
petunjuk, saran-saran, informasi atau umpan balik yang tepat, adanya perasaan keanggotaan subjek dalam suatu kelompok, saling berbagi
kesenangan dan aktivitas sosial dalam kelompok yang diterima subjek dari interaksinya dengan orang lain maka ODHA dalam penelitian ini akan
semakin tinggi pula keyakinan mereka memiliki ekspektasi positif yaitu hasil yang baik dan menyenngkan di masa mendatang meskipun mereka
menghadapi kemalangan atau kesulitan dalam kehidupannya. Jika dilihat dari kekuatan hubungan yang terbentuk, diperoleh bahwa jenis social
support yang memliki hubungan yang paling kuat dengan optimisme adalah hubungan yang terbentuk dari tangibleinstrumental support r
s
=0.461 p=0.001, kemudian companionship support r
s
=0.428 p=0.001, emotional or esteem support r
s
=0.405 p=0.004, dan terakhir informational support r
s
=0.340 p=0.013. 3.
Dari hasil penelitian juga diperoleh temuan pada ODHA dalam penelitian yaitu dari pengujian hubungan antara aitem pada masing-masing bentuk
social support dengan optimisme bahwa dukungan emosional yang berhubungan dengan optimise adalah seperti perasaan nyaman berada di
dekat orang lain aitem 1, perasaan bahwa pendapatnya dihargai aitem 2, perasaan bahwa dirinya diterima meskipun ODHA aitem 3, merasa
diperhatikan saat ada masalah kesehatan aitem 12. Sebaliknya dukungan emosional yang tidak berhubungan dengan optimisme adalah seperti
Universitas Sumatera Utara
perasaan tidak diabaikan oleh keluarga aitem 13, perasaan bahwa dirinya disayangi oleh orang-orang terdekatnya aitem 18, dan keluarga sebagai
tempat berkeluh kesah aitem 19. Pada tangible support, contoh dukungan yang berhubungan dengan optimisme adalah seperti menemani saat sakit
aitem 4, dan ada orang yang mengantar untuk berobat saat diperlukan aitem 14. Sebaliknya tangible support seperti meminjamkan uang untuk
berobat aitem 7, bantuan obat dari pihak medis aitem 15 tidak berhubungan dengan dengan optimisme. Informational support yang
berhubungan dengan optimisme adalah seperti adanya teman berdiskusi aitem 5, adanya pengajaran dari pihak medis untuk mengatasi masalah
kesehata aitem 8, saran-saran dari sahabat aitem 9, dan adanya informasi dan petunjuk kesehatan dari lembaga masyarakat aitem 17 Sebaliknya
informational support seperti nasihat dari keluarga aitem 16, adanya tempat bertanya tentang masalah kesehatan aitem 20 tidak berhubungan
dengan optimisme. 4.
Dari hasil penelitin diperoleh subjek penelitian pada variabel social support yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 28 orang 65,12,
kategori sedang sebanyak 15 orang 34,88, kategori rendah tidak ada 0. Subjek penelitian pada variabel optimisme yang tergolong kedalam
kategori tinggi sebanyak 40 orang 93, kategori rendah 3 orang 7. Dan diperoleh juga hasil tambahan yaitu hubungan variabel yang memiliki
persentase terbesar terlihat pada social support kategori tinggi dengan optimisme pada kategori tinggi yaitu 60,47. Kedua diduduki oleh social
Universitas Sumatera Utara
support kategori sedang dengan optimisme kategori tinggi yaitu 32,56. Ketiga diduduki oleh social support kategori tinggi dengan optimimse
kategori rendah yaitu 4,65. Keempat diduduki oleh social support kategori sedang dengan optimisme kategori rendah yaitu 2,33.
5. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran asumsi bahwa ODHA pada
penelitian ini merasakan dan mempersepsikan dukungan emosional lah yang dirasakan paling tinggi dari interaksinya dengan orang lain kemudian yang
kedua adalah dukungan informasi, kemudian dukungan berupa bantuan nyata dan langsung tangible dan yang paling sedikit dirasakan oleh subjek
adalah dukungan companionship. Sementara dengan melihat kekuatan hubungan masing-masing bentuk dukungan sosial dengan optimisme
diperoleh bahwa kekuatan hubungan paling tinggi dengan optimisme adalah tangible support
r
s
=0,461, kemudian companionship support
r
s
=0,428, emotional support
r
s
=0,405, dan terakhir adalah informational support
r
s
=0,340.
B. Saran 1. Saran metodologis