Aspek-aspek Social Support Dampak Social Support

4. Aspek-aspek Social Support

Sarason, dkk 1983 menyebutkan ada dua aspek yang terlibat dalam pengukuran social support ini, yaitu: 1. Persepsi bahwa ada sejumlah orang yang cukup yang dapat diandalkan individu saat membutuhkan. Aspek ini terkait dengan kuantitas social support yang diterima individu. 2. Derajat kepuasan terhadap dukungan yang didapatkan. Derajat kepuasan berhubungan dengan kualitas social support yang dirasakan oleh individu.

5. Dampak Social Support

Seperti yang dikemukakan diatas, social support dapat memberikan kenyamanan fisik dan psikologis kepada individu. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana social support dapat mempengaruhi kesehatan individu, salah satunya adalah kejadian dan efek dari stres. Lieberman 1992 mengemukakan bahwa secara teori social support dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan stres. Selain itu, adanya social support yang diterima oleh individu yang sedang mengalami atau menghadapi stres maka hal ini akan dapat mempertahankan daya tahan tubuh dan meningkatkan kesehatan individu Baron Byrne, 2000. Kondisi ini dijelaskan oleh Sarafino 2006 bahwa berinteraksi dengan orang lain dapat memodifikasi atau mengubah persepsi individu mengenai kejadian tersebut, dan ini akan mengurangi potensi munculnya stres baru atau stres yang berkepanjangan. Universitas Sumatera Utara Farah Nurbani 2009 dalam penelitiannya menemukan bagaimana dampak social support terhadap psikologis dan kesehatan Orang dengan HIVAIDS. Dukungan sosial mempengaruhi psikologis individu, dimana individu menjadi tetap percaya diri dalam berhubungan dengan orang lain, tidak merasa rendah diri, tidak mudah putus asa, tidak minder, merasa dirinya berarti, tidak merasa cemas, tetap bersemangat, merasa ikhlas dengan kondisi yang dialami dan merasa lebih tenang dalam menghadapi sesuatu masalah. Dampak positif terhadap psikologis ini jugalah yang mempengaruhi kesehatan individu menjadikannya tidak stres dan mampu untuk melakukan perilaku sehat dan menjaga kesehatannya. Sarafino 2006 dan Taylor 2009 mengemukakan dua teori untuk menjelaskan bagaimana social support mempengaruhi kesehatan, yaitu: 1. Buffering Hypotesis Social support akan mempengaruhi kesehatan dengan berfungsi sebagai pelindung dari stres. Social support melindungi seseorang untuk melawan efek-efek negatif dari stres tinggi. Buffering effect bekerja dengan dua cara, yaitu: pertama saat seseorang bertemu dengan stresor yang kuat, dan yang kedua adalah social support dapat memodifikasi respon-respon seseorang sesudah munculnya stresor 2. Direct effect hypotesis Mempertahankan social support dapat memberikan keuntungan pada kesehatan sesorang, baik ada atau tidak dalam stres. Tingginya social support dapat mendorong seseorang untuk membangun gaya hidup sehat. Individu Universitas Sumatera Utara dengan adanya social support dapat merasakan, karena orang lain memperhatikannya dan membutuhkannya, mereka akan rajin berolah raga, makan teratur, dan tidak merokok atau meminum alkohol. Teori ini sangat penting untuk dipahami oleh orang yang akan memberikan social support, karena tidak selamanya social support dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan. Dalam Sarafino 2006 disebutkan beberapa contoh efek negatif yang timbul dari social support, antara lain: 1. dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang membantu. Hal ini dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir secara emosional sehingga tidak meperhatikan dukungan yang diberikan 2. dukungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan individu 3. sumber dukungan memberikan contoh yang buruk pada individu seperti melakukan atau menyarankan perilaku tidak sehat 4. terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam melakukan sesuatu yang diinginkannya. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa, hal ini terjadi karena satu hal, meskipun social support tersedia untuk seseorang namun ia tidak merasa bahwa itu adalah sebuah dukungan Dunkle-Scheter, dkk, dalam Sarafino 2006. Social support bukan sekedar tersedia bagi individu yang membutuhkan, tetapi yang terpenting adalah persepsi akan keberadaan avalibility dan ketepatan adequency dari dukungan Cohen dan Wills, dalam Namora, 2009. Universitas Sumatera Utara

6. Social Support pada Orang dengan HIVAIDS ODHA